Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh ...
❤❤❤Hadiah sekecil apapun itu berharga bagi orang yang membutuhkan.
-Doa Untuk Kamu-Tiara dan Samudra mencari Fillah yang belum kembali sejak tadi. Ia berkeliling menelusuri jalan kecil dengan pohon-pohon lebat disekitarnya. Mereka berada di Hutan.
Tiara terdiam, berdiri disamping Samudra yang sedang melihat-lihat ke kanan dan ke kiri, matanya mencari sosok Fillah yang belum ketemu. Padahal ini sudah terlalu jauh jaraknya, jauh dari rumah pohon tadi.
"Apa mungkin Fillah sudah kembali ke rumah pohon?"
"Tidak, jalan disini cuma ini satu-satunya. Tidak mungkin Fillah kembali," ucap Samudra.
Tangan Samudra setia memegang daun pisang agar dirinya dan Tiara tidak basah kuyup. Ma'lum tidak ada payung. Mangkanya sedia payung sebelum hujan. Samudra tahu Tiara cape, kakinya sedikit pincang. Tapi ia harus mencari Fillah sampai ketemu dan mengantarnya pulang.
"Fillah."
"Fillah."
Mereka berteriak. Namun yang menyaut hanya ucapan mereka yang memantul berbicara meniru ucapan mereka balik.
Senja sudah datang mewarnai langit, dengan warna jingga. Tiara berjalan dengan tangannya berpegangan pada lengan atas Samudra. Menahan sakit kepalanya. Jangan tanyakan perasaan Samudra. Hatinya sudah berbunga-bunga. Senyumannya ia perlihatkan kepada Tiara.
Dor-dor. Gelegar petir sekaligus dua kali, mengembalikan ingatan Samudra yang harus mencari Fillah. "Subhaanallah."
Mereka melangkah lagi mencari Fillah. Langkah mereka terhenti saat Tiara meringis. Satu tangan Tiara memegang keningnya. Memang bukan main Fillah mencari pengalaman. Sampai membuat Tiara mabok perjalanan.
Samudra yang melihat Tiara yang menahan sakit marah kepada dirinya. Setidaknya tadi jika tahu kejadiannya begini ia akan menyuruh Tiara menunggu di rumah pohon. Tidak papa ia tinggal sebentar asal tidak melihat Tiara yang menahan sakit ia tidak tega.
"Kenapa, pusing?"
Tiara diam, mencoba menahan sakitnya dengan memejamkam mata sebentar. Matanya terbuka melihat Samudra yang panik. Tiara tersenyum.
"Aku gak papa, cuma sedikit pusing," ucap Tiara.
Tiara mengicep-ngicepkan mata, mencoba mengembalikan penglihatannya yang sedikit memburam.
Samudra tidak diam saja, ia menuntun Tiara membawanya ke sebuah gubuk reyot namun, masih ada gentingnya. Mereka bisa istirahat sebentar disana. Setelah Tiara agak mendingan mereka lanjut mencari Fillah.
•••
Fillah mengejar-ngejar balon love warna merah yang terbang di udara kesana-kemari. Kakinya bergetar hebat kedinginan, begitu juga tubuhnya ia menangis sepanjang jalan diiringi rintik gerimis, yang menyamarkan tangisnya.
Fillah menengok kesana kemari tidak ada orang satupun. Hanya dirinya, pandangannya mencari balon yang hilang dari penglihatannya. Entah sembunyi pada pohon, atau entah kemana.
Jika dipikir-pikir ia sangat bodoh, hanya demi mengejar satu balon. Fillah sampai tersesat. Balon pemberian Samudra sangat berarti untuknya. Karena Samudra rela membelikan balon untuknya. Dadanya sesak, ini kesempatannya untuk berteriak.
"Samudra gue cinta sama lo."
"Samudra gue sayang sama lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
Doa Untuk Kamu
Teen FictionBismillah. Doa itu ibadah. ••• Bastian mengagumi Tiara diam-diam, begitupun sebaliknya. Suatu hari, Bastian tahu jika ibu kandung yang dicarinya selama ini ternyata wanita yang disebut Tiara sebagai mama. Disitulah perasaan mereka diuji. Samudra ket...