11_Pemberian

253 132 19
                                    

Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh ...
❤❤❤

Tidak ada yang tidak mungkin didunia ini, saat langit terang pun hujan bisa saja turun ke bumi.
-Doa Untuk Kamu-

Tiara berada didalam kelasnya seorang diri. Tak lama datang segerombolan temannya dan duduk dibangkunya masing-masing. Lama sekali ia menunggu Samudra. Namun, yang ditunggu belum juga hadir. Kabar tentang hilangnya Fillah pun ia tidak tahu Fillah sudah ditemukan atau belum.

Ridwan teman sekelasnya duduk di samping Tiara. Tiara merasa risi saat menyadari Ridwan menatapnya.

"Hey Ra?"

"Iya," balas Tiara menatap Ridwan.

"Tumben, Samudra kemana?"

"Gak tahu."

"Gue boleh minta no WA lo Ra?

"Gue gak punya," ucap Tiara.

"Pelit amat. Nanti kuburannya sempit."

Tiara mencoba mengabaikan Ridwan yang terus megganggunya. Ia mengeluarkan buku catatan Samudra yang kemarin dipinjamnya. Dari luar aja rapi covernya apalagi dalamnya. Tiarapun terkagum melihat baris demi baris tulisan Samudra.

Tiara melihat name tertulis Samudra Fernando, membuka buku sampai dihalaman terakhir. Disana tertulis, Tiara Kinara lo ratu dihati Samudra Fernando.

Tulisan itu dilihat juga oleh Ridwan, ia berdehem keras. Membuat Tiara segera menutup buku yang dipegangnya.

Ridwan malah jailin Tiara. Ia merebut buku Samudra yang tadi dipegang Tiara. Laki-laki itu malah berteriak, membacakan tulisan cinta Samudra kepada Tiara.

Teman-temannya yang mendengar perkataan Ridwan terkejut. Karena mereka tahu Samudra dan Fillah bahkan lebih dekat dari Samudra bersama Tiara. Mereka maunya Fillahlah ratu dari Samudra.

"Huuu," sorak semua murid.

"Masa si, Samudra nulis kek gituan, gak percaya," ucap Rahel. Bendahara kelas yang wataknya keras.

"Heh tukang malak, biarin mau dia nulis apa aja masalah buat lo!" ucap Devan.

"Gue gak ngomong ke lo debro," ucap Rahel nyolot.

Murid kelas X1 IPA 1 menonton Tiara yang sedang berusaha mengambil buku dari tangan Ridwan, tangannya ia angkat keatas sengaja supaya Tiara tidak bisa mengambilnya. Ridwan melempar bukunya ke temannya Leo, Tiara menghampiri Leo. Bukunya dilempar lagi ke Devan, Devan yang kasian memberikan bukunya pada Tiara.

Rahel yang sudah mengeluarkan buku kas dari tasnya menyimpannya dimeja. Ia berjalan mendekati Tiara mengambil buku dari tangan Tiara. Rahel mengepalkan tangannya setelah membaca satu kalimat. Tiara yang masih mengatur nafasnya terkejut. Rahel mendorong Tiara hingga ia terbentur meja. Tidak jatuh, Tiara berpegangan ke meja.

"Kenapa?" Tiara melihat aura tidak bersahabat dari tatapan Rahel.

"Jadi benar, lo yang selalu jadi benalu dihubungan Fillah dan Samudra hah?!" Kata Rahel pelan tapi tajam.

Tiara menoleh menatap semua temannya satu persatu, mereka menatapnya seperti merendahkan. Jemari Rahel menangkup kedua pipi Tiara. "Jawab, kenapa lo gak bisa jawab karena itu banar kan!"

"Kemarin Fillah hanyut, itu pasti ulah lo kan hm!" teriak Rahel seperti kehilangan akal.

"Bu-bukan," ucap Tiara matanya berkaca-kaca mengingat kejadian kemarin di sungai.

Doa Untuk Kamu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang