22_Terkuak

176 36 8
                                    

Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh ...
❤❤❤

Manusia memang tempatnya salah. Kesempurnaan hanyalah milik Allah Sang Pencipta.
-Doa Untuk Kamu-

Diruangan kelasnya Fillah masih setia duduk dikursinya. Lupa waktu karena keenakan membaca buku novel yang tadi ia pinjam diperpustakaan sekolah. Ia membaca novel yang bergenre Spiritual/Islami, yang membuatnya menitikkan air mata.

Baru saja ia membaca novel dua part tapi, ia tidak kuat melanjutkan bacaannya karena kebanyakan meneteskan air matanya. Kalau ia jadi pemeran utamanya pasti ia tidak akan kuat. Cerita yang ia baca tentang poligami. Ia tidak ingin itu terjadi pada dirinya.

Hari sudah sore, Fillah harus pulang. Ia memasukkan buku-bukunya beserta novelnya ke dalam tasnya. Berjalan keluar kelas, ia menyusuri koridor kelas. Saat melewati kelas Tiara, ia tidak sengaja mendengar suara tawa terbahak-bahak dari dalam kelas. Suara calon tunangannya, Samudra.

Fillah mengintip dari balik pintu yang terbuka. Jangan ditiru mengintip itu dosa. Ia menghela nafas. Menahan sesak melihat calon tunangannya sendiri asik bercanda dengan orang lain. Sementara dengan dirinya, Samudra tidak pernah sebahagia itu. Matanya berkaca-kaca. Fillah tersadar dari lamunannya. Saat ada yang memanggilnya.

"Fillah." Panggil Tiara dari dalam kelas. Ia berjalan ke arah Fillah. Mengajak Fillah masuk ke dalam kelas. "Ayo duduk," ucap Tiara pada Fillah agar ia duduk.

Samudra menatap Fillah. Sementara Fillah tak mampu menatap balik Samudra. Ia terus menunduk. Samudra dan Fillah berada diantara Tiara. Posisi Tiara ditengah-tengah mereka.

Fillah mengeluarkan notebook beserta pulpen yang tadi diberikan Samudra kepadanya. Menulis satu kalimat. Memberikan kepada Tiara. Tiara menerima notebook membacanya dalam hati, ia mengerti karena Samudra sudah memberi tahu tentang keadaan Fillah yang bisu.

Kamu pulang bareng aku yu?

"Kamu pulang duluan aja, aku masih harus belajar disini."

Fillah mengerutkan keningnya. Tak mengerti kenapa Tiara masih betah mau belajar, padahal sudah waktunya pulang. Fillah mengambil notebook menulis lagi pada notebook.  Kenapa?

"Aku cuma pengen aja, kamu pulang duluan aja sama Samudra." Ucap Tiara diakhiri senyuman manis.

Fillah menggeleng pelan. Membalas senyuman Tiara. Tiara kembali belajar, sementara Fillah menunduk dalam. Keheningan itu dipecahkan oleh suara bass Samudra.

"Tiara dihukum, sebelum ia olimpiade, ia setiap hari harus sekolah fulltime karena dituduh celakain lo, Fillah. Keluarga lo ada yang lapor ke guru. Mengancam akan mengeluarkan Tiara dari sekolah." Kata Samudra pada Fillah.

Fillah terkejut, matanya berkaca-kaca. Tak menyangka keteledorannya membuat kelurganya sedih, teman-teman serta guru mengkhawatirkannya, dan yang paling sedih Tiara yang dituduh mencelakainya. Padahal itu semua tidak benar.

Fillah berdiri, menarik tangan Tiara, membawanya keluar kelas. Samudra menyusul mengikuti mereka dari belakang. Fillah menyeret tangan Tiara memasuki kantor. Tiara tidak menolak. Beruntung dikantor cuma ada Bu Eem.

"Lho, Fillah." Tiara dan Fillah menyalimi tangan Bu Eem. Samudra menyusul masuk dan menyalimi tangan Bu Eem. Tak baik jika Samudra cuma mengintip dibalik pintu jadi ia memutuskan untuk masuk kantor.

Mereka berempat duduk dikursi yang berada dikantor. Setelah lama hening. Bu Eem mulai mengeluarkan suaranya.

"Apa kamu baik-baik aja?" Mendapat anggukan dari Fillah.

Doa Untuk Kamu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang