13 - Pregnant

5.5K 580 27
                                    

++ Vote, WAJIB ++
++ Komen, Sunnah ++
:
:
:
Happy Reading 👻
:
:
:



Langkah lebar yang terburu-buru membuatnya lebih cepat sampai pada ruangan yang dituju.


Napas Taehyung terengah. Ia memelankan langkahnya setelah dekat dengan kamar yang Lisa tempati. Di luar kamar, Taehyung lihat ada Hana yang sedang memainkan ponselnya.


"Taehyung-ssi." sapa Hana saat mendapati Taehyung berdiri di depannya.


"Bagaimana keadaan Lisa?" tanya Taehyung basa-basi. Ia bisa saja langsung masuk, tapi rasanya kurang sopan jika ia melewati begitu saja adik iparnya tanpa sapaan.


Belum sempat Hana menjawab, pintu kamar 201 itu terbuka. Mengeluarkan sosok Nawash dari dalamnya.


"Taehyung." ujar Nawash menyapa.


"Ayah." Taehyung membungkukkan tubuhnya.


Nawash menarik ujung bibirnya membentuk satu senyum sederhana yang nampak bahagia. Ia kemudian menepuk bahu Taehyung pelan, "Masuklah, kurasa Lisa butuh kau di sampingnya." ujarnya, kemudian berlalu pergi setelah mengajak Hana untuk pulang.


Tidak buang waktu, Taehyung langsung masuk kedalam kamar rawat inap Lisa. Di dalam ada ibu Lisa dan juga ibunya.


"Kau sudah datang, nak." Min Ah tersenyum menyambut kedatangan Taehyung. Nalantip yang duduk samping bangsal Lisa juga memberikan Taehyung senyuman.


Taehyung hanya melirik Lisa sekilas kemudian fokus lagi pada ibunya, "Ibu, apa yang terjadi padanya?"


Min Ah tidak memberikan jawaban apapun kecuali senyum yang sejak tadi belum luntur dari wajahnya.


Apa-apaan semua orang. Kenapa semuanya bertingkah aneh. Batin Taehyung berkata heran.


Nalantip berdiri dari duduknya, mengambil tasnya lalu ikut bergabung dengan duo Kim, "Karena Taehyung sudah datang, kurasa aku harus pergi dulu, Min Ah."


"Ah, kebetulan aku juga masih ada pasien yang harus ditangani. Mari, Nalantip." Min Ah mengajak Nalantip untuk keluar dari ruangan bersama-sama.


Diambang pintu, Min Ah kembali bersuara pada Taehyung, "Lisa sudah sadar, dia sedang tidur. Temani dia." setelah berkata demikian, Min Ah benar-benar pergi meninggalkan ruangan Lisa.


Sekarang hanya ada Taehyung dan Lisa. Laki-laki itu kemudian melangkah mendekati tubuh Lisa yang terbaring lemah dengan selang infus yang tertanam di punggung tangan kanannya.


Taehyung melepaskan jas kerjanya. Melemparkan begitu saja keatas sofa, lalu ia duduk di kursi yang tadi di duduki oleh ibu mertuanya.


Taehyung mengusap puncak kepala Lisa, "Kau kenapa?" tanyanya lirih.


Walaupun tidak mencintai Lisa, tapi Taehyung peduli. Dan melihat Lisa terbaring lemah seperti ini, Taehyung seperti kehilangan mataharinya.


Ia tidak akan mengaku bahwa itu adalah perasaan cinta. Tidak akan, sampai Lisa sendirilah yang akan mengaku cinta padanya.


Ingat, gengsi keturunan Kim itu sangat tinggi.


Taehyung akan tetap seperti itu, pantang mengakui perasaannya sebelum Lisa kalah.


Karena baginya, akan sangat memalukan jika ia mengakui perasaannya sementara ia sendiri mengatakan agar Lisa tidak menggunakan hatinya pada hubungan mereka.


THE HART [TAELIS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang