Warning!!!
Budayakan vote sebelum membaca okey*HAPPY READING*
"Pernah ketemu, tapi kapan?"
--Anna--***
Jalanan kota dipenuhi oleh kendaraan, suara klakson mobil menggema di atsmosfer kota. Udara hangat menyelimuti isi kota.
Saat ini Anna sedang berada didalam mobil menuju pulang, mobil Tesla X melaju sangat cepat bagaikan air mengalir.
Disisi lain Anna juga melihat seorang remaja dengan motor ninjanya, tidak lain tidak bukan adalah Hanif. Anna menatap Hanif dengan tatapan penasaran ia merasa pernah bertemu, tapi kapan?Mereka melaju dengan cepat. Namun terhenti oleh lampu merah.
Melihat Anna yang selalu memperhatikan Hanif, Harison papa Anna angkat bicara"Dia temanmu ya?"kata Harison membuat Anna terkejut
"Hah teman?siapa pa?"
"Itu remaja yang pakai motor ninja mengenakan seragam sekolah. Itu temanmu bukan?"
"Hanif? nggak kok pa, dia cuma ketua kelas di kelas ku kok"jelas Anna sedikit cemas.
Beberapa menit kemudian lampu merah berubah menjadi hijau, semua kendaraan bergerak dari tempatnya. Harison menyalakan mobilnya kemudian melaju cepat begitupun Hanif. Mereka berkendara dibawah langit biru namun terpisah oleh jalan yang berbeda.
***
Oh, can't nobody do it like you
Said every little thing you do
Hey, baby say it stays on my mind
And I (and I), I'm officially.Nada dering handphone Hanif bergetar menandakan seseorang menghubunginya. Mendengar suara handphonenya Hanif menghentikan motornya dan memeriksa siapa yang menghubunginya.
Acturas itulah nama yang tertera di handphonenya. Hanif mengangkat telpon dari Acturas dan
"Woiii Han!!"
"Bisa nggak sih lo ngomongnya nggak teriak gitu, budek nih kuping gue Lama-Lama gara lo"
"Yee santuy man"
"Nggak bisa santuy gue sama lo, emang lo ngapain telpon gue siang bolong kini?"
"Gue mau lo kerumah gue sekarang titik nggak pake tanda seru pokoknya lo harus kerumah gue."Belum sempat Hanif menjawabnya, Acturas dengan cepat memutuskan saluran telponnya hal itu membuat Hanif menggeleng-gelengkan kepala.
***
Ding dong
Ding dong
Suara bel menandakan bahwa ada tamu yang akan datang ke rumah Acturas. Lyra mama Acturas segera membukakkan pintu."Eh Hanif"
"Hai tante apa kabar?"
"Kabar baik, kamu sendiri?"
"Baik juga kok tan, btw Acturasnya ada tan?"
"Acturas? Ada dia di kamarnya, ayo masuk"
"Makasih tan"Hanif kemudian masuk, rumah besar dengan 2 lantai terlihat sangat mewah jika dilihat dari dalam.
"Hanif kamu masuk aja ke kamarnya, dia lagi ada di kamar kok nif"
"Assshiaaapp tante"
Hanif berjalan melewati tangga menuju kamar Acturas, kamar yang terletak di lantai 2 terlihat sangat jauh jika dari bawah.
Hanif kemudian membukakkan pintu kamar Acturas. Alangkah terkejutnya melihat Acturas yang hanya memakai celana hawai atau bertelanjang dada. Tindakan Hanif membuat Acturas terkejut
"Wooiiii homo, keluar nggak lo!!"
Kata Acturas sambil menutupi dada dengan tangannya.Melihat itu Hanif langsung keluar tanpa sepata katapun.
Beberapa menit kemudian Acturas membukakan pintu kamarnya dan menyuruh Hanif masuk
"Nif lo kalau masuk ketok dulu napa? Menyelonong masuk aja lo"
"Hehehe maaf gue nggak tau kalau lo belum makai baju, lagian kita sama sama cowok kenapa lo panik gitu sih"
"Yee gue nggak mau ngeliatin Abs gue ke orang lain kecuali sama istri gue, lo tau nggak?"
"Nggak tau dan nggak ingin tau emang lo nyuruh gue kesini buat apa?"
"Ini nih yang paling gue benci, udah jelas temannya lagi sakit gini, nggak ada niatan gitu jenguk gue?"
"Nggak, lo itu teman yang halal untuk dijual, langsung ke inti aja lah ras"
"Iya ya, jadi gue nyuruh lo kesini karena gue mau nyeledikin siapa yang nolongin gue saat kejadian itu"
"Lah udah jelas gue yang nolongin elo malah nanya siapa lagi"
"Itu setelah gue sadar, orang yang gue maksud itu ketika gue belum sadar bambang, lo ingat nggak chat yang lo kirim ke gue malam itu?"
"Ingat, tapi bahasa lo formal bener nggak kayak biasanya"
"Nah itu yang buat gue penasaran. Kalau menurut lo yang nolongin gue itu siapa?"
"Kayaknya orang deh ras nggak mungkinlah kuntilanak yang nolongin lo"
"Nih anak buat emosi gue aja kerjanya"
"Seharusnya lo bersyukur karena gue menjawab pertanyaan lo. Eh ras lo kapan sekolah?"
"Kayaknya 2 hari lagi, nggak mungkinlah wajah luka gue bawa kesekolah apa kata penggemar gue nanti"
"Pede ajaa lo kutil gajah"
***
Disisi lain Anna yang sudah sampai kerumahnya beberapa menit yang lalu terlihat sedang berdiri didepan cermin kamarnya.
Ia menatap dirinya dengan tatapan sayu. Entah apa yang dipikirkannya yang jelas pasti ada sesuatu yang menjanggal didirinya.
Anna perlahan mendekati meja riasnya, ia mengambil sebuah kotak kecil dan membukanya. Kalung bintang bulan itulah isinya dan secarik kertas.
Dengan tatapan sedih Anna membukanya dan mengenakan ke lehernya. Senyuman aneh terukir dibibir gadis tersebut.
*
*
*
Maaf upnya lama
Dan maafkan kalau ada kata kata yang typo:)
Vote tuteyo🤗🤗
Selamat menikmati bacaannya😌
KAMU SEDANG MEMBACA
Acturas
Ficção AdolescenteSetelah membaca isi surat yang ditemukan dalam saku jaket Acturas, membuat laki-laki tersebut bertanya-tanya siapa orang yang menulis dan menyelamatkannya pada malam itu. Acturas Davient Fadeyka seorang siswa dari sekolah SMA Aksara Bangsa...