Assalamu'alaikum warohamatullahi wabarokatuh ...
❤❤❤Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?
-Doa Untuk Kamu-Dua sejoli berbeda jenis kelamin yang berada di dalam masjid, duduk bersampingan di atas permadani, dengan perasaan tidak nyaman dan resah. Samudra dan Fillah mereka memakai baju couple sepasang pengantin. Firman, Fillah dan yang lainnya terlihat gusar akibat menunggu pak penghulu yang tidak mau datang juga. Diruangan ini semua keluarga besar dari pihak Fillah dan Samudra turut hadir untuk menyaksikan ijab qobul.
"Pak penghulunya kok lama banget belum datang, wah ghosting ni ..." Ucap ibu-ibu, ia tetangga sebelah.
"Jangan su'uzhan dulu siapa tahu ada kendala," sahut Ibu-Ibu lain. Sengaja mengundang hanya dua ibu-ibu, tetangganya. Itu juga mereka akan tutup mulut tentang pernikahan ini.
"Alangkah lebih baik kamu pakaikan cincin terlebih dahulu dijari Fillah." Kata Jesika. Samudra mengambil kotak merah berbentuk love. Membukanya menampakan dua cincin, berlian dan perak. Samudra menghela nafas. Tangannya merasa gemetar hanya sekedar untuk mengambil cincin.
"Assalamu'alaikum."
Samudra menoleh ke arah pintu, ia melihat pak penghulu beserta rekannya sudah datang. Samudra menutup kembali kotak merah itu dan menyimpannya di meja kecil di depannya.
"Wa'alaikumussalam warohmatullahi wabarokatuh."
Setelah berjabat tangan dengan Firman dan Jafar. Pak penghulu duduk di samping Firman. "Maaf saya terlambat setengah jam karena ada kendala, acaranya bisa dimulai?"
"Bisa."
"Silahkan untuk Ayahanda mempelai wanita untuk menjabat tangan mempelai pria." Tangan kanan Samudra berjabatan dengan tangan kanan Firman.
"Saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan putri saya Fillah Salsabila binti Firman dengan mahar seperangkat alat shalat, dan uang Rp.10 jt, dan 10 gram emas dibayar tunai."
"Saya terima nikah dan kawinnya Fillah Salsabila binti Firman dengan mahar tersebut dibayar tunai."
"Gimana para saksi, sah?" Kata Pak Penghulu. Dalam satu tarikan nafas Samudra berhasil menyunting gadis di sampingnya yaitu temannya sendiri. Suara Samudra terdengar bergetar sampai ke arsyi bumi. Dia sudah menyempurnakan dirinya sebagai laki-laki yaitu menikahi bukan memacari kaum wanita. Bersaksi di hadapan Allah.
"SAH." Orang-orang mengaamiinkan doa, mengangkat kedua tangannya.
“Baarakallahu laka wa baarakaa alaika wa jamaa bainakumaa fii khoir.
Mudah-mudahan Allah memberkahimu, baik dalam suka maupun duka dan selalu mengumpulkan kamu berdua pada kebaikan.”
Rasa bahagia kini mereka semua rasakan. Mata Fillah berkaca-kaca. Senyuman terbit dari bibir-bibir orang yang berada di dalam masjid.
"Alhamdulillah." Ucap semua orang.
Firman bernafas lega. Anak bungsunya kini sudah berpindah tanggungjawab kepada suaminya. Hanya doalah yang bisa ia panjatkan supaya mereka bisa melewati badai-badai yang biasa terjadi pada rumah tangga.
Samudra memakaikan cincin emas bermata berlian pada jari manis Fillah. Begitupun sebaliknya, Fillah memakaikan cincin perak dijari Samudra. Fillah menggenggam tangan Samudra lalu menciumnya takzim.
Cup
Satu kecupan lama, yang mendarat didahi Fillah membuat jantungnya bertalu-talu. Rasa hangat menjalar keseluruh tubuh, seperti ada aliran yang menjalar ke tubuhnya. Setelah tangan kanan Samudra terangkan memegang kepala Fillah. Ia membacaka doa.
"Allaahumma innii as’aluka khairahaa wa khaira maa jabaltahaa ‘alaihi, wa a’uudzubika min syarrihaa wa syarri maa jabaltahaa ‘alaihi."
Artinya: “Ya Allah, aku memohon kebaikannya dan kebaikan tabiatnya yang ia bawa. Dan aku berlindung dari kejelekannya dan kejelekan tabiat yang ia bawa.”Setelah acara selesai Fillah dan Samudra balik ke rumah Fillah. Rumah Fillah hanya berjarak beberapa meter saja dari masjid. Kalian tahu? Masjid itu milik orang tua Fillah yang beliau hibahkan untuk para muslimin shalat.
"Sam... Mama pulang ya jangan sakitin menantu Mama. Sayangi dia sebagaimana kamu menyayangi Mama. Koper baju kamu udah di kamar Fillah tinggal diberesin aja ke lemari." Ucapan Jesika pada Samudra setelah itu ia pamit untuk pulang. Meninggalkan Samudra.
Hari sudah malam. Orangtua Samudrapun sudah pulang. Fillah dan Samudra berada dikamar Fillah. Mereka duduk dikasur bersampingan. Setelah beberapa saat hening. Samudra melirik Fillah, mata mereka bertemu saling bertatapan. Samudra menepuk seprai. "Fillah, deketan sini."
Fillah menurut duduk lebih dekat tidak berjarak dengan Samudra. "Kamu mau aku bacain surah Ar-Rahman hm?" Fillah tersenyum malu dan mengangguk.
Bismillahirrahmaanirrahiim.
Ar-Rahmaan.
...
Surah Ar-Rahman yang mengucap ulang ayatnya yang sama. 'Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?' sampai 31 kali. Samudra membacanya dengan lembut. Setelah selesai ia menaruh mushaf Al-Qur'an di tempat semula. Fillah meneteskan air matanya. Tangisannya luruh akibat bacaan Al-Qur'an yang keluar dari mulut Samudra yang terasa merdu dipendengarannya. Ia merasa menyesal karena sibuk mengurusi dunia ia jadi lalai untuk menyiapkan amal akhirat. Ia sudah seminggu tidak membaca Al-Qur'an. Ditambah lagi keadaannya yang bisu membuatnya malas.
"Jangan nangis. Aku menerima kamu dengan segala kekuranganmu." Samudra menghapus air mata dipipi Fillah. "Kamu mau aku ajarin bahasa isyarat?"
Samudra memang pandai dalam segala hal buktinya ia bisa bahasa isyarat, ia juga mau mengajarkannya kepada istrinya yang bisu. Fillah mengangguk. Samudra memulainya dengan menggerakan tangannya. Mereka terlihat seru. Sampai membuat Samudra tertawa.
"Udah ya udah malam, istriku yang pintar. Ayo kita tidur. Nanti besok sekolah."
"Iya, suamiku. Kamu lebih pintar," batin Fillah. Sambil menggerakan tangannya menggunakan bahasa isyarat.
Mereka membaringkan diri mereka dikasur yang sama. "Boleh aku peluk?" Mendapat anggukan dari Fillah. Samudra memeluk Fillah, begitupun dengan Fillah yang memeluk erat Samudra. Mereka berdoa lalu memejamkan matanya. Fillah tidur masih dengan hijab yang terpasang dikepalanya.
❤❤❤
Alhamdulillah. Jazakillah. Vote dan komen setelah baca biar aku up cepat. Jangan lupa shalat lima waktu dan membaca Al-Qur'an.
Wassalamu'alaikum.Majalengka, Jawa Barat
25 Agustus 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Doa Untuk Kamu
Teen FictionBismillah. Doa itu ibadah. ••• Bastian mengagumi Tiara diam-diam, begitupun sebaliknya. Suatu hari, Bastian tahu jika ibu kandung yang dicarinya selama ini ternyata wanita yang disebut Tiara sebagai mama. Disitulah perasaan mereka diuji. Samudra ket...