10_Mencari

258 152 19
                                    

Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh ...
❤❤❤

Jangan pernah menyia-nyiakan selagi masih ada, karena akan terasa berharga ketika sudah tidak ada.
-Doa Untuk Kamu-

Di gelap malam yang sunyi, Samudra menangis dalam diam, tanpa suara. Sebelumnya ia tidak pernah menangis selama ini, ia lupa kapan terakhir kali menangis. Apa yang harus ia katakan nanti pada orangtua Fillah? Apalagi kepada ayahnya yang memang sangat menyayangi Fillah.

Orangtua Samudra pasti akan menyalahkan Samudra dan menghukumnya, walaupun ini bukan salahnya. Ini murni kecelakaan. Samudra mencoba kuat, ia laki-laki tidak boleh lemah, ia berhenti menangis.

"FILLAH LO DIMANA?!" teriak Samudra dan Bastian berbarengan.

Terlihat timsar sudah datang membawa perahu karet, dan teman-temannya menuju kearahnya. Dion, Dilan, Alshad, Soni dan Keny mereka menatap Samudra prihatin yang berada didepannya. Celana dan Baju hitam lengan pendeknya basah kuyup.

"Dra, lebih baik lo pulang dulu ganti baju." Kata Dion. Samudra hanya diam. "Nanti lo sakit," Kata Dion lagi.

"Gak peduli mau gue sakit atau ngga, gue mau cari Fillah. Dia belum ketemu dan lo suruh gue pulang, lo mikir!" Kata Samudra nyolot. Satu telunjuknya ia tempelkan diotaknya.

Samudra memakai pelampung warna oren. Yang dibawa timsar. Hendak menaiki perahu untuk mencari Fillah di sungai.

"Gue udah hubungin semua anggota Broken agar ikut bantu nyari." Kata Keny ia juga mengambil pelampung dan memakainya.

"Thanks."

Samudra menghela nafas panjang. Rasanya kepalanya pusing seperti ada burung-burung memutar mengelilingi kepalanya. "Udah kasih tahu orangtuanya Fillah?" Tanyanya.

"Udah. Tadi ... Nyokapnya Fillah sempat pingsan. Cuma sebentar kok pingsannya, katanya nanti mau kesini." Imbuh Keny tidak tega menatap Samudra.

"Tadi anggota Broken lainnya udah pada mencar untuk ikut mencari. Sama ada yang nunggu di jalan sana buat nunjukin jalan kalau orangtua Fillah kesini." Perkataan Soni membuat Samudra mematung. Setelah itu mereka menaiki perahu karet yang sudah disiapkan. Dibagi menjadi beberapa bagian karena kalau semuaan tidak akan cukup.

Samudra dan Bastian mendayung menahan agar melawan arus supaya perahu tidak maju terlalu cepat. Setelah lama mencari mereka semua menepi. Berkumpul dipinggir sungai.

"Gimana apa ada tanda-tanda?" tanya Samudra tak sabaran.

Mereka yang berada disana saling melirik satu sama lain. Semua anggota Broken, yang berjumlah 140 orang kumpul disana. Dion menepuk pelan bahu Samudra.

"Belum ada. Kita cari lagi!" Kata Dion membuat mereka semua bersiap-siap untuk mulai mencari lagi.

Mereka sudah mencari Fillah yang hanyut disungai sebisa mereka. Namun, hasilnya nihil mereka tidak menemukan tanda-tandanya. Karena sudah berjam-jam mereka mencari, akhirnya semua anggota Broken berhenti mencari. Mereka memutuskan untuk pulang karena besok harus sekolah.

Mama dan Papanya Fillah tadi sempat datang, karena mamanya Fillah nangis terus jadi langsung dibawa pulang oleh suaminya.

Tinggalah timsar yang sedang berjuang mencari Fillah juga doa dari semua orang supaya Fillah cepat ditemukan dengan selamat.

•••

Samudra menggunakan mobilnya untuk pulang. Ia mengendarainya dengan kecepatan diatas rata-rata. berbahaya tapi ia ingin meluapkan emosinya dengan caranya. Ia melirik kursi sebelahnya, tadi Fillah duduk dimobilnya. Tapi sekarang ia menghilang dalam sekejap mata.

Doa Untuk Kamu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang