27_Karunia(b)

132 28 2
                                    

Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh ... Bismillah ...
❤❤❤


Allahumma innad-duhaa'a duhaa'uka wal bahaa'a bahaa'uka wal jamaala jamaaluka wal quwwata quwwatuka wal-qudrota qudratuka wal 'ismata 'ismatuka.

Allaahumma in kaana rizqii fis-samaa'i fa anzilhu, wa in kaana fil ardi fa akhrijhu, wa in kaana mu'assiran fa yassirhu, wa in kaana haraaman fa tahhirhu wa in kaana ba'iidan fa qarribhu bi haqqi duhaa'ika wa bahaa'ika wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika, aatinii maa ataita 'ibaadakash-shalihiin.

Ya Allah, bahwasanya waktu dluha itu waktu dluhaMu, kecantikan ialah kecantikanMu, keindahan itu keindahanMu, kekuatan itu kekuatanMu, kekuasaan itu kekuasaanMu, dan perlindungan itu, perlindunganMu.

Ya Allah, jika rizkiku masih diatas langit, turunkanlah dan jika ada di dalam bumi, keluarkanlah, jika sukar mudahkanlah, jika haram sucikanlah, jika masih jauh dekatkanlah, berkat waktu dluha, keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaanMu, limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan
kepada hamba-hamba-Mu yang shaleh."

Setelah itu Fillah sujud syukur. Berterimakasih kepada Allah karena telah memberinya karunia dapat berbicara lagi.

"Kamu tahu apa keistimewaan shalat dhuha?" Samudra menoleh ke belakang.

"Gak tahu." Fillah meringis merasa malu karena minim pengetahuan ilmu agama.

"Keistimewaan shalat dhuha adalah, pahala seperti sedekah, kebutuhan akan dicukupi, raih ghanimah atau keuntungan, mendapat rumah di syurga, pahala haji dan umrah, gugurkan dosa, dan dibuatkan pintu khusus di syurga." Samudra menjelaskan, membuat Fillah manggut-manggut.

•••

Mereka berada di rumah Samudra. Setelah memberitahukan kabar gembira pada kedua orangtua Fillah. Samudra sudah memberitaukan juga kepada orangtuanya. Disana ada teman-temannya, Tiara, Bastian, Keni, Soni, Alshad, Dion, Dilan, Leni, dan Refi. Mereka semua duduk dimeja makan, bersama adiknya Samudra, Samson masih SMP, dan Sesil yang berusia 4 tahun. Terkeculi orangtua Samudra mereka tidak ikut karena ada acara lain.

"Hoye di yumah kita ada pesta." Celoteh Sesil mengundang tawa dari semua orang yang berada disana.

"Bukan pesta tapi syukuran," jawab Samson.

"Syukuyan apa?"

"Kak Fillah udah bisa bicara lagi," jawab Samson lagi.

"Hoyee, aku bisa minta didongengin Kak Za." Fillah mendongak menatap Samudra. Baru saja sekali Sesil mendengar tadi Samudra memanggilnya Za-Zaujatii- Sesil inget jadi ikatan manggil Kak Za.

"Iya sayang. Boleh"

“Yaudah yuk berdoa. Allahumma bariklanaa fiimaa razaqtanaa waqinaa ‘adzaa bannar

Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan air ini (minuman) segar dan menggiatkan dengan rahmat-Nya dan tidak menjadikan air ini (minuman) asin lagi pahit karena dosa-dosa kami.” Samudra memimpin berdoa.

Samson mengambilkan makanan untuk Sesil dan untuk dirinya. Ia menyuapi Sesil makan. Tiara belum juga mengambil makanan. "Dek, biar Kak Tiara yang suapin. Kamu makan aja!" Tiara yang duduk di samping Sesil mengambil alih makanan Sesil dari Samson dan menyuapinya makan.

"Terus nanti Kak Tiara gimana?"

"Kak Tiara gak makan, Dek."

"Lho kenapa Kak?" Samson menaikan satu alisnya ke atas. Menurunkannya ke bawah lagi.

"Kakak lagi puasa, Dek. Ini hari Senin." Jawaban Tiara membuat Samudra yang sedang makan tersedak. "Uhuk-uhuk." Dengan telaten Fillah mengambil gelas berisi air memberikannya pada Samudra dan membantunya untuk minum.

"Kuat banget Ra, aku aja kalau puasa suka pas hari libur, kalau lagi sekolah sambil puasa suka gak kuat." Kata Leni yang hanya dibalas senyuman Tiara.

Tidak ada yang bersuara lagi, mereka semua makan dalam diam. Bastian fokus pada makanannya, namun hanya mengaduk-aduk saja karena ia tidak suka nasi. Kasian mubazir nasinya. Diluar sana masih banyak orang yang kelaparan.

Fillah menatap Tiara. Ia merasa insecur karena keshalihan Tiara. Pantas Samudra pernah menaruh hati pada Tiara. Tapi, ia akan berusaha jadi istri yang baik supaya Samudra biasa cinta seutuhnya hanya kepadanya. Tidak kepada wanita lain. Ia hanya perlu bersabar. "Sabar aja, bakal ada saatnya suamiku mencintaiku," batin Fillah.

Setelah selesai mereka berdoa sesudah makan. “Alhamdu lillaahil ladzii ath’amanaa wa saqoonaa wa ja’alnaa muslimiin.

Segala puji bagi Allah yang telah memberi makan kami dan minuman kami, serta menjadikan kami sebagai orang-orang islam.”

❤❤❤

Alhamdulillah. Vote dan komen. Jangan lupa shalat dan membaca Al-Qur'an. Wassalamu'alaikum.

Doa Untuk Kamu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang