20. Pesta

94 20 0
                                    

Tubuh mungil dengan balutan gaun berwarna biru muda itu menyempurnakan sosok Seungwan, wanita tersebut terlihat seperti bintang yang bersinar. Son Seungwan, begitu menarik banyak perhatian. Tampilannya yang begitu memikat membuat pasang mata ingin selalu menatapnya.

Sayangkan jika permata indah yang ada di depan mata harus di abaikan.

Seungwan risih, tatapan-tatapan para pria itu seolah menelanjanginya. Wanita itu ingin pulang, tapi tak berani menyuarakan permintaannya pada sang atasan.

Si Min, ia sibuk dengan rekan bisnisnya yang lain. Meninggalkan Seungwan seorang diri. Pria itu lupa, jika Seungwan butuh perlindungan dari tatapan lapar para pria tersebut.

"Hai manis, siapa namamu?" Tanya seorang pria yang menghampiri Seungwan.

"Son Seungwan"

"Waw, kau sangat mirip dengan istri Min Yoongi. Aku akui itu" tuturnya.

Memang ada beberapa orang yang mengenal sosok Wendy, tapi tidak semua. Sebab pernikahan mereka dahulu sangat tertutup dan jauh dari media. Tapi sepertinya pria ini kenal wajah Wendy.

Meskipun begitu, pemberitaan kematian Son Wendy ramai di beritakan. Bahkan sampai berbulan-bulan lamanya.

Untung keluarga Min dapat mengatasi berita yang beredar, dengan mensensor wajah dari istri Yoongi tersebut. Semua bisa di lakukan oleh keluarga Min.

"Aku tidak mengenalnya Tuan"

Pria itu terkekeh, "Namaku Kim Minggyu" ujar pria itu mengangkat tangannya.

Seungwan menerima uluran tangan itu, walau ia tidak ingin. Namun, jika menolak ia bisa di anggap tak sopan. Itu bisa merusak citra Yoongi, dan Seungwan tak mau itu terjadi.

"Senang berkenalan dengan Anda Tuan"

"Aku juga, mau minum?"

Minggyu melambaikan tangan, isyarat agar si pembawa minuman mendekat. Pria itu mengambil dua gelas. Satu untuknya, dan satu lagi untuk si Son.

Dengan perasaan ragu Seungwan menerima minuman dari pria itu dan meminumnya. Satu teguk, dua teguk, tiga teguk, kemudian habis satu gelas.

Dunia berputar, Seungwan melihat Yoongi yang tersenyum menatapnya dengan manis dan memuja.

"Kau milikku malam ini" bisik pria itu, membuat bulu Seungwan meremang.

Seungwan mengangguk, ia langsung memeluk pria itu. Dan si pria membawa Seungwan pada titik aman, tempat yang tidak banyak orang. Namun mampu membuat mereka bergairah.

🌺🌺🌺

Min Yoongi berdecak kesal, sebab pasangannya malam ini hilang entah kemana. Di tambah lagi, tatapan-tatapan dari macan betina yang menatapnya membuat pria itu tambah jengkel.

Si duda kaya sedang sendirian. Pria seperti Min Yoongi selalu jadi incaran para wanita. Si Min itu unggul, dari segi kekayaan dan tampang ia selalu menjadi yang terdepan.

"Kemana perginya kau Son Seungwan" geram Yoongi.

Pria itu menghubungi ponsel wanita itu, tapi nada operator yang berbunyi. Sial. Si Min itu ingin meninju dinding, guna melampiaskan kekesalannya yang sudah melangit.

"Kau sendiri Yoongi-ssi?"

Lihatlah, sepertinya macan itu mulai bereaksi. Ia mendekati Yoongi dengan senyum super manis, namun hal itu membuat si Min malah mual.

"Kau melihat kekasihku?" Bukannya menjawab, pria itu malah bertanya. Dan pertanyaan itu terdengar seperti bentuk usiran halus.

"Owh, kekasihmu? Aku tidak melihatnya"

"Ais, seharusnya aku tidak membiarkannya sendiri. Dia terlalu indah untuk di kagumi" gumam Yoongi yang masih terdengar wanita itu.

"Kalau begitu aku pergi dulu" lanjut pria itu, meninggalkan wanita yang jelas ingin memikatnya.

Kalau boleh jujur, wanita itu kecewa. Si Min mengabaikan ia dan lebih memilih mencari kekasihnya. Padahal wanita itu berharap akan ada permainan panas malam ini. Tapi sepertinya itu hanya khayalannya semata. Karna Yoongi sosok yang setia.

"Hei Tuan Min, kau tidak pulang? Maaf bukan maksudku mengusirmu tapi pestanya sudah berakhir dan para tamu mulai berpulangan" ujar Kim Seokjin.

Seokjin benar. Seharusnya Yoongi sudah pulang satu jam yang lalu. Biasanya pria itu pulang cepat dari yang lainnya saat menghadiri sebuah pesta, tapi malam ini malah sebaliknya. Ia pulang paling lama, dan bisa dibilang akan menjadi yang terakhir selain pemilik pesta tentunya.

"Apa kau melihat kekasihku? Aku mencarinya dari tadi"

"Maaf Tuan Min, aku melihatnya sudah pulang dua jam lalu dengan seorang pria"

Yoongi marah, namun tetap berusaha tenang. Tidak mungkin juga ia ngamuk disini dan memarahi Seokjin.

"Kalau begitu aku pulang dulu. Permisi" Yoongi pulang, dengan amarah dan rasa kecewanya.

Di dalam mobil pria itu, sekali lagi, min Yoongi mencoba menghubungi si wanita. Berharap ada jawaban. Tapi nihil, operator masih setia menyambangi rungu si Min.

"Kalau kau pulang katakan, kau membuatku marah. Mencarimu seperti orang bodoh, tunggu saja Son Seungwan. Aku akan membalasmu"

🌺🌺🌺

Pukul empat pagi, telpon Yoongi berdering. Pria itu mengangkatnya karna memang ia tidak tidur sama sekali lantaran kesal pada Seungwan.

Rasa kesal yang terselip di sela-selanya rasa khawatir. Tapi rasa khawatirlah yang lebih mendominasi hingga pria itu enggan untuk memejamkan mata.

Mata pria itu kembali bergejolak marah, melihat sang penelpon adalah sosok yang ia tunggu-tunggu. Yoongi akan memarahinya, tak peduli lewat telpon atau berjumpa langsung. Yang jelas, Seungwan harus di beri pelajaran agar tak mengulangi kesalahan yang sama. Pergi tanpa pamit.

"Son Seung-----" ucapan Yoongi terputus mendengar suara Isak tangis di sebrang sana.

"Yoongi-a hiks"

Rasa sesak menghampiri dada Yoongi mendengar Seungwan menangis.

"Kau dimana?"

"Yoongi....aku tidak ingin hidup lagi" tangisan Seungwan pecah di sebrang sana. Pria itu takut jika terjadi sesuatu pada wanita itu.

Meskipun ia tau, pasti telah terjadi sesuatu.

LADY SKY (Wenga)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang