14. Kecewa

111 20 2
                                    

Seungwan tak berhenti tersenyum saat di perjalanan, hatinya bahagia, sungguh bahagia. Dan sepertinya Seungwan harus mengakui pada semesta, bahwa ia telah jatuh telak pada pesona seorang Min Yoongi. Lelaki gagah yang telah berhasil mengambil tempat di hatinya, mengisi kekosongan yang telah lama terabaikan, dan membuatnya semakin jatuh pada pesona sang Adam tersebut.

Saat masuk ke dalam toserba, hal pertama yang Seungwan lakukan adalah mengambil makanan yang di inginkan oleh sang kekasih. Ramen. Tak lupa pula Seungwan mengambil beberapa cemilan lainnya. Setelah selesai Seungwan menuju kasir dan meletakkan barangnya.

"7000 dolar" ucap kasir tersebut.

Seungwan tersenyum. Tangannya mengambil dompet Yoongi dengan hati-hati, seolah benda tersebut dapat merasakan sentuhannya.

Saat membuka dompet Yoongi, mata Seungwan terbelalak terkejut melihat foto Yoongi dan,...dirinya? Seungwan diam selama beberapa menit karna kebingungan.

"Nyonya! Harganya 7000 dolar"ujar kasir menyadarkan Seungwan dari lamunannya.

"Oh iya! Ini" Seungwan memberikan uangnya. Kemudian pergi meninggalkan toserba tersebut.

Langkah kakinya memelan, dengan rasa penasaran yang besar, Seungwan kembali membuka dompet Yoongi, kemudian mengeluarkan foto yang ada di sana. Itu memang benar foto Yoongi dan seseorang yang mirip dirinya.

Seungwan sangat yakin bahwa yang di foto itu bukan dia. Sebab dirinya baru mengenal Yoongi. Tapi foto yang ada di dompet Yoongi adalah foto yang di ambil bertahun-tahun lalu.

Lantas, siapa yang ada di dalam foto tersebut?

Tangan Seungwan membalik foto, dan hal yang paling membuatnya terkejut adalah tulisannya. 'Yoongi yang akan selalu mencintai Wendy sampai mati'

Heoll!

Tanpa di sadari sang empu, air mata jatuh begitu saja. Seungwan merasa sudah di bodohi dengan sangat dalam.

Satu hal yang Seungwan sadari, bahwa Yoongi hanya mengganggap Seungwan sebagai bayangan dari sosok Wendy.

Terbukti, dari pertemuan mereka Yoongi memanggilnya dengan nama Wendy. Seungwan sangat sadar akan hal tersebut. Gadis itu merupakan gadis pintar, yang langsung paham jika di beri petunjuk.

Salah memanggil nama?

Itu hanya terjadi sekali. Jika berkali-kali, berarti ia sudah terbiasa dengan nama itu. Jika bukan di anggap bayangan, lantas apa?

Dan sekarang semua sudah jelas. Yang pasti, gadis itu kecewa.

,,,

"Sajang-nim, ini makananmu" Sohe meletakkan makanan diatas meja Yoongi.

"Kemana Seungwan?" Tanya Yoongi penasaran, sebab dia tak bertemu dengan gadis itu semenjak pergi tadi.

"Nona Son sedang menyiapkan beberapa dokumen Sajang-nim"

Yoongi hanya mengangguk paham, dan mengisyaratkan dengan tangannya agar Sohe keluar dari ruangannya.

Di sisi lain, Seungwan masih sibuk berkutat dengan laptop salah satu pegawai di kantor Yoongi. Dengan bermodalkan nama saja, Seungwan nekat mengstalkin sosok Wendy yang mirip dengan dirinya.

Dan semua sudah terjawab.....

Wendy adalah istri Yoongi yang sudah meninggal, dan dua laki-laki yang Seungwan jumpai dirumah Yoongi merupakan sahabat Wendy.

Lantas

,,,

Waktu berlalu tanpa terasa. Sosok Lelaki berkulit pucat tersebut sudah menyelesaikan pekerjaannya. Kemudian keluar ruangan untuk menemui sekretaris hatinya. Baru sebentar tidak bercengkrama membuat Lelaki Min itu rindu sosok wanita bersuara cempreng yang bernotabe sebagai kekasihnya.

"Sohe, Seungwan kemana?" Tanya Yoongi pada sekretarisnya.

"Nona Seungwan sudah pulang dari tadi Sajangnim"

"Pulang? Tanpa memberitahu ku?" Heran Yoongi.

"Saya tidak tahu Sajangnim"

Sepertinya ada yang tidak beres, batin Yoongi.

"Baiklah, kau pulanglah"

Yoongi keluar ruangannya, sambil mengambil ponsel kemudian menghubungi Seungwan. Tetapi nomor wanita itu tidak aktif.

Lelaki itu pun keluar, berniat mendatangi kekasihnya itu ke rumahnya. Mungkin saja gadisnya di ada situ.

Min Yoongi menyingkirkan segala pikiran negatif yang muncul di kelapanya. Tidak bisa ia berhenti memikirkan yang tidak-tidak. Sebab, Seungwan bukan tipe wanita yang pergi begitu saja tanpa pamit.

,,,,,,

Di sisi lain, terlihat seorang wanita yang duduk sambil meminum minumannya. Ia sudah setengah sadar. Entah wanita itu sadar atau tidak, banyak Lelaki yang memperlihatkannya.

Seorang Lelaki duduk di sampingnya. Menuangkan cairan yang memabukkan itu pada gelasnya, sambil menatap sang wanita yang terlihat frustasi.

"Apa kau ada masalah sampai-sampai berakhir dengan minuman" tanya Lelaki itu.

Percayalah, sejak Lelaki itu duduk beberapa saat lalu. Para Lelaki yang sedari tadi menatap lapar wanita itu langsung berhenti. Seolah-olah Lelaki itu adalah tameng penyelamat sang wanita yang setengah sadar tersebut.

Wanita itu menghela nafas keras, walau pun tidak terdengar karna dentuman musik yang keras.

"Kekasihku, mengencani ku hanya karna aku mirip mantan istrinya" teriak wanita itu, kemudian terkekeh seperti orang gila.

"CK! Dasar sialan! Kenapa aku baru sadar sekarang?" Wanita itu menangis segugukan. Saat hendak kembali menuangkan minuman, lelaki itu menghentikannya.

"Cukup. Kau sudah mabuk"

Lantas wanita itupun menepisnya, sembari menatap nyalang sang pelaku. Seolah-olah yang lelaki itu lakukan adalah sebuah kejahatan.

"Memangnya kenapa? Apa masalahmu? Hik" wanita itu cegukan, dia mencengkeram kerah baju sang Lelaki seolah mereka akan baku hantam.

"Ini hidupku, aku minum, aku yang bayar. Jadi kenapa kau ikut campur"

Dan sudah dapat di pastikan, bahwa wanita itu benar-benar sudah mabuk. Terlihat dari tingkahnya. Apalagi wajahnya, jangan tanyakan lagi, merah muda sudah menghiasi.

Cengkraman pada kerah sang lelaki terlepas, wanita itu pun hampir terjatuh. Untung dengan sigap lelaki itu menopang sang wanita agar tidak terjatuh ke lantai, melainkan ke pelukannya.

"Aku sudah memperingati si brengsek itu, tapi tetap saja ia menyakitimu. Maaf tidak bisa mencegah, kuasaku terbatas" ucap lelaki itu lirih.

LADY SKY (Wenga)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang