"Kamu tau nggak? ketika kita melihat bintang, secara tidak sadar kita melihat masa lalu."
"Kenapa gitu?"
"Karena jarak bintang bertahun-tahun cahaya, jadi cahaya yang kita liat sekarang adalah cahaya masalalu."
--Acturas--"Acturas aku mau nanya sesuatu"
"Nanya apaan?"
"Seharusnya sejak lama aku mau nanya ini tapi....."
"Mau nanya apa sayang?"
--Anna--"Kamu itu cantik. Jangan pacaran dulu ya, nanti kasian loh pacarnya"
"Mana ada orang yang mau sama aku"
"Ada kok"
"Siapa?"
"Aku"
--Acturas--"Na apa kamu tau? sebenarnya aku cemburu kalau kamu dekat dengan cowok lain"
"Cemburu? kenapa?"
"Karena kamu udah menjadi bagian dari hidup aku"
"Bohong"
"Serius, bahkan aku cemburu sama angin yang ngelewatin kamu, dan juga sama sinar bulan yang menyinari pipi kamu. Ah semuanya bikin aku kesal"
--Acturas--"Kamu tau nggak Ras? hidup manusia itu kayak struktur cerpen Bahasa Indonesia?"
"Struktur cerpen? Maksudnya?
--Anna--"Apa kamu mau menungguku?"
"Aku akan selalu menunggumu. Di manapun kamu berada, layaknya seperti takdir kita akan bertemu kembali."
-Acturas ▪︎ Anna-...PROLOG...
Matahari perlahan menghilang, langit malam mulai terlihat. Acturas dengan mobilnya berkendara menembus angin bersama dengan seorang gadis di sampingnya. Tidak ada percakapan saat mereka meninggalkan sekolah, hanya keheningan yang menghiasi dalam mobil itu. Namun itu hanya sesaat, ketika pertanyaan terlintas di benak Anna.
"Acturas," Panggil Anna memecah keheningan.
"Hmm?"
"Kenapa kamu masih bantuin aku? Maksudku, selama ini aku tidak baik padamu, aku pernah menamparmu, mengusirmu setelah kau menolongku, bahkan aku selalu menjauhimu," pertanyaan Anna membuat Acturas terdiam.
Ia diam dengan tatapan yang masih fokus ke jalan raya. Lebih tepatnya, Acturas memikirkan jawaban apa yang akan dikatakannya. Memang benar, selama ini perlakuan Anna pada Acturas tidak seperti yang dibayangkan. Walaupun begitu, Acturas tetap berusaha membuat Anna merasa aman. Entah apa yang dirasakan oleh Acturas, dia tak mampu mengatakannya.
"Menurutmu," Acturas kembali bertanya alih-alih memikirkan jawabannya.
"Aku tidak tahu," jawaban yang tepat.
"kamu mau tahu kenapa aku mau membantumu?" Anna mengangguk, ia bisa melihat wajah Acturas dari samping penuh dengan kata tertekan. Mungkin pertanyaannya kali ini membuat Acturas tidak menemukan jawabannya. Tapi, Anna penasaran kenapa dia selalu baik padanya.
"Aku membantumu karena aku menyayangimu." Jawaban Acturas sukses membuat Anna sedikit terkejut, ia langsung mengalihkan pandangannya pada laki-laki itu, melihatnya apakah dia tidak bercanda atas apa yang dikatakannya.
"Aku tahu ini sedikit canggung untukmu. Tapi, aku hanya ingin kamu merasa aman. Oleh karena itu, aku akan selalu menjagamu, walaupun aku bukan siapa-siapa bagimu." Anna kembali terdiam. Kata-kata yang ingin diucapkan seakan tertahan di mulutnya. Dia tidak tahu harus menjawab apa ketika laki-laki itu menyebut kata "Menyayangi". kata-kata itu membuat Anna salah tingkah, Acturas bisa melihat rona merah di pipi gadis itu. Menggemaskan, itulah kata yang terbesit di pikirannya. Ya, sekarang Acturas tersenyum dengan tatapan yang ditujukan ke arah depan bukan kepada gadis itu. Sementara Anna, ia menjauhi tatapan Acturas guna menyembunyikan rasa malu dalam dirinya.
•
•
•
•
•
•
•
Mungkin ini hanya sedikit spoiler dari part yang belum aku buat. Semoga kalian penasaran ya.
😊Maaf ya kalau ada kata yang typo atau ejaannya yang salah🙏😊
Soalnya ini cerita pertama aku
Setelah baca mari tinggalkan jejak anda dengan menekan voting😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Acturas
Teen FictionSetelah membaca isi surat yang ditemukan dalam saku jaket Acturas, membuat laki-laki tersebut bertanya-tanya siapa orang yang menulis dan menyelamatkannya pada malam itu. Acturas Davient Fadeyka seorang siswa dari sekolah SMA Aksara Bangsa...