Bandung, 2017.
Aku tengah sibuk memakai riasanku ketika bel rumah berbunyi.
"Ya..!" teriakku berjalan mendekati pintu sembari menyisir rambutku dengan sela-sela jariku.
"Selamat pagi!"
Sebuah senyuman manis mengembang dibalik pintu rumahku. Charlotte, sepagi itu dia datang.
"Aku mengirimkan diriku, nasi goreng dan lunch box ini, agar kamu semangat bekerja". Ucapnya memberikanku sebuah box makanan dan sebotol minuman. "Makanlah nasi goreng itu untuk sarapan, maaf aku memberimu nasi goreng karena anakku juga makan itu untuk sarapannya." Lanjutnya kemudian.
Aku terkekeh kecil.
"Terima kasih." Balasku singkat
"Kamu harus menghabiskannya, awas!" Ancam Charlotte dengan tatapan cat eyes-nya yang membuatku tertawa.
"Ah ya baik, aku akan menghabiskannya jika aku free dari jam mengawas ujian mahasiswaku."
"Baguslah, aku berangkat dulu. Bye!" dia melambaikan tangannya dan melangkah menjauh dari pintu rumahku.
"Bye! hati-hati di jalan." Balasku cepat.
Charlotte berbalik mendengar kata-kataku tersebut "Kamu juga!" Ucapnya kemudian tak lupa mengulas senyum.
Charlotte Austin.
Tetangga rumahku, sekaligus teman dekatku sejak di sekolah menengah pertama dahulu hingga kini. Wanita mandiri berparas cantik kebulean itu adalah cinta pertamaku dulu. Namun, Aku tidak beruntung. Rasa yang aku rasakan hanya sepihak. Namun, hubungan pertemanan kami tetap baik sampai Charlotte menikah dengan pria yang dia cintai dan memutuskan meninggalkan Bandung menapaki kehidupan baru di Yogyakarta mengikuti suaminya. Charlotte menikah dan memiliki seorang anak laki-laki tiga tahun setelah pernikahannya. Namun sayang, pernikahannya tidak beruntung. Enam tahun umur pernikahannya, Charlotte bercerai dengan suaminya. Tepat di tahun 2015, Charlotte kembali ke Bandung mendiami rumah orang tuanya sembari menemani ibunya yang hidup sendiri pasca kepergian ayahnya. Wanita mandiri yang tangguh itu, tidak menjadikan perceraian dengan suaminya memperburuk hidupnya. Menjadi orang tua tunggal untuk anaknya dan tulang punggung keluarga membuatnya semakin bersemangat bekerja keras. Charlotte, kini menjadi pemilik Bersua Caffe yang cukup ramai dikunjungi pengunjung kota kembang tersebut, sebagian adalah anak-anak muda yang tak lain mahasiswaku.
────⋅
"Aku kembali. Masih tentang Bandung dan kamu. Seluruh isinya memiliki rasa. Rasa senang ketika bersua, rasa sendu ketika rindu. Lagi, masih tentang Bandung dan kamu. Si tempat ternyaman yang pernah ada. Si segala cerita. Dan di Bandung pun cerita yang sempat diakhiri akan dimulai kembali. Tentang kamu, tentang buku-buku yang pernah kita baca, tentang aneka rasa permen nano-nano, mungkin."
Bandung, 2017 oleh Charlotte Austin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diksi Rumpang (freenbecky)
Fanfikce"Kita adalah diksi rumpang pada barisan kalimat yang tak pernah rampung kemudian terbengkalai." ─ Freen to Rebecca. .... Berisi catatan singkat masa lalu Freen Sarocha, dosen muda di salah satu universitas kota kembang.