Rumah untuk Claire dan Zion dibangun di dekat rumah Andrew agar ketika Zion pergi bekerja, Claire bisa mampir ke rumah Evelyn seraya menunggu Zion pulang. Arsitek yang sebelumnya adalah mantan kekasih Zion, diganti menjadi orang lain yang merupakan kenalan Andrew, Claire benar-bener tidak suka dengan Brenda dan meminta suaminya itu untuk mencari arsitek lain.
Claire sedang berada di rumah Andrew, berbincang dengan Evelyn sambil bermain dengan Jesslyn. "Bener nggak sih kalo kita baru nikah terus gendong anak, kita bakal ketularan? Maksudnya bisa cepet hamil?" tanya Claire pada Evelyn.
"Aku pernah denger sih kata-kata kayak gitu, tapi aku kurang yakin." balas Evelyn seraya menyusun baju anak-anaknya di lemari.
"Ntar kalo gue hamil terus lahiran, anak kita jadi temen deh, Jess juga masih satu tahun." kata Claire.
"Berarti ntar kayak kita dong, temenan. Sepupuan juga temenan." Evelyn tertawa.
"Lo ada niat mau nambah lagi nggak sih?" tanya Claire.
"Tambah anak? Belum kepikiran sih."
"Gue pengen punya anak yang banyak. Biar rumah rame, kalo punya anak dua apalagi satu, dikit banget, rumah juga sepi banget. Seru aja gitu kalo rumah rame karena suara anak-anak." ujar Claire sambil memperhatikan Jesslyn.
"Mau anak sebanyak apapun, kalo mereka udah berumah tangga, bakal sepi juga, Ai, ujung-ujungnya kita tetep berdua sama suami." balas Evelyn.
"Iya sih, tapi gue pengen banget. Zion mah ayo-ayo aja mau punya anak berapapun, lagian gue juga udah ngerasain gimana rasanya ngurus anak kecil berkat lo, capek tapi seru."
Evelyn menutup lemari karena sudah selesai melakukan kegiatannya. "Banyaknya itu seberapa?"
Claire tampak berpikir, "berapa ya? Minimal lima deh."
Evelyn membulatkan mata lalu tertawa. "Minimal lima atau maksimal lima?"
"Minimal, minimal lima."
"Yakin kamu, Ai?"
Claire mengangguk dengan yakin. "Nyokap gue juga sibuk banget nyuruh bikin anak yang banyak."
"Ya udah kalo emang kamu yakin terus sanggup, aku enggak deh untuk lima anak." Evelyn menggeleng karena ia takut jika anaknya nanti seperti Russell yang cukup nakal.
-Loyal or Betrayal-
"Aku kepikiran untuk punya anak lebih dari lima."
"Wow!" Zion merasa takjub dengan ucapan Claire barusan.
"Kenapa? Kamu nggak mau?" tanya Claire sambil memijat kaki Zion.
"Jelas aku mau-mau aja, apalagi mami sama daddy selalu nyuruh kita untuk punya anak yang banyak. Tapi, apa kamu emang yakin?"
"Yakin banget! Ntar kita beli tempat tidur yang lebar biar kita semua tidur di tempat tidur yang sama."
"Terus kita anu-anunya gimana kalo semuanya tidur sama kita?"
Claire meremas rambut Zion dengan kedua tangannya. "Nggak pernah ketinggalan ya soal anu-anu."
"Emang nggak boleh ketinggalan, inget, besok malem Jumat."
Claire berbaring terlungkup di punggung Zion di mana sebelumnya ia duduk di dekat pinggang Zion. Claire menjatuhkan dagunya di bahu Zion dan Zion sendiri sedang bermain PS dengan posisi terlungkup juga.
"Ah, Sayang." Zion mendesah dengan dibuat-buat lantaran kedua tangan Claire menyentuh dadanya.
Claire sempat terkejut tetapi tak lama tertawa. "Kamu ngeledek aku, ya?" tanyanya karena ketika mereka bercinta, Claire selalu mendesah seperti itu.
Claire meremas kedua dada Zion dan merasa geli sekaligus lucu karena Zion kembali mendesah seiring tangannya yang terus meremas dada laki-laki itu dari belakang.
"Gantian." Zion meletak stik PS nya dan menyingkirkan Claire dari punggungnya.
"Nggak mau!" Claire menutupi dadanya.
"Maksud aku, gantian kamu yang main PS, kan tadi kamu sempet bilang mau main PS."
Sebelum memijat Zion, Claire memang mengatakan ingin bermain PS juga karena untuk stik PS Zion hanya satu, Zion sempat ingin membeli lagi untuk Claire agar mereka bisa bermain bersama tetapi Claire menolak, dan kini perempuan itu malah menginginkannya, ingin bermain PS juga.
Zion beranjak dari tempat tidur dan pergi ke kamar. Claire pun menggantikan posisi Zion, terlungkup seraya bermain PS, melanjutkan game yang Zion mainkan walaupun ia tidak mengerti bagaimana cara memainkan game tersebut.
Zion keluar dari kamar mandi setelah buang air kecil. Zion yang ingin berbaring terlungkup di atas tubuh Claire menghentikan aksinya lantaran Claire langsung balik badan.
"Tuh kan, pasti kamu mau ngelakuin yang kayak aku lakuin tadi, 'kan?" Claire menahan Zion dengan menyentuh dada laki-laki itu menggunakan kakinya.
"Jadi kamu nggak mau? Nggak mau disentuh sama suaminya? Dosa, dosa!" Zion menyingkirkan kaki Claire dari dadanya.
"Tapi kamu suka banget kuat-kuat."
Zion menindih tubuh Claire tetapi tidak sepenuhnya menindih perempuan itu, Zion menopang tubuhnya dengan siku agar Claire tidak merasa keberatan. "Aku kuat-kuat karena aku ngerasa gemes."
"Tapi sakit!" Claire memukul kening Zion dengan stik PS dan itu sempat membuat Zion terkejut.
"KDRT, kamu barusan KDRT sama aku." Zion memegangi keningnya.
"Apaan, enggak! Aku cuma ngerasa gemes sama kamu."
"Tapi ini sakit." Zion memasang wajah sedih.
"Uluh-uluh, cini-cini." Claire membawa Zion ke pelukannya dan mengusap-usap kening Zion. "Dulu mami pernah lakuin ini pas aku kejedot." Claire beralih mengusap-usap kening Zion dengan rambutnya.
✨Loyal or Betrayal✨
Qotd: kalian juga mau/pengen Ai-Zion punya anak yang banyak?
KAMU SEDANG MEMBACA
Claire #2 : Loyal or Betrayal? [COMPLETED]
Ficção AdolescenteSilakan baca cerita 'Young Mother' lebih dulu. Claire terpaksa menjalani hubungan jarak jauh dengan kekasihnya, Nolan. Claire pergi ke Amerika untuk menempuh pendidikan di sana sedangkan Nolan tetap memilih berada di Indonesia. Menjalin hubungan jar...