2_Penyelamat

515 247 34
                                    

Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh...
❤❤❤

Ya Allah sayangilah Mama sebagaimana menyayangiku
diwaktu kecil.
-Doa Untuk Kamu-

Di dalam kelas karena bel belum juga bunyi, guru pun belum memasuki kelas. Samudra memandang papan tulis dengan tatapan kosong. Tiara memperhatikan cowok itu dari tadi tidak seperti biasanya, ia terlihat murung. Ini pertama kalinya Tiara melihat Samudra tidur dikelas.
Tangannya menjadi bantalan dimeja.

"Tiara."

"Fillah, kamu ngapain kesini?"

Fillah tidak menjawab ia menarik tangan Tiara agar ikut bersamanya. Tiara meringis. Kakinya masih belum kuat untuk jalan. Disusul masuk oleh Refi dan Leni. Tiara berdiri dengan satu tangan berpegangan ke meja.

Samudra bangun dari tidur sekejapnya, mencoba mengumpulkan ingatan. Tangannya mengacak rambut lalu mengucek matanya. Ada yang tidak beres. Samudra berdiri didekat Tiara dan Fillah. Tangannya menepis kasar tangan Fillah hingga membentur meja.

Fillah meringis. Melihat punggung tangannya yang memar. Fillah menatap tajam mata Samudra, memejamkan mata sebentar. Samudra memang selalu kasar pada Fillah, hanya baik saat didepan orangtuanya dan di depan orangtua Fillah. Mereka ada hubungan apa?

"Gue cuma mau ngomong sama Tiara."

"Lo pasti mau berbuat yang aneh-aneh," ucap Samudra.

Fillah menggeleng. Hatinya cape melihat orang yang selalu ia doakan dalam diam. Justru punya pikiran negatif. "Terserah, gue cape ngomong sama lo apapun yang gue perbuat emang selalu salah dimata lo." Mata Fillah berkaca-kaca. "Tiara gue cuma mau bilang kalau lo harus hati-hati, tadi gue denger Riska punya rencana jahat buat lo."

Fillah berlari keluar kelas membekap mulut tanpa mempedulikan sahabatnya yang memanggil namanya. Berlari tak tahu arah asal tidak ada yang mengganggunya.

"Puas lo," kata Leni. Melotot melihat Samudra.

"Lo, emang gak pantes buat Fillah," maki Refi.

"Lo sering buat dia nangis, Tiara jaga diri Lo," kata Leni.

Refi dan Leni keluar kelas setelah merasa cukup berbicara dengan Samudra.

Tiara tidak percaya, ia mengira Samudra baik pada siapapun.
"Aku kecewa," ucap Tiara.

Tiara duduk menunduk. Memikirkan Fillah yang menangis, Fillah yang selalu baik padanya tanpa orang lain tahu. Fillah yang manawarkan diri saat hari sudah sore untuk sekalian pulang menggunakan mobilnya.

"Ra, jangan ngambek," ucap Samudra. Tiara masih memalingkan wajahnya.

Ini pertama kalinya Samudra merasa sakit diacuhkan. Apa ini balasan karena dia sering mengacuhkan perhatian Fillah. Apa sesakit ini?

"Dra, aku gak marah. Mana mungkin aku marah padamu yang selalu baik," ucap Tiara melirik Samudra.

Samudra tersenyum. Tiara memang berhati lembut. Ini yang membuat Samudra tergila-gila padanya. "Habis ini kalian perbaiki hubungan kalian, Fillah juga wanita yang tak mau dikasari, diacuhkan dan dicampakkan."

Doa Untuk Kamu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang