18. Perayaan Anniversary

6 3 0
                                    

Davin baru saja hendak memasuki kelas, langkahnya dihentikan oleh seseorang yang tiba-tiba merangkul pundaknya dari belakang. Dia tersenyum manis, mengangkat kedua alis sedetik, sebagai isyarat menyapa Davin. "Kamu kelas IPA-B ya ternyata?"

Melihat siapa yang mengajaknya mengobrol, Davin kemudian tersenyum dan mengangguk. Menunjuk laki-laki itu dengan raut wajah bertanya.

"Aku anak IPS," jawabnya setelah memahami maksud Davin. Mendengar itu, Davin ber-oh dan mengangguk-angguk.

Mengambil buku kecil dari tas ranselnya, Davin menulis sesuatu di sana. 'Terus kamu ngapain di sini, Raffa?'

"Pastinya nemuin pacar, hehehe. Kan Anna di kelas sebelah. Anak IPA-A. Satu kelas sama Ambar. Tahu kan?" Senyumnya terlihat lebar saat menjelaskan secara detail tentang keberadaan pacarnya. Di sisi lain, Raffa merasa senang bisa bertemu orang seperti Davin. Menurutnya, Davin orang yang humble dan tingkah polosnya agak lucu.

Davin tidak jadi masuk kelas. Dia mengajak Raffa duduk di badukan halaman kelas, ingin mengobrol santai sebelum bel masuk berbunyi. "Ngomong-ngomong nih, Dav. Kamu sama Ambar itu ada hubungan apa, sih?"

Semula wajah Davin yang terlihat penuh tawa karena obrolan-obrolan sebelumnya yang humor, kini mendadak berubah setelah pertanyaan Raffa terdengar. Dia mengulum bibir sambil berpikir sejenak.

'Sahabat'. Itu yang berhasil dia tulis setelah berpikir. Jawaban Davin membuat Raffa menautkan kedua alis tidak percaya.

"Lah, beneran kalian cuma sahabat?" Davin mengangguk dengan polos. Memang benar kan, Davin dsn Ambar itu bersahabat sejak kecil. Hanya saja mereka tinggal satu rumah.

"Kamu bohong nih kayaknya, Dav." Sekali lagi Raffa tidak percaya dengan jawaban Davin.

Davin menghela napas lalu kembali menulis. 'Buat apa aku bohong. Nggak ada gunanya juga'.

Oke, jawaban savage terbaca oleh kedua mata laki-laki yang tidak percaya akan hubungan Davin dan Ambar. Ingin rasanya Raffa memrotes dan mengatakan bahwa kedekatan mereka itu sudah bukan seperti sahabat lagi. Maksudnya, lebih dari sahabat.

¶¶¶

Sore ini, Ambar dan teman-temannya pergi makan-makan sepulang sekolah. Davin juga ikut bersama mereka. Kata Anna, hari ini adalah hari yang spesial karena memperingati hari jadi hubungan Raffa dan Anna yang ketiga tahun. Jadi, Anna yang menraktir mereka makan.

"Pesan makanan apa aja, terserah kalian. Aku yang bayar." Dengan begitu semangat Anna menyuruh teman-temannya memuaskan diri dengan makanan-makanan restoran dekat sekolahnya.

Tentu saja Kinan yang paling pertama memesan, dia memimpin acara sore ini. Tidak diragukan lagi kemampuan makan-memakan gadis yang satu ini. Dia memesan dua porsi makanan. Satu porsi tumis kangkung dengan udang krispi, satu porsi lagi adalah makanan seafood yang macamnya sangat banyak. Entah apa saja itu isinya mereka tidak mengerti. Jika makanan dua porsi, maka minum harus tiga porsi bagi Kinan. Dia memesan minuman yang berbeda-beda. Es caruk, es krim, dan coklat panas. Untung Anna menyiapkan banyak uang.

Sementara Ambar, Nina, dan Davin memesan menu yang sama. Makanan seafood dan minuman es caruk. Raffa dan Anna entah memesan apa, mereka masih asik mengobrol berdua. Katanya, "gampang nanti kita terakhir aja. Kalian makan dulu."

"Dav, kamu pernah ke sini nggak?" Ambar yang duduknya berhadap-hadapan dengan Davin memudahkan mereka untuk mengobrol satu sama lain.

Davin menggeleng. "Belum pernah, aku baru tahu kalau di sini ternyata ada tempat kayak gini. Sungguh, aku baru tahu, nih. Maaf ya aku belum pernah mengajak kamu ke sini."

Butterfly Angel (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang