Seungwan menggerutu, mulut wanita itu tidak henti komat kamit dan mengeluarkan segala sumpah serapah pada Yoongi.
Seungwan merasa di tipu, jelas-jelas Yoongi kemarin mengatakan bahwa Seungwan akan menjadi sekretarisnya.
Lantas sekarang apa? Buktinya Seungwan sedang beres-beres di rumah Yoongi atas perintah Lelaki itu.
Kadang Wanita itu ragu, dia Sekretaris atau pembantu?
Dua pekerjaan yang sulit di bedakan menurut Seungwan.
"Astaga! Ini rumah atau gudang" Seungwan membereskan barang-barang yang ada di rumah atasannya itu.
"WENDY!!!" Teriak Yoongi dari dalam kamar.
"AKU SEUNGWAN!!!" Balas Seungwan tak kalah keras dari teriakan atasannya itu.
Yoongi jengkel. Yang Boss di sini itu Yoongi. Kenapa dia selalu syaris di teriaki. Dasar Sekretaris tak sopan tapi sayang.
"Kau tidak tahu sopan santun hah!? Kenapa kasar sekali?!"
"Kau juga apa sudah tuli hah?! Jelas-jelas di dalam kontrak kau tidak boleh memanggilku WENDY!! Panggil namaku"
"Tapi aku ATASANMU! Kau tidak boleh balas teriak padaku" sungut Yoongi.
"Apa peduliku! Kau sudah melanggar janjimu Tuan. MIN. YOON. GI"
Pertanda buruk. Sepertinya Seungwan sedang marah. Yoongi diam sejenak menetralkan keadaan. Seungwan bisa saja membatalkan kontrak kerjanya. Kehidupan Yoongi sedang terancam kalau begitu.
"Buatkan aku makanan Nona Son" pinta Yoongi lembut.
"Kau pikir aku pembantumu?!" Ketus Seungwan.
"Bukan begitu. Kalau aku sakit, kau tidak bisa bekerja. Gajimu juga tidak akan bertambah. Nah! Aku harus makan. Kalau tidak makan maka aku akan sakit"
Seungwan memutar bola matanya malas.
"Baiklah Sajangnim" pasrah Seungwan kemudian.
🌺🌺🌺
Dengan setelan rapi dan wajah berseri-seri Yoongi dan Seungwan masuk ke kantor. Dan jangan lupakan senyuman manis Yoongi yang bikin kaum hawa gagal fokus.
Semua karyawan menatap Yoongi heran. Tidak biasanya Lelaki itu ke kantor dengan wajah berseri-seri dan di sertai senyuman.
Sungguh pemandangan yang amat langka.
Tak kalah heran. Yoongi juga membalas sapaan karyawan yang menyapanya.
Menakjubkan.
Hampir beberapa tahun belakangan ini. Karyawan selalu melihat atasannya itu memasang wajah dingin, kalau bicara judes, ketus, kasar. Datang terlambat, pakaian semberautan seperti preman. Dan banyak lagi yang menggambarkan atasannya itu--Min Yoongi.
Tapi sekarang Min Yoongi nampak berbeda. Penampilannya seperti pangeran. Yoongi rapi, keren, berkarisma, harum, dan menebar senyum bahagia.
Kira-kira apa yang membuat Yoongi berubah?
Semua jawabannya ada pada Seungwan.
Ceklek//
Yoongi membuka pintu ruangannya. Masih dengan mempertahannya senyum manisnya tersebut. Dan di ikuti Seungwan di belakangnya.
"Mejamu di situ" Tunjuk Yoongi pada sebuah meja yang tidak jauh dari mejanya.
"Kenapa di dalam? Kenapa tidak di luar?"
"Di luar itu sekretarisku!"
"Jadi aku apa!?" Heran Seungwan.
Kalau dia punya sekretaris, kenapa dia mempekerjakanku?
"Kau itu juga sekretaris. Tapi sekretaris (hatiku) pribadiku." Ungkap Yoongi.
"Lalu kerjaku apa kalau begitu?"
Berada di sisiku. Itu sudah lebih dari cukup. Batin Yoongi.
"Ingatkan aku akan jadwalku dan tetap di sampingku selama bekerja. Jadwalku bisa kau minta pada sekretaris yang di luar"
"Baik Sajangnim"
🌺🌺🌺
"Nona Son, waktunya istirahat"
"Baik Sajangnim" sahut Seungwan, namun Seungwan masih berada di mejanya.
"Ayo temani aku makan"
"MWO!?"
"Astaga Nona Son! Telingaku masih normal. Jangan berteriak" Yoongi pura-pura mengusap telinganya.
"Maaf. Tapi kenapa harus aku?"
"Kau kan sekretaris pribadiku. Jadi tugasmu mengikutiku, oke?"
Seungwan patut bersyukur memiliki atasan seperti Yoongi. Yoongi begitu baik padanya, meski terkadang atasannya itu sering membuat dirinya jengkel.
Salah satu bentuk kebaikan Yoongi menurut Seungwan adalah memberi makanan gratis. Seungwan bersyukur, setidaknya dia tak perlu menghabiskan uangnya untuk membeli makanan enak.
Bersama Yoongi, dompet dan ATM Seungwan aman. Itu adalah hal plus yang patut Seungwan banggakan dari atasannya tersebut.
"Ngomong-ngomong kenapa Sajangnim mencari Sekretaris sementara Sajangnim sudah punya Sekretaris?"
Yoongi menahan tawanya agar tak pecah. Wanita di depannya ini sangat lucu, bertanya dengan mulut yang penuh makanan.
Sangat menggemaskan bagi Min Yoongi.
"Karna aku tidak betah dengannya" jawab Yoongi tersenyum.
"Jadi Sajangnim betah denganku?"
Yoongi mengangguk.
Seungwan tersenyum. Ada tersirat rasa bangga di hatinya.
"Sajangnim, teruslah tersenyum. Senyummu sangat manis"
Deg
Jantung Yoongi kembali di uji. Mata Lelaki itu berkedip-kedip untuk menetralkan jantungnya yang hampir meledak karna Seungwan.
"Wen--Seungwan!"
"Hem?"
"Apa aku sakit jantung?"
"MWO!?"
Yoongi terkekeh melihat ekspresi Seungwan yang lucu. Astaga! Sepertinya kedepannya Yoongi akan terus tersenyum dan tertawa.
Alasan Yoongi memanggil Seungwan Nona Son karna Yoongi tidak mau salah menyebut nama.
KAMU SEDANG MEMBACA
LADY SKY (Wenga)
FanfictionLanjutan dari story Aplikasi konyol, Namun dengan cerita dan nuansa yang berbeda. Jangan lupa votmen, tolong hargai tulisan saya. Karna menulis tidak semudah membaca. Terimakasih. Start: 08-02-19 End: 20-08-2021