Assalamu'alaikum ... Bismillah ...
❤❤❤'Allahumma shalli 'alaa sayyidina Muhammad wa'ala Ali Muhammad.'
Barangsiapa yang bershalawat kepadaku sekali, Maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali. (H.R. Muslim 408)
-Doa Untuk Kamu-Keesokan harinya, Tiara berkunjung kembali ke panti asuhan. Ia sekarang sedang memasak di dapur bersama Fillah. "Raa, kasihan ya anak-anak panti disini. Mereka kurang kasih sayang, seharusnya mereka tuh sekolah. Lah mereka cuma diajarin Bastian sama Samudra dari satu tahun lalu," ucap Fillah. Sembari mengoseng-oseng tumis kangkung.
Tiara berhenti dari aktifitasnya memotong bawang merah. Mata Tiara berkaca-kaca. Fillah sudah menyajikan tumis kangkung di beberapa wadah. Lalu menaruhnya di meja. Mereka masak banyak untuk anak panti yang lebih dari 15 orang, juga untuk tujuh anggota inti Broken.
"Ra, jangan nangis. Jep jep jep."
"Siapa yang nangis? Mataku cuma kepanasan gara-gara potong bawang." Tiara terkekeh pelan. "Kirain kamu nangis."
"Emang pemilik oanti ini siapa?" tanya Tiara.
"Panti ini didirikan oleh Bastian, Samudra dan teman-temannya satu tahun yang lalu." Tiara manggut-manggut, sedikit terkejut.
"Dan juga mushala, di samping rumah panti agar anak bisa beribadah disana."
"Oh gitu, ketinggalan zaman baru tahu. Eh, Samudra kok belum kesini?"
"Tadi udah kesini, tapi ada kerjaan mau ngurusin restaurannya dulu."
"Hebat ya."
Setelah itu mereka makan bersama dengan anak-anak dan teman-temannya. Setelah makan, Tiara mengajar anak-anak. Yang tampak antusias belajar. Tiara mencatat materinya di bor setelah menyuruh anak-anak untuk mencatat ia menjelaskannya.
"Allah Subhanallah Wata'ala akan meridhoi seorang hamba do di hari kiamat ketika membaca :
Rodhitu billahi rabba, wa bil-islami dina, wa bi Muhammadin shallallahu 'alaihi wa sallama nabiyyan wa rasula.
Artinya: Aku rela Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama, dan Nabi Muhammad SAW sebagai nabi dan rasul. (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasai, dan Al-Hakim).
Barangsiapa yang membaca zikir ini, kalimat ini, 3x di pagi hari dan 3x disore hari. Maka Allah Subhanallah Wata'ala akan meridhoi di hari kiamat.
Bahkan Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam, menjamin barangsiapa yang membaca kalimat ini, zikir ini maka Rasulullah akan menggenggam tangannya hingga ia masuk ke dalam syurga."
Salah satu anak angkat tangan. "Kak boleh bertanya?"
"Tentu boleh, silahkan."
"Zikir yang tidak terlalu panjang apa yang pahalanya besar?"
"Kalian bisa zikir, mengucap kalimat. Subhanallah, Alhamdulillah, Laailaahaillallah, Allah Akbar. Balajarnya sampai disini dulu. Mari kita tutup dengan ucapan Hamdalah. Alhamdulillah."
Setelah belajar mereka bermain di halaman rumah panti. Bastian terlihat senang bisa ikut bermain dengan anak-anak panti. Keni, Alshad, Dilan, Dion, dan Soni mereka duduk di teras depan rumah panti.
"Gue menyesal banget pernah ajak anak orang pacaran. Beruntung si ceweknya gak mau diajak pacaran," ucap Keny.
"Iya, kalau udah tahu pacaran tuh haram jangan sampai kita lakuin, lebih baik kita tinggalkan maksiat yang satu itu," ucap Dilan.
"Sebaiknya kita banyakin beribadah seperti baca Qur'an dapat pahala, daripada kita sia-siakan waktu kita untuk berbuat maksiat," ucap Alshad.
"Shad lo mau gak ajarin gue baca Qur'an. Waktu itu gue baru tamat iqro," ucap Soni.
"Boleh tuh, gue sih seneng kalau ada yang mau belajar Al-Qur'an. Nanti kita sama-sama belajar sama ustadz aja," ujar Dion.
"Setuju."
Tampak Sesil-adik Samudra- sedang bermain melempar bola bersama anak-anak panti lainnya. Tapi bola itu terlempar dan menggelinding ke jalan raya. Sesil berjalan untuk mengambil bola ke jalan raya yang banyak pengendara lewat.
"Sesil." Bastian yang melihat Sesil sudah berada di jalan. Ia berlari tergesa. Sesil sudah mendapatkan bolanya. Tapi ia dalam bahaya, karena berdiri di tengah jalan.
Mobil melaju kencang dari arah sana. "SESIL AWAS." Tubuh Sesil terdorong. Brak. Hiro yang menyelamatkan Sesil sudah terkapar dengan lumuran darah yang keluar dari tubuhnya.
"BASTIAN," teriak teman-temannya. Mereka berlari menghampiri Bastian. "Bastian bangun." Dilan menjadikan tangannya dan pahanya sebagai bantalan Bastian.
"Titip anak-anak panti. Tolong jaga mereka." Bastian terlihat kesulitan bernapas. Ia sudah memejamkan matanya. "Bastian bangun!" ucap kelima cowok temannya.
"Bas-tian." Tiara menghampirinya, melihat Bastian dengan berlumuran darah. Ia terisak menutup mulutnya dengan tangannya. Dunianya terasa berhenti. Jantungnya bertalu-talu, ia merasakan sesak.
Sementara Sesil digendong Fillah, dibawa masuk ke rumah begitupun anak panti yang melihat kejadian itu. Mereka melihat dari kaca jendela rumah. Mereka menangis mengingat kejadian mengerikan tadi. "Hiks, hiks, hiks, Kak Bastian."
"Kita berdoa ya semoga Kak Bastian tidak kenapa-napa," ucap Fillah. "Aamiin."
❤❤❤
Alhamdulillah. Jazakillah. Yang vote dan komen aku doain semoga sukses. Jangan lupa shalat lima waktu dan membaca Al-Qur'an. Satu part lagi ending. Wassalamu'alaikum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Doa Untuk Kamu
Teen FictionBismillah. Doa itu ibadah. ••• Bastian mengagumi Tiara diam-diam, begitupun sebaliknya. Suatu hari, Bastian tahu jika ibu kandung yang dicarinya selama ini ternyata wanita yang disebut Tiara sebagai mama. Disitulah perasaan mereka diuji. Samudra ket...