11 - Permintaan

4.8K 552 27
                                    

++ Vote, WAJIB ++
++ Komen, Sunnah ++
:
:
:
Happy Reading 👻
:
:
:





Jaehyun, Daniel juga Chanwo berkumpul di satu meja yang sama di dalam ruangan pesta. Meja ketiga terdekat dengan pelaminan yang Yoona dan Minho pakai.


Sementara Sehun dan istrinya lebih memilih duduk di sudut ruangan. Sehun benci keramaian, jadi ia mencari tempat yang kiranya jarang dilalui orang.


"Pernikahan kedua, ya." Jaehyun mengangguk-anggukkan kepalanya, baru tau dari cerita Chanwo barusan.


"Ya. Pernikahan yang kedua. Kalian kapan? Jangan menunggu sampai lapuk dulu, teman." Chanwo tertawa puas setelah berhasil membuat dua temannya tersudut.


"Aku sebentar lagi. Sekarang tinggal Daniel. Diantara kita berlima hanya dia yang tidak pernah nampak menggandeng perempuan. Kau dan Taehyung sudah menikah, Jungkook bersama Nayeon dan aku dengan Rose, tapi dia.. dia selalu sendiri dari dulu." jawab Jaehyun membela diri dan menyudutkan Daniel sebelum tertawa puas.


Daniel menyeruput minumannya santai, "Sendiri aku bisa bebas. Bebas berhubungan dengan siapapun yang aku mau." ia kemudian mengangkat kedua bahunya, "Bukan masalah besar." lanjutnya.


"Dasar, jangan terlalu santai. Itu adalah pemikiran paling konyol yang ada dalam otak cerdasmu, Daniel. Setiap orang pasti butuh pendamping. Jangan menunggu sampai setua tuan Bobby." nasehat Chanwo.


Daniel hanya membuat mimik 'terserah' diwajahnya untuk menanggapi pernyataan Chanwo.


Pria Kang itu memang enggan jatuh cinta pada siapapun. Apalagi setelah melihat bagaimana pernikahan kakaknya. Seulgi sering merasakan hatinya sakit karena terlalu mencintai suaminya.


Daniel menghela napasnya pelan. Menghalau pemikiran tentang sosok berambut coklat madu yang mulai menghantui.


Ia menenggak lagi minumannya. Dan sedetik setelah gelas kosongnya mendarat di meja, matanya sudah di hadiahi oleh pemandangan sosok yang baru saja mampir di benaknya.


Daniel menggeram pelan, matanya berkilat marah. Ia bangkit dan mengabaikan pertanyaan yang datang dari Chanwo.


Tidak butuh waktu lama, ia sudah menarik wanita itu menjauhi keramaian.


:::


Lisa tercekat. Ia hampir terjatuh saat tubuh dengan rambut pirang itu menariknya kuat-kuat. Membawanya entah kemana menjauhi keramaian.


Mereka baru berhenti setelah menemukan satu ruangan kosong tanpa pintu.



Daniel melempar Lisa begitu saja. Beruntung Lisa bisa menjaga keseimbangan, "Kau sengaja?" tanyanya geram.


Lisa meringis karena pergelangan kakinya yang sakit, "Apa maksud anda?"


"Jangan pura-pura bodoh, Lalisa. Kau tau jika Sehun juga datang ke pesta ini kan? makanya kau berada disini." tuduh Daniel dengan suara bentakan.


Lisa terdiam. Ia takut, Daniel sangat menyeramkan jika sedang emosi.


Daniel menyudutkan Lisa sampai tubuh ramping itu bersandar di dinding. Daniel mengurungnya, "Dengar. Jangan kau pikir aku akan diam saja setelah apa yang kau lakukan pada kakakku."


"A-aku tidak melakukan apapun." Lisa membela diri.


"Diam." Daniel membentak, ia juga meninju dinding tepat di sebelah kepala Lisa.


THE HART [TAELIS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang