Loyal or Betrayal-09

5.6K 1K 151
                                    

Zion tersenyum setelah membaca pesan di mana Claire akan datang ke apartemennya. Zion berbohong mengenai dirinya yang bermain Truth or Dare bersama temannya, Zion tidak pernah memainkan permainan itu. Zion hanya bosan sendirian di apartemennya dan semenjak ia mengenal Claire, Zion langsung memanfaatkan keberadaan gadis itu karena memang Zion merasa tertarik dengan Claire.

Zion tidak berbohong mengenai ia yang belum makan. Zion ingin makan tetapi juga ingin ada yang menemani. Zion sengaja menyuruh Claire menentukan makan malamnya sekaligus ingin tahu makanan seperti apa yang disukai oleh Claire.

Zion menata rambutnya melalui kamera ponsel dan senyumnya kembali mengembang ketika mendengar suara bel apartemen berbunyi. Dengan penuh percaya diri, Zion berjalan menuju pintu apartemennya.

Zion memasang ekspresi cool sambil membuka pintu, "lo beneran..." Zion terdiam karena ternyata yang datang adalah pengantar makanan.

Sang pengantar makanan bingung melihat Zion. "Excuse me, Sir?"

Mata Zion beralih ke bagian belakang pengantar makanan di mana ia melihat Claire berjalan ke arahnya dengan ekspresi tidak ikhlas.

Zion tersenyum untuk pria yang sudah mengantar makanan untuknya dan mengambil makanannya, "thank you."

"You're welcome, enjoy your meal." Pria tersebut pun pergi dan untuk pembayaran makanan sudah Zion lakukan lewat aplikasi memesan makanan tersebut.

"Suatu kehormatan melihat..." Zion terdiam karena mulutnya dipukul dengan pelan oleh Claire saat Claire berjalan melewatinya.

-Loyal or Betrayal-

Zion menatap Claire yang mulai makan dengan lahap di mana mereka duduk di karpet, di depan televisi yang menampilkan film dengan genre komedi. "Lo selaper itu?"

"Gue lagi kesel, jangan lo tanya kesel karena apa." balas Claire seraya memasukkan mie ramen ke dalam mulutnya di mana ramen itu terasa sangat lezat. Claire pernah membeli ramen dari restoran yang sama tetapi rasanya tidak seenak ini. Mungkin karena gratis, pikir Claire.

"Lo nggak pernah pulang ke Indo?" tanya Zion di mana tidak mungkin ia diam saja sedangkan ia ingin menjadi dekat dengan gadis itu.

"Pernah lah, ya kali nggak pernah."

Zion mengangguk sambil mengaduk-aduk ramennya di mana ia bingung harus berbicara ataupun melontarkan pertanyaan apalagi. Tiba-tiba saja Zion kehabisan kata-kata padahal niat utamanya adalah mengajak Claire mengobrol lalu setelah itu mereka jadi dekat, atau semakin dekat.

"Lo adeknya Andrew, Andrew tinggal di sini, orang tua lo juga di sini, kenapa lo malah terdampar di Indonesia?"

Zion bernapas lega karena Claire mau membuka topik untuk pembicaraan mereka. "Kenapa? Karena gue S1 di sana."

Claire tertawa, "lo kuliah di Indonesia?"

Zion membulatkan mata sambil menunjuk Claire, "baru aja lo ngeremehin perguruan tinggi Indonesia."

"Enggak!"

"Tapi lo ketawa!"

"Woi! Gue ketawa karena gue ngerasa lucu aja orang kayak lo mau kuliah di Indonesia padahal lo bisa kuliah di sini, ditambah nyokap lo donatur di kampus gue, salah satu kampus terbaik di dunia."

"Itu artinya gue nggak sombong. Camkan itu."

Claire menatap Zion di mana ia tidak percaya seutuhnya dengan laki-laki itu.

"Gue emang kuliah di Indonesia, gue lanjut S2 di sini, di kampus lo tapi gue online karena gue males bolak-balik kampus apartemen. Gue selesai S1 di umur dua puluh satu, selesai S2 di umur dua puluh dua tahun . Ya, cuma butuh waktu satu tahun lah karena gue emang sepinter itu. Yang lain rata-rata dua tahun bahkan ada yang lebih, gue cuma satu tahun dong." Zion tersenyum bangga.

Claire #2 : Loyal or Betrayal? [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang