~•°Chap 10°•~

3.1K 384 11
                                    

"Athi ingin gambar ibu, tapi athi gatau wajah ibu" Ucap athy

"Rambut ibu lurus seperti Lily dan kak Ana, atau keriting-keriting?" Tanya Athy

"Rambutnya pirang keemasan bergelombang indah seperti tuan putri Athanasia, dan kulit seputih salju yang lembut dan bibir semerah darah seperti tuan putri Anastasia." Jawab Lilian

Ana hanya diam menanggapinya, sedangkan Athanasia yang sibuk bertanya pada Lily

"Beliau memang sangat cantik seperti tuan putri Anastasia dan Tuan putri Athanasia" Ujar Lilian dengan wajah sendu

"Seperti athi dan kak Ana?" -Athy

"Aku juga ingin melihatnya" Gumam athy dan Ana bersamaan tapi didengar oleh Lilian dan Felix.

Setelah kejadian itu Lilian dan Felix terus mangawasi Ana dan Athy.

"Anu, tuan putri"

"Main bunga nggak seru, athi dan kak Ana mau pulang" Ujar Athy canggung dan menarik tangan Ana.

Anastasia pov

"Katanya di istana raja tidak ada batu rekaman yang menyimpan rupa nona Diana" Ujar Felix

"Begitu ya....sayang sekali" Jawab lily

'Batu rekaman? Paling juga kalau ada Claude sudah melenyapkannya dari bumi' batinku

"Padahal saya ingin sekali mempertemukan Nona Diana dan kedua Tuan putri" Ucap Felix sedih

"Akan saya sampaikan pada yang mulia"

'Hah? DIA SUDAH GILA YA?! ATAU AKU YANG SALAH DENGAR?! BISA-BISA JIKA DIA BENAR-BENAR MELAKUKANNYA KEPALANYA SUDAH MENGGELINDING DI TANAH TAU!!' batinku

"Jangan!!" Athi berteriak

"Gak mau" Kali ini kembar berbicara bersamaan.

"Kedua tuan putri.."

"Jangan bicarakan ibu di depan ayah/papa" -Kembar

"Kenapa, Tuan putri?"

"Ayah/papa tidak suka jika membicarakan ibu" -Kembar

"Tapi kalau athi dan Kak Ana bilang ingin bertemu ibu, bagaimana jika papa juga sampai membenci athi dan Kak Ana?!" -Athy

"Tuan putri....ke-kedua tuan putri, anda sampai berpikir seperti itu?" Ucap Lilian kaget dan sedih.

"Kedua tuan putri, yang mulia tidak. Membenci Anda berdua. Atas sumpah saya, saya pastikan dengan mempertaruhkan nama saya. Yang mulia tidak membenci nona Diana atau kedua tuan putri." Ujar Felix serius sambil memegang pundakku dan Athy.

"Anda berdua bisa mengatakan yang sejujurnya. kedua tuan putri masih muda, Anda berdua tidak perlu belajar menahan perasaan sedini ini" Ucap Felix

"Ga, Ana dan Athy gapapa" Ucapku datar

"Sekarang udah gamau ketemu,benar kok" Ucap Athy canggung

"Kalau begitu bagaimana kalau begini, kalau kedua tuan putri sulit mengatakannya. Biar saya yang sampaikan."

'Itu kan kembali lagi ke topik semula!'

"Gak usah!" -Athy

Athy mendorong Felix dan justru terjatuh.

"Papa akan benci, kalau athi dan kak Ana bicara pada papa! Benar-benar benci!!" -Athy

Lalu athy hanya menarik tanganku dan berlari secepat mungkin, aku dapat mendengar suara Felix yang meneriakkan kami.

Keesokan harinya

Suasana begitu canggung, aku hanya membaca buku di tengah-tengah itu.

"Sepertinya kita harus berangkat" -Felix

Suddenly I Become Her Twin (WMMAP X OC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang