8_Puasa

302 174 16
                                    

Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh ...
❤❤❤

Dihari Senin dan Kamis disunnahkan puasa sunnah. Kecuali jangan berpuasa pada hari tasyrik.
-Doa Untuk Kamu-

Dirumah Bastian sebelum ia diperiksa oleh Fellen-kakak Fillah- ia menyuruh untuk semua orang keluar agar dapat memeriksa Bastian. Memang mereka menolak, tapi setelah meyakinkan teman-temannya yang menurutnya fakboy akhirnya mereka mau keluar. Sebelum keluar Dilan bikin pantun.

"Ikan hiu makan tomat
I love so much."

Soni menyenggol kepala Dilan dengan tangannya. Membuat Dilan meringis, memegang kepalanya. Setelah mereka keluar dari kamar Bastian, kelima cowok itu menuju lantai bawah dan berakhir di ruang utama.

Disana ada gadis cantik dengan hijab biru langit duduk di sofa single. Kelima cowok itu duduk di sofa panjang dekat Tiara. Mata mereka memandang Tiara dengan sudut bibir terangkat keatas.

"Gadis idaman, bersih, kinclong, alami."

"Anti skincare."

"Kalau dia bukan gebetan si Samudra, udah gue embat jadiin bini gue hehe."

"Dia tidak sembarangan orang, gak bisa dimiliki orang kaya kita-kita yang barbar."

Bisik-bisik teman cowok seangkatan Tiara itu terdengar ditelinganya, membuat Tiara semakin tidak nyaman berada ditengah-tengah mereka. Tiara menunduk dalam.

"Gue lapar belum makan, mana gak ada makanan." Kata Keny, tangannya memegang perut. Dan kakinya menendang meja pelan.

"Manasih si asisten laki-laki Bastian," ucap Alshad. Kepalanya menengok-nengok mencari asisten di rumah Bastian.

"Lagian Bastian kenapa gak pernah mau cari asisten wanita, ya. Rumah ini isinya cowok semua gak seru," ucap Dillan.

Tiara yang mendengarkan ucapan mereka semakin was-was ingin pergi dari sana tapi tak tahu harus kemana. Ia sudah bilang Samudra untuk menunggu di rumah Bastian untuk mengantar Tiara pulang.

Tiara sebelum kesini, memang ada kerja kelompok dengan Samudra namun, setelah selesai bukannya mengantarnya pulang malah diajak kerumah Bastian terlebih dahulu.

Jadilah Tiara sendirian duduk tidak nyaman, sementara Fillah tadi Tiara lihat pergi diajak Samudra entah kemana.

"Pesan makanan aja pake gojek," kata Soni.

"Ide bagus." Kata Dilan mununjuk Soni dengan satu telunjuk tangannya.
"Lo yang pesen plus traktir."

"Enak aja, gak mau gak ada traktir-traktiran," ucap Soni menggelengkan kepala.

"Gimana kalau bidadari cantik aja yang masakin kita?"

Pertanyaan Alshad membuat bingung teman-temannya. Dilan yang mengerti mengangguk paham. Mengacungkan jempol.

"Siapa bidadari?"

Pertanyaan Keny dijawab oleh lirikan mata Alshad, ia melirik pada Tiara yang duduk manis dan menunduk.

"Iya hm, Tiara bisa masak?" tanya Keny.

Tiara mendongak, menggaruk kepala yang tertutup hijab. Menganggukan kepalanya sedikit ragu. Ingin menolak tapi tak berani. Memasakan orang yang sedang lapar juga berpahala.

"Tenang aja Bastian udah ngebolehin kita kalau mau apa-apa dirumahnya," ucap Soni. Ia tidak berbohong karena Bastian selalu berkata seperti itu kalau teman-temannya menginap.

Tiara tersenyum manis. Berdiri, tak beranjak pergi. "Kenapa?"

"Dapurnya dimana ya?"

"Oh itu, dapur dari sini belok kiri, lalu belok kanan, belok kiri, belok kanan, lalu belok kiri lagi. Sampai deh di dapur." Dilan berdiri menjelaskan letak dapur rumah Bastian, namun Tiara malah diam pusing mendengar penjelasannya.

Doa Untuk Kamu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang