Loyal or Betrayal-24

5.5K 927 134
                                    

Zion mendekatkan gelas berisi air putih ke bibir Claire menyuruh Claire untuk meminumnya di mana mereka baru saja bangun di pukul 08:00 pagi.

"Udah?" tanya Zion ketika Claire menjauhkan tangannya dan Claire mengangguk sambil menelan air putih.

"Biar gue yang buat sarapan." Claire yang duduk beranjak dan membuka kulkas untuk melihat bahan-bahan yang ada di kulkas. Kedua orang itu tidak pergi bekerja karena hari ini adalah hari minggu.

Zion memilih untuk pergi karena percuma saja ia di sana, Claire pasti tidak akan mengizinkannya untuk membantu gadis itu. Karena konsep dapur yang terbuka, Claire dapat melihat apa yang sedang Zion lakukan.

"Untuk menyemangati pacarku, aku akan bermain piano untukmu." kata Zion seraya duduk di depan piano.

Claire tertawa di mana ia akan membuat pancake sebagai sarapan mereka. Zion benar-benar memainkan sebuah alunan musik dengan tempo lambat dan terdengar romantis di telinga. Claire yang juga bisa bermain piano ingin bergabung bersama Zion rasanya, tetapi untuk urusan perut adalah hal yang paling utama sekarang.

Sebagai topping, Claire menggunakan butter juga madu untuk di bagian atasnya. Claire juga tidak lupa untuk menyiapkan buah-buahan, di antaranya buah pisang dan stroberi.

"Zion." panggil Claire karena sarapan yang ia buat sudah selesai. "Zion, udah siap."

Zion masih terus bermain piano membuat Claire kembali memanggil laki-laki itu.

Claire menatap Zion dari kejauhan. "Zion." panggil Claire lagi dan Zion masih tidak kunjung menoleh apalagi beranjak. "Sayang."

Zion menoleh dan langsung beranjak setelah mendengar bagaimana Claire memanggilnya tadi.

"Bener-bener lu ya." Claire meremas rambut Zion ketika Zion sudah duduk. "Gue pangkas ya rambut lo?" tanya Claire sambil memainkan rambut Zion yang lebat.

"Nggak yakin gue sama lo." balasnya sambil memakan pancake buatan Claire.

"Ya ampun, emang kenapa sih kalo hasilnya jelek nanti? Nggak mau keliatan jelek di depan cewek-cewek lain gitu? Pokoknya abis ini gue pangkas rambut lo." Claire mengarahkan wajah Zion padanya untuk melihat bagian bawah hidung Zion alias kumis laki-laki itu yang sedikitpun tidak terlihat. Claire mengangkat tangan Zion untuk melihat bagian ketika dan terlihat bersih, tidak ada buku sedikitpun.

"Yang bagian bawah juga nggak diperiksa?" Zion menatap sejenak bagian bawahnya lalu menatap Claire di mana laki-laki itu langsung mendapat pukulan.

-Loyal or Betrayal-

"Awas aja kalo gue sampe pitak." Zion memberi peringatan untuk yang kesekian kalinya pada Claire yang sudah memegang pencukur rambut.

"Ya ampun, udah lima kali lo ngomong kayak gitu." Claire memyempotkan air ke rambut Zion lalu ia sisir.

"Kenapa harus direkam?" Zion menatap ponsel Claire yang dipakai untuk merekam mereka saat ini.

"Siapa tau ada kejadian lucu waktu gue pangkas lo, kepala lo pitak misalnya."

Zion langsung menatap Claire dengan penuh peringatan, dan pasrah ketika Claire mulai mencukur rambutnya yang di mulai dari bagian belakangnya.

"Tuh kan, gue bisa." Claire memberikan cermin berukuran sedang yang biasa ia pegang ketika sedang merias wajahnya.

Zion memperhatikan bagian belakang rambutnya dari cermin Claire dan memang tidak ada masalah sedikitpun. Claire pun beralih ke bagian samping rambut Zion, kedua orang itu belum mandi, masih memakai pakaian yang kemarin. Zion yang hanya mengenakan celana pendek dan Claire yang hanya mengenakan hoodie milik laki-laki itu.

Claire berhenti mencukur bagian samping rambut Zion untuk melihat hasilnya dan membulatkan mata karena ia sudah membuat kepala Zion menjadi pitak. Claire merapatkan kedua bibirnya untuk tidak tertawa lalu menatap Zion yang tampak fokus menonton pertandingan basket di televisi.

Claire menutup mulutnya sambil menyisir rambut Zion di mana matanya tidak bisa lepas dari bagian kepala Zion yang pitak.

"Kenapa lo?" tanya Zion yang mendapati Claire seperti menahan diri untuk tidak tertawa.

"Hah?" Claire menggeleng masih menahan diri untuk tidak tertawa. Claire menggigit bibirnya saat Zion langsung merampas cermin dari tangannya dan tawa Claire pecah melihat ekspresi Zion ketika sadar jika kepala laki-laki itu pitak.

"Lo? F*ck!" Zion kesal tetapi tidak bisa memarahi Claire yang masih tertawa, menertawakannya. "Udah ah, udah. Lo mah nggak bisa tapi sok-sokan bisa." Zion beranjak untuk mengambil baju dan memakainya setelah itu pergi memperbaiki rambutnya ke orang yang jauh lebih ahli daripada kekasihnya.

Claire menatap jam dinding yang menunjukkan pukul 10:00 pagi lalu duduk di sofa untuk menghubungi Nolan di mana ia yakin Nolan belum tidur karena laki-laki itu biasa tidur di atas jam 11:00 WIB.

Claire menghubungi Nolan via video call, sebanyak 3 kali Claire menghubungi laki-laki itu sampai akhirnya diangkat oleh Nolan.

"Lo udah tidur?" tanya Claire begitu melihat wajah Nolan.

"Tadi gue lagi di luar kamar, HP lagi gue charger di kamar." Nolan menunjukkan kabel charger yang menancap di bagian bawah ponselnya.

"Jadi, besok lo bakal ngapain?"

"Apa lo bakal ceramahin gue kalo gue bilang gue mau pergi ke Bali?"

Claire diam sejenak lalu tersenyum kecil. "Lo bisa liburan?"

"Cuma tiga hari sih di Bali. Kalo untuk ke Bali doang kan di hari itu juga bisa langsung sampe."

"Ya, oke, senggaknya lo jujur kalo lo mau ke Bali. Daripada lo bilang lo lagi di rumah tapi ternyata lagi liburan?"

"Lo kerja cuma empat hari, 'kan? Jumat, Sabtu, Minggu, libur? Bisa dong pulang ke sini?"

"Seenggaknya gue harus dapet cuti minimal lima hari untuk bisa pulang ke Indonesia."

"Akhirnya lo ngerasain apa yang gue rasain, 'kan? Emang nggak bisa segampang itu untuk ke Amerika atau ke Indonesia."

Claire mengangguk. "Masalahnya cuma kita yang nggak punya waktu. Emang lo mau pergi sama siapa ke Bali?"

"Temen-temen gue, temen SMA. Ya, reunian lah."

"Udah dulu ya, gue mau mandi, mau ketemu Evelyn, bye." Claire memutuskan sambungannya dengan Nolan karena ia mendengar pintu apartemen akan terbuka dan Zion sudah kembali dengan rambut yang terlihat lebih rapi.

Claire tertawa karena kepala Zion yang pitak masih terlihat, tetapi jika dilihat dari jauh tidak begitu terlihat.

Loyal or Betrayal

Qotd: yang mana yang bikin kalian nggak sabar. Zion sama Ai ketauan selingkuh? Atau Ai sama Nolan putus?

Claire #2 : Loyal or Betrayal? [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang