Yoongi--Lelaki itu terduduk disudut ruangan, airmatanya sudah mengalir tanpa henti sejak dia menginjakkan kakinya diruangan itu. Ruangan yang menjadi saksi, sekaligus tempat terakhir mereka tertawa.
Dada Yoongi kembali sesak, airmatanya terus mengalir. Sesekali bibir tipis itu bergumam nama Wendy, kepingan memori memenuhi ingatan Yoongi tentang wanita itu. Wanita yang telah mendominasi seluruh isi hatinya.
"Hiks,,hiks,,,Wendy-a, kenapa aku belum bisa merelakan kepergianmu. Bawa aku bersamamu Chagia"
Entahlah. Mungkin kalau bukan karna Eomma Yoongi yang selalu mengawasi dirinya, Yoongi sudah lama menyusul Wendy ke alam baka. Berkat Eomma Yoongi, Lelaki itu sampai sekarang masih hidup dan bernapas.
Yoongi meremas dada dengan tangan kanannya karna terlalu sakit saat mengingat Wendy. Setelah lelah menangis, Lelaki itu akan tertidur dengan sendirinya.
🌺🌺🌺
Matahari telah memancarkan cahayanya dengan kecepatan penuh. Yoongi masih dalam posisi duduknya dengan mata terpejam--meringkuk sambil memeluk foto wendy erat.
Mata sipit dan masih berbekas airmata itu sedikit demi sedikit terbuka. Pandangan Yoongi langsung menuju jam yang melingkari pergelangan tangan kirinya.
Pukul 9 pas. Yoongi sudah terlambat untuk jadwal rapatnya pagi ini yang dilaksanakan pukul 8:30. Lelaki itu sama sekali tidak terkejut sedikitpun atas keterlambatannya.
Dengan malas Yoongi bangun dari tempat duduknya, kemudian membersihkan diri.
"Tolong beri aku semangat Wendy-a" pinta Yoongi dengan senyuman manis miliknya sambil menatap foto Wendy yang cantik.
🌺🌺🌺
Dengan tubuh yang lelah usai di marahi oleh sang ayah karna terlambat datang saat rapat, Min Yoongi masih menyempatkan diri mengunjungi cafe yang menjadi tempat favorit mereka dulu-Wendy dan dirinya-hanya untuk sekedar mminum atau membeli secangkir coffe disana.
Mungkin coffe di sana rasanya tidak senikmat coffe di cafe-cafe mahal yang Yoongi kunjungai, namun di cafe tersebut banyak kenangan Wendy didalamnya. Yoongi sering datang ke cafe tersebut hanya untuk menenangkan pikirannya. Terkadang, bayang-bayang Wendy sangat nyata bagi Yoongi, sampai Lelaki itu ingin gila rasanya.
Min Yoongi berdiri di depan kasir membayar minumannya. Sesekali Lelaki itu mengumpat dalam hati karna tatapan para Wanita yang berada didalam cafe tersebut.
Lelaki itu terkadang tersenyum sinis dan terkesan mengejek saat melihat Wanita yang menatapnya seperti ingin memangsa. Oh Astaga! Yoongi kesal bukan main, ingin rasanya Lelaki itu megeluarkan umpatannya agar Wanita tersebut berhenti menatapnya.
"3000 Won Tuan"
Yoongi mengeluarkan kartu kreditnya, kemudian memberikannya pada petugas kasir tersebut.
"Tuan, Bisakah Tuan memberikan map ini pada nona yang memakai baju biru itu. Sepertinya map ini miliknya" pinta kasir tersebut pada Yoongi.
Yoongi menatap malas map yang ada ditangan kasir tersebut, merepotkan pikir Yoongi. Dengan hati yang terpaksa Dia mengambil map tersebut tanpa menjawab petugas kasih itu dan langsung melenggang pergi.
Netra Yoongi menangkap objek seorang gadis tergopoh-gopoh dengan membawa banyak barang, gadis itu menabrak orang sana sini karna terburu-buru.
"Ck! Dasar ceroboh!"
Yoongi berdecak kesal, dengan langkah kurang ikhlas dia mendekati gadis yang merepotkan dirinya tersebut. Lelaki itu menggerutu sendiri sepanjang perjalannya saat menghampiri gadis dengan pakaian biru tersebut. Kenapa juga dia harus mengantar map yang ada ditangannya pada gadis itu.
Sungguh merepotkan
"Hei Nona! Ini map milikmu!" ujar Yoongi setengah berteriak. Tangan kanannya menganggak map milik gadis itu tinggi-tinggi. Tapi apa daya, gadis itu sama sekali tidak mendengar suara Yoongi yang melengking karna jarak mereka.
Dasar tuli. Menyebalkan sekali
Yoongi sedikit mendekat, kemudian menepuk bahu gadis itu, membuat sang gadis menoleh karna ada yang menepu bahunya.
"Wendy!"
Lelaki itu sangat terkejut dan memantung di tempat saat melihat rupa gadis berbaju biru yang ia panggil itu. Tubuhnya membeku. Otaknya berhenti berpikir. Jantungnya berdetak tak karuan. Dan jangan lupakan bola mata Yoongi yang membesar dari ukuran biasanya.
Gadis itu bingung saat mendengar dirinya di panggil Wendy, dia menoleh ke belakang tapi tak mendapati wanita di belakangnya.
"Kamsahamida"
Setelah mengucapkan Terimakasih, gadis itu mengambil map miliknya dari Yoongi. Sementara Lelaki itu masih mematung di tempatnya.
"Namaku Seungwan Tuan. Semoga kita bertemu kembali"
Seungwan menyetop taxi dan pergi. Yoongi tersadar dari lamunannya saat Seungwan menyebut namanya tadi.
"Seungwan?" ulang Yoongi.
"Kau berbohong. Kau wendy bukan Seungwan. Sejauh apapun kau menipuku aku akan tahu Wendy. Karna kau Wendy-ku. Dan selamanya akan jadi Wendy-ku"
Sampai jumpa 😁
Peluk cium dari Yoongi
KAMU SEDANG MEMBACA
LADY SKY (Wenga)
FanfictionLanjutan dari story Aplikasi konyol, Namun dengan cerita dan nuansa yang berbeda. Jangan lupa votmen, tolong hargai tulisan saya. Karna menulis tidak semudah membaca. Terimakasih. Start: 08-02-19 End: 20-08-2021