30. End

132 18 2
                                    

Hari ketiga sebelum pernikahan, Son Seungwan tidak masuk kantor lagi. Ia hanya berdiam diri di rumahnya, menatap layar ponselnya menunggu kabar dari prianya.

Ponsel wanita itu berdering, senyum wanita itu mengembang. Ia langsung mengangkat ponselnya.

"Aku sudah di bawah"

Son tidak menjawab, ia langsung mematikan ponselnya dan bergegas turun dari apartemen miliknya.

"Min Yoongi!" Teriaknya saat melihat pria itu. Sementara yang di panggil hanya terkekeh gemas.

"Masuklah"

"Tanpa kau suruh aku juga akan masuk" wanita itu masuk ke mobil Min. Wanita itu tersenyum manis.

"Sudah siap menjelajahi kebun binatang?"

"Sudah"

Seungwan sangat bersemangat, pria itu membawanya ke kebun binatang. Sesuai permintaan sang wanita.

Kemanapun Yoongi akan siap mengantar jika Son yang memintanya. Pria itu akan melakukannya dengan senang hati.

Seharian menjelajahi kebun binatang, Son masih tidak merasa puas. Ia tetap berkeliling mengulanginya berkali-kali.

"Aku ke toilet dulu, tunggu di sini. Jangan kemana-mana" ujar Yoongi.

"Memangnya aku anak kecil"

"Son Seungwan"

"Baik kapten"

🌹🌹🌹

Terjadi perkelahian di kebun binatang, dua pria saling melayangkan tinju. Sementara yang lain sibuk menonton.

Son mendekat, guna melihat kejadian perkara. Wajah kedua pria itu sudah dipenuhi oleh darah, membuat Son menyergit ngeri.

"Kenapa kalian hanya menonton, pisahkan mereka" suruh Seungwan panik.

Kemudian Seungwan menghampiri wanita yang terduduk di tanah sambil menangis. Tak jauh dari tempat perkara.

"Kau tidak papa? Ayo bangun"

"Semua salahku"

"Bangunlah" Seungwan membantu wanita itu untuk berdiri.

Seungwan melihat wanita bergaun merah yang mendekat ke mereka dengan sebilah pisau tajam di tangannya.

"Hei apa yang kau lakukan?" Son mencegah wanita itu.

"Lepaskan!"

"Kau sudah gila" Son mendorong wanita itu hingga terjatuh ketanah.

Sementara wanita yang di tolong Seungwan sudah menggigil ketakutan.

Wanita yang terdorong itu bangun, matanya berkilat tajam.

"AAA!!!"

Yoongi datang dan melihat bagaimana wanita itu menusuk Seungwan sampai tiga kali, kemudian melarikan diri dari tempat.

"Seungwan" Min mendekat, menangkap tubuh wanitanya yang limbung. Darah segar terus mengalir. Pria itu mendudukan tubuh lemas itu di pangkuannya.

"Tidak. Seungwan tidak. Buka matamu" Min menepuk pipi Son. Kemudian pria itu menutup luka tusukan dan menekannya agar pendarahannya berhenti.

"Buka matamu Son Seungwan. Kau sudah berjanji tidak akan meninggalkan aku lagi"

🌹🌹🌹

Tubuh yang dipenuhi oleh darah, Min Yoongi duduk terdiam di depan ruang operasi. Air matanya tidak berhenti menetes seiring penyesalan yang datang menghampirinya.

"Yoon, aku tau Seungwan wanita yang kuat" ujar Namjoon.

Hoseok dan Namjoon datang setelah menerima kabar miris yang menimpa Seungwan.

"Aku takut Joon"

"Yoongi-a, kau harus percaya jika Seungwan bisa melewati ini semua" Hoseok meyakinkan.

Tidak. Yoongi tidak yakin. Ia sangat takut. Yoongi belum siap untuk kehilangan Seungwan dari hidupnya.

Tiga tusukan itu terus berulang-ulang di otak Yoongi, darah yang mengalir deras berwarna merah pekat. Yoongi menjambak rambutnya sangat kuat guna menghilangkan memori tersebut.

"AAAA!" Teriaknya, kemudian jatuh pingsan.

🌹🌹🌹

Sudah tiga puluh menit Yoongi sadar, ia hanya duduk di ranjang rumah sakit. Pria itu pasrah, jika kelak Son tidak terselamatkan, maka ia bertekat akan menyusul wanita itu.

Matanya kosong, pandangannya terhalang oleh airmata yang menggenang di pelupuk matanya. Yang ia lakukan hanya diam.

Setelah mengetahui Seungwan kritis, ia juga kehilangan separuh hidupnya. Jimin dan Taehyung yang menatap Yoongi pun ikut merasakan kesedihan pria itu.

"Seharusnya aku sadar dari awal, jika aku sudah menaruh hati padanya di awal pertemuan kami" Yoongi membuka suara.

"Dan kau tetap kukuh pada perasaanmu jika yang kau cintai hanya Wendy. Kau merasa tidak ada yang bisa menggantikan Wendy" ujar Jimin.

"Jimin-na" Taehyung memberi isyarat untuk diam. Namun Jimin hiraukan.

"Yang hilang akan tergantikan, bukan fisiknya yang tergantikan, melainkan cintanya. Cinta Seungwan padamu lebih besar dari cinta Wendy, dan kau tidak pernah sadar"

"Aku menyesal Jimin-na"

"Baguslah kau menyesal"

"Aku bodoh"

"Kau memang manusia terbodoh yang pernah aku temui Min Yoongi"

Yoongi tak menjawab lagi, ia masih menangis dalam diam. Meratapi takdir yang sudah tergores.

"Kau seharusnya sadar,Wendy itu hanya sebagai perantara agar kau dapat bertemu Seungwan. Seungwan, wanita itu adalah belahan jiwamu. Namun kau dengan kejamnya menjadikan ia sebagai pengganti Wendy. Kau sangat bodoh"

"Ya, aku bodoh. Aku tidak sadar telah mencintai wanita itu. Aku mencintai Son Seungwan"

"Yoongi-a" itu suara Taehyung.

"Apa yang harus ku lakukan? Aku takut ia pergi tanpa tau jika aku mencintai dirinya" lagi. Min menangis kembali, tak memperdulikan jika nanti ia akan di sebut cengeng.

🌹🌹🌹

Selang oksigen terpasang menutupi wajah cantik wanita itu. Matanya tertutup, pipinya pucat.

"Aku merindukan semu merah jambu di pipimu?" Yoongi membelai pipi Son yang terasa dingin.

Bunyi detektor mengisi ruangan. Sesekali Min menatap benda itu takut-takut jika layar itu berubah menjadi garis lurus.

"Buka matamu, aku rindu melihat mata indah itu"

"Son Seungwan bangunlah, ada yang harus ku katakan padamu. Jika kau mendengar ini kau pasti akan senang, aku yakin"

"Son kita kan menikah, jadi kau harus bangun"

"Seungwan, gaun pengantinmu kita ganti saja ya. Jangan warna putih, warna biru bagaimana? Kau suka?"

"Son, jangan tinggalkan aku"

"Bawalah aku bersamamu"

"Aku kesepian Son"

"Aku mencintaimu Son Seungwan"

Yoongi terus berbicara, mengeluarkan seluruh isi hatinya pada Seungwan yang terbaring lemah tak berdaya.

"Jika Tuhan mengizinkan, aku ingin membahagiakan mu sampai akhir nafasku"

Tit Tit....

Layar detektor itu berbunyi nyaring, menghasilkan garis lurus yang mampu membuat dunia Yoongi runtuh seketika.

"SON SEUNGWAN!" teriak Yoongi histeris.

Maaf, saya tidak ahli dalam membuat adegan kriminal hehe...

Enjoy guys

LADY SKY (Wenga)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang