6_Luka

333 193 26
                                    

Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh ...

❤❤❤

Jangan beri luka terus-menerus untuk dia. Selama ini dia kuat dihadapanmu tapi rapuh dibelakangmu.
-Doa Untuk Kamu-

Sinar mentari pagi ini muncul begitu silau, menembus gorden kamar Bastian. Bastian sudah dikekelingi teman-temannya yang berdiri berjajar disamping kasur tempat tidur Bastian.

"Mama ... Maa ..."

Lagi-lagi Bastian mengigau memanggil mamanya. Kenapa tidak papanya saja? Bastian bangun dengan mata masih terpejam. Dengan rambut yang acak-acakan.

Dilan, Dion, Keny, Soni, dan Alshad. Semalam mereka menginap dan tidur berempat dikamar sebelah, dekat kamar Bastian. Hanya Samudra si ketua Broken yang tak hadir. Mereka siap memaki jika bertemu Samudra nanti.

Dilan yang melihat penampilan Bastian yang kacau, jika disekolah keren, cool, dan tampan. Tapi lihat sekarang berbanding terbalik, Bastian agak kurusan. Dilan menahan tawanya ingin sekali memotret Bastian dengan hpnya. Supaya diupload di story WA dan story IG dengan mentag IG Bastian yang followersnya banyak.

Dilan mengeluarkan hp, menekan camera. Cekrek. Satu foto Bastian sedang duduk dikasur dengan mata terpejam dia dapatkan. Bastian kembali merebahkan tubuhnya dikasur masih dengan mata memejam. Dia tertidur lagi nafasnya teratur.

"Lo apa-apaan jailin orang yang lagi sakit Dil!"

"Dilan, Gak ada akhlak."

"Dasar tuman."

"Mending diam Dil gak usah aneh-aneh."

Serempak Dion, Soni, Keny dan Alshad memaki Dilan. Untung tidak sampai membawa nama binatang memakinya.

Dilan nyengir kuda, menyimpan  hpnya ke meja samping kasur.

"Lumayan buat update status." Mereka berempat memutar bola mata malas. Dilan melakukan pus up, dan back up dilantai kamar Bastian. Setelah puas Dilan duduk dikursi.

"Sakit badan Gue, jatuh dari kasur king size. Udah gak kebagian kasur lagi. Gak enak tidur di sofa," ucap Dilan.

"Gak nanya," ucap teman-temannya serempak.

"Dih."

"Gimana ya biar Bastian sembuh," ucap Dion.

"Mungkin dia kangen Papanya, telpon suruh pulang aja," ucap Alshad.

Dion melihat hp dimeja kamar Bastian. "Ini hp Bastian bukan ya?"

Dion meraih hp hitam agak retak itu. Direbut oleh Dilan. "Ini hp kesayangan gue. Jangan sentuh." Dilan memegang erat hpnya.

"Hp lo udah waktunya pensiun Dil," ucap Keny ngakak.

"Gak, di hp ini banyak kontak cewek. Lumayan," ucap Dilan.

Sementara Dion sibuk mencari hp Bastian kesana kemari. Sambil menyanyi.

Tuhan dia sedang berjuang
Jaga dia lindungi dia ...

"Fales suaranya, jangan nyanyi nanti kaca pada pecah," ucap Dilan jujur.

"Bantuin cari hp Bastian jangan pada diam-diam suka," ucap Dion.

Aku diam-diam suka kamu ...

Suara Dilan dia merdu-merdukan. "Suaranya merdu Dil ..."

"Merusak dunia," lanjut Dion.

Doa Untuk Kamu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang