"Kita adalah diksi rumpang pada barisan kalimat yang tak pernah rampung kemudian terbengkalai." ─ Freen to Rebecca.
....
Berisi catatan singkat masa lalu Freen Sarocha, dosen muda di salah satu universitas kota kembang.
Matahari mulai menampakan senyumnya. Bias cahayanya menerpa kamar dimana aku dan Becca terbaring tidur. Aku mulai mengerjapkan mataku, membuka mataku perlahan. Menggeliat, membuat kompres handuk yang bertengger didahiku jatuh. Aku melihat seseorang terbaring disampingku.
Rebecca.
Aku tersenyum. Cepat-cepat ku selimuti tubuh wanita itu.
"Terima kasih Becca, kamu pasti sangat lelah menjagaku sepanjang malam."
Aku memiringkan tubuhku menghadap Becca, tak henti aku memandangi wajah wanita itu dengan sesekali mengusap lembut pipinya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di setiap hari rasanya aku ingin memelukmu dalam-dalam, agar rindu sialan ini tak perlu selalu aku pendam.
