3_Kisah

448 222 40
                                    

Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh...

❤❤❤

Tidur jangan lupa berdoa
supaya tidak mimpi buruk.
-Doa Untuk Kamu-

Tiara Kinara, gadis yang baru berhijab sejak SMP. Jika saja ia tahu dari awal hukum hijab itu wajib bagi wanita muslimah maka ia akan berhijab setelah baligh. Tidak ada yang perlu disesalinya ia yakin Allah akan mengampuni dosanya.

Tiara duduk di kelas 11 SMA Garuda. Usianya masih enam belas tahun. Ia memang paling muda seangkatannya. Bersyukur sekolah tidak mengadakan zona umur. Teman-temannya berusia tujuh belas tahun sudah sweet seventeen.

Hari sudah larut, Tiara dan mamanya- Kina- masih sibuk bercerita. Mereka tidur di king size berhadapan. Dengan gelak tawa yang menggema. Sampai di suatu kisah sedih membuat Tiara meneteskan air mata.

"Kenapa sang Ayah tega membiarkan bayi perempuan yang sedang sakit, hanya karena takut terkena virus. Dan takut menular kepada bayi laki-lakinya," ucap Tiara.

"Itu karena dia sayang bayinya laki-lakinya, agar tidak tertular penyakit." Kina menahan tangis ketika melihat Tiara menangis.

"Apa penyakit bayi perempuan sekarang sembuh?"

"Iya sayang, ia sembuh. Tumbuh menjadi gadis cantik, yang shalihah seperti kamu."

"Suatu ketika, malam-malam bayi perempuan nangis tak henti-henti itu membuat bayi laki-laki ikutan nangis. Membuat sang Ayah murka ..."

Kina tak bisa lagi membendung air matanya. Ia menghela nafas melanjutkan ceritanya.

"Ayahnya memutuskan untuk menitipkan bayi perempuan ke panti asuhan. Istrinya  tidak setuju. Sang Ayah semakin murka dan memberi dua pilihan. Memilih suami dan bayi laki-laki, atau memilih bayi perempuan tapi istrinya akan diusir dan meninggalkan bayi laki-laki dan suaminya."

"Pasti pilihan itu sulit Ma," ucap Tiara.

"Sangat, sangat sulit, sampai akhirnya Ibunya memilih pergi dari rumah, membawa bayi perempuan. Meninggalkan suami dan bayi laki-lakinya," lanjut Mama.

"Semoga mereka baik-baik saja ya Ma," ucap Tiara.

"Tidur jangan lupa berdoa supaya tidak mimpi buruk," ucap Kina.
Kina mengecup kening Tiara lama. Rasa kangen belum enyah. Tiara sudah terlelap tidur. Kina menyusul tidur disamping Tiara.

•••

Tiara berangkat sekolah lebih awal. Kemarin setelah pulang sekolah ia tidak piket kelas, disebabkan kakinya luka. Jadi langsung pulang. Tiara menggeleng melihat keadaan kelas yang seperti kapal pecah.

Tiara satu-satunya wanita yang piket hari ini, sementara rata-rata laki-laki jika disuruh ngepel lantai kelasnya saja tidak mau, apalagi paling susah disuruh nyapu. Dia mulai menyapu.

"Astagfirullah."

Tiara menjatuhnya sapu yang dipegangnya, tangannya menutup kedua matanya. Saat merasakan merinding, seperti ada yang menggelitik pinggangnya.
"Audzubillahi minassyaithonirrazim."
Mulut Tiara komat kamit mengucap doa.

Gelak tawa menggelegar. Cowok tinggi itu ketawa sambil memegang perutnya.

"Tiara, Tiara haha."

Tiara menurunkan tangannya. Melirik ke belakang. Ia mengusap dadanya lalu berbalik. Iya menunduk malu. "Aku gak denger waktu kamu masuk. Kalau masuk ucap salam dulu," ucap Tiara.

"Iya-iya, calon bidadari syurga." Perkataan Samudra membuat pipi Tiara memerah, salting.

Gak boleh baper Tiara.

Doa Untuk Kamu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang