Loyal or Betrayal-02

7.7K 1.1K 93
                                    

Claire banyak mendapatkan teman baik dari kelasnya ataupun dari kelas bahkan dari angkatan lain, sedangkan Evelyn tidak memiliki banyak teman karena gadis itu lebih suka berada di kelas membuat pertemanannya hanya seputar orang-orang yang berada di kelasnya, itu pun Evelyn hanya dekat dengan dua orang. Claire dan Kiara di mana mereka sudah berkenalan sejak pertama kali datang ke kampus.

"Berarti cuma Eve ya yang nggak punya cowok?" Kiara menatap sejenak Evelyn seraya menuangkan saus mustard ke piring berukuran kecil.

"Gue udah tunjukin ke dia muka cowok-cowok alias temen-temen gue untuk kenalan tapi katanya nggak ada yang cocok. Lo nggak bosen apa jomblo terus?" Claire menatap Evelyn yang duduk di sebelahnya.

Evelyn menunjukkan garpu yang diujungnya terdapat potongan daging steak pada Claire lalu memakannya tanpa mengucapkan apa-apa.

Claire menatap jam tangannya yang menunjukkan pukul 20:00 malam lalu berpikir sejenak dan bergumam, "berarti di Indonesia jam tujuh pagi."

"Gue juga punya banyak kenalan, mau nggak gue kenalin?" tanya Kiara pada Evelyn.

"Kalian kenapa sih? Aku masih betah kok sendirian." jawab Evelyn.

Claire meletak ponselnya dengan kesal karena panggilan FaceTime nya tidak kunjung diangkat oleh Nolan.

"Nah, kayak Ai. Ai sering ribut sama Nolan, aku males ribut-ribut gitu terus ujung-ujungnya sakit hati." Evelyn menunjuk Claire dengan garpunya.

"Emang Nolan yang suka mancing keributan kali. Gue mah dipancing dikit langsung ayo." Claire memasukkan potongan daging steak yang besar ke dalam mulutnya membuat mulut gadis itu penuh seketika.

-Loyal or Betrayal-

Claire memasang wajah penuh kecurigaan ketika wajah Nolan muncul dilayar ponselnya setelah hampir 30 menit lamanya ia menunggu. Claire tidak lagi di restoran, gadis itu sudah kembali ke apartemennya.

"Abis selingkuh lo ya." kata Claire dan Nolan terlihat menghela napas.

"Tuduhan lo ke gue nggak jauh-jauh dari kata selingkuh."

"Karena laki-laki kayak lo patut dicurigai, Lan."

"Lo boleh curiga tapi lo juga harus percaya."

Claire mengangguk, "oke. Sekarang jawab pertanyaan gue, kenapa lo nggak bales chat gue? Telfon sama FaceTime dari gue juga nggak lo angkat."

"Gue baru bangun. Di sini jam sepuluh pagi, emang biasanya gue bangun jam segini, 'kan?"

"Tapi biasanya lo selalu angkat telfon dari gue walaupun lo lagi tidur."

"Karena biasanya HP gue nggak pernah silent, ya baru tadi sih gue silent."

"Kenapa lo silent?"

"Jujur nih gue?"

"Ya harus lah!" Claire menunjukkan kepalan tangannya di depan layar seolah ingin meninju Nolan.

"Ya, karena ganggu."

"Ganggu lo bilang? Telfon dari gue ganggu?"

Nolan terlihat mengangguk.

"Lan! Ini tuh masalah kangen, bisa-bisanya lo bilang telfon dari gue yang artinya gue lagi kangen itu ganggu? Ganggu lo?"

"Ai, lo pasti ngerti lah, siapa sih yang nggak kesel kalo lo lagi tidur terus diganggu?"

"Oh, jadi lo kesel?"

Nolan terlihat menghela napas dan tak lama kembali berbicara.

"Bukan kesel, gimana sih ngomongnya. Udah lah jangan dibahas lagi, males ribut gue."

"Kenapa sih akhir-akhir ini kita jadi ribut?"

"Karena lo, masalah kecil aja langsung lo besar-besarin, gimana kita nggak ribut."

Claire membulatkan mata, "lo nyalahin gue?!"

Nolan kembali menghela napas melihat sikap Claire yang selalu saja menguji kesabarannya.

-Loyal or Betrayal-

Claire masuk ke apartemen Evelyn dan tidak menemukan Evelyn di dapur di mana biasanya ketika ia datang, Evelyn ada di sana untuk membuat sarapan. Menurut Claire, Evelyn masih tidur maka dari itu ia pun pergi ke dapur untuk membuat sarapan, bukan hanya untuk dirinya, untuk Evelyn juga.

Claire menghidupkan pemanggang roti dan ketika ia baru memasukkan roti ke dalam pemanggang itu, Claire dibuat terkejut karena mendengar suara tangisan. Claire pun pergi keluar dari dapur.

"Eve!" seru Claire melihat Evelyn menangis dengan punggung yang bersandar di pintu.

Claire semakin panik ketika Evelyn menangis kencang dalam pelukannya, "lo kenapa?"

Evelyn tidak kunjung menjawab, gadis itu menyembunyikan wajahnya di dada Claire dengan bibir yang terasa berat untuk mengeluarkan suara ditambah Evelyn sedang dilanda rasa ketakutan akibat kerjadian tidak menyenangkan yang ia alami kemarin.

-Loyal or Betrayal-

Claire memeluk Evelyn dengan perasaan bersalah karena ia tidak bisa menemukan Kiara, "gue nggak bakal berhenti untuk cari di mana dia."

"Dia yang terlalu jahat atau aku yang terlalu baik sih, Ai?" Evelyn mendongak sejenak menatap Claire.

"Dua-duanya. Dia yang jahat dan lo yang terlalu baik plus bego karena mau-mau aja ikut dia pergi ke tempat yang sama sekali nggak lo kenal."

"Akhirnya aku bisa ngerasain yang namanya benci, sampe kapanpun aku nggak akan pernah maafin Kiara."

"Nggak perlu lo maafin dia! Dia nggak pantes dimaafin apalagi dikasihani kalo seandainya nanti dia sekarat di tangan keluarga lo."

Evelyn memeluk erat Claire dengan rasa takut yang masih menyelimutinya, lengkap dengan kebencian yang tertanam untuk pertama kalinya dan orang yang pertama kali Evelyn benci adalah Kiara.

Loyal or Betrayal

Qotd: feeling kalian untuk cerita ini bad atau good feeling?

Claire #2 : Loyal or Betrayal? [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang