*HAPPY READING*
"Lo nggak tahu apa yang dilakukan orang ketika berada di UKS?" Tanyanya yang langsung menghentikan aktivitasnya.
Ia menghela nafasnya kemudian beralih menatap cewek di depannya yang kelihatan gugup."Hmm?" Sambungnya yang perlahan mendekatkan wajahnya tepat di depan wajah Anna.
Hal ini tentu membuat jantung Anna semakin berdebar bukan karena ketampanan Acturas melainkan ini pertama kali baginya. Di tambah lagi di ruangan ini hanya mereka berdua. Tentu membuat Anna semakin canggung sakaligus gugup."K-kamu mau ngapain?" Tanya Anna yang tidak berkedip sama sekali.
Mendengar gadis itu berbicara, Acturas langsung tersadar atas apa yang ia lakukan. Ia memalingkan pandangannya guna menutupi rasa malunya.
"Maaf, gue terbawa suasana." Jelasnya dengan pandangan yang dialihkan.
"Eh sini tangan lo, gue obatin." Elaknya diiringi dengan anggukan.
"By the way tangan lo kenapa bisa kayak gini?" Tanyanya mencairkan suasana.
"Ngga pa pa, ini cuma luka biasa,"
"Yakin?"
"I-iya yakin."
"Bohong, lo aja gugup gitu jawabnya."
"Terserah akulah."
"Iya iya cewek selalu benar."Beberapa menit sudah berlalu bagi Acturas mengobati luka di tangan gadis itu. Ia melakukannya dengan pelan agar gadis itu tidak merasakan kesakitan. Tapi tetap saja ia mengeluarkan suara rintihan menahan sakit.
"Tahan ya, sedikit lagi selesai. Tinggal balut dengan perban aja."Ya, tak lama dari itu, akhirnya selesai. Ia melihat wajah gadis itu memastikan apakah tidak sakit lagi. Dan ya, Anna sekarang sudah tampak baik-baik saja.
"Gimana? Bisakan gue?" Ucapnya dengan senyuman bangga di bibirnya.
Sekali lagi, Anna menjawabnya dengan anggukan kepala.
"Lo nggak balik ke kelas? Udah masuk nih kayaknya." Tanya Acturas ketika melihat jam di tangannya.
"Dan kamu?"
"Gue beresin ini dulu, lo duluan aja."
"Makasih udah ngobatin." Ucap Anna yang dibalas dengan senyuman khas Acturas. Namun, tidak dibalas oleh gadis itu. Ia malah melangkah cepat meninggalkan ruangan itu dan segera melangkah pergi menuju kelas.●●●
"Maaf terlambat buk." Ujar Anna karena melihat guru di kelasnya sudah datang bahkan sedang menerangkan pelajaran.
"Masuk aja Anna, nggak pa pa."
"Makasih buk."Anna kemudian berjalan menuju tempat kursinya. Terlihat Revan sebagai pelaku utama tidak berani mengangkat kepalanya ketika Anna melihatnya dengan sinis.
Ketika tiba di bangkunya. Kai dengan penasarannya langsung menanyakan keadaan temannya.
"Na, tangan lo nggak pa pa kan?" Bisik Kai pelan
"Udah baikkan." Jawab Anna dengan senyum tipisnya
"Syukurlah. Emangnya tu anak cari mati kayaknya." Lanjut Kai menatap kesal Revan.
"Udah."
"Eh nanti jadikan? Ke toko buku?" Bisiknya lagi
"Iyah jadi."
"Oke siiiip." Balas Kai sambil mengacungkan jempol ke arah Anna.
![](https://img.wattpad.com/cover/277259123-288-k595684.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Acturas
Novela JuvenilSetelah membaca isi surat yang ditemukan dalam saku jaket Acturas, membuat laki-laki tersebut bertanya-tanya siapa orang yang menulis dan menyelamatkannya pada malam itu. Acturas Davient Fadeyka seorang siswa dari sekolah SMA Aksara Bangsa...