Claire meletak ponselnya karena ia sudah selesai melakukan video call dengan Nolan dan menatap Zion yang kini kembali makan dengan tidak bersemangat.
"Sorry." kata Claire.
"Emang derita gue, 'kan? Derita gue karena gue selingkuhan lo."
"Ya gue bakal tetep jaga perasaan lo, kan emang gue sendiri yang mau, selingkuh." Claire memelankan kata terakhirnya.
"Keren juga ya bahasa cowok lo, jatah." Zion tertawa seraya mengambil gelas untuk minum.
Claire menggenggam tangan Zion lalu mulai menghabiskan sarapannya yang baru ia makan sedikit. "Mau ke mana? Nggak lucu ah kalo marah." kata Claire saat Zion beranjak.
"Ke kamar. Ganti baju."
Claire pun membiarkan Zion pergi dengan perasaan bersalah. Setelah sarapan, Claire langsung membersihkan meja makan, mencuci peralatan makannya dengan Zion lalu menyusul Zion ke kamar.
Claire membuka pintu kamar dan terkejut sendiri melihat Zion shirtless, tetapi karena Zion sudah menatapnya, mau gak mau Claire pun masuk.
"Jadi, kita mau ke mana hari ini?" Claire berjalan mendekat dan sebisa mungkin matanya tidak tertuju ke arah tubuh Zion yang ia akui jauh lebih seksi dan atletis dari tubuh Nolan.
"Jalan-jalan."
"Iya, gue tau kita mau jalan-jalan. Maksudnya mau ke mana? Pergi ke mana?" Claire menahan tangan Zion yang hendak mengambil baju. "Biar gue yang pilih."
Claire mulai memilih baju yang menurutnya bisa membuat kadar ketampanan Zion semakin meningkat. Tubuh Claire sedikit menegang ketika Zion memeluknya dari belakang, apalagi Zion belum memakai baju.
"Gimana kalo kita belanja?"
Belanja? Sebagai seorang perempuan tentu saja Claire suka berbelanja. Tetapi, Claire memiliki prinsip di mana ia tidak akan pernah membeli sesuatu apalagi sampai belanja dengan menggunakan uang kekasihnya, kecuali laki-laki itu sudah menjadi suami Claire.
"Maksudnya lo yang mau belanja? Belanja apa?"
"Kan udah gue bilang, kita. Belanja apa? Sok-sokan nggak tau?"
"Lo bakal gue bilang lo itu kembaran bokap gue kalo lo juga orang yang pelit, tapi lo nggak perhitungan soal uang. Kalo gitu anterin gue balik, mau ganti baju sekalian ambil uang." Claire memberikan baju yang ia ambil pada Zion.
Zion mengerutkan dahi, "uang?"
"Kita mau belanja, 'kan?"
Zion memejamkan mata sejenak. "Belanjanya pake uang gue dong, cowok apaan gue kalo biarin lo bayar sendiri belanjaan lo."
"Tapi gue prinsip kalo gue nggak mau belanja pake uang cowok gue."
"Dan prinsip lo nggak berlaku di gue."
-Loyal or Betrayal-
Claire melingkarkan kedua tangannya di lengan Zion seraya menoleh ke kanan dan kiri untuk memperhatikan sekitarnya yang sudah sering ia lihat. Kedua orang itu keluar dengan berjalan kaki. Claire dan Zion masuk ke toko fashion yang mana toko itu dipilih langsung oleh Claire.
Zion mengatakan jika laki-laki itu ingin membeli dasi dan meminta Claire untuk memilihkan dasi tersebut. Saat sedsng asyik memperhatikan dasi yang petugas toko tunjukkan, sebuah suara terdengar dari arah belakang mereka.
"Claire?"
Claire menoleh begitu juga dengan Zion. Claire membulatkan mata melihat siapa yang memanggilnya. "Felix?!" Claire refleks memeluk Felix, teman SMA nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Claire #2 : Loyal or Betrayal? [COMPLETED]
Novela JuvenilSilakan baca cerita 'Young Mother' lebih dulu. Claire terpaksa menjalani hubungan jarak jauh dengan kekasihnya, Nolan. Claire pergi ke Amerika untuk menempuh pendidikan di sana sedangkan Nolan tetap memilih berada di Indonesia. Menjalin hubungan jar...