Inggris, 2022.
Wanita itu meremas bantal di kepalanya, matanya terpejam sembari menggigit bibirnya menikmati perlakuanku di bawah sana. Kepalaku menyusup diantara selangkangannya, menjilati gundukan daging kenyalnya.
"Aahh.." Dia mendesah dan refleks menjepit kepalaku dengan kedua pahanya. Dia menggelinjang saat ku hisap miliknya.
Aku menarik kedua pahanya agar terbuka lebar, agar aku bebas menjelajahi miliknya yang aku inginkan. Hahaha sial! Aku memang sangat merindukannya.
Merindukan dia berkeringat karena perlakuanku dam mendesahkan namaku dengan suara seksinya.
"Freeennn....!!!" Pekiknya menjambak rambutku membuatku meringis. Aku mendongak melihat wajahnya yang frustasi, dia mendelik karena kesal aku menyiksanya.
Aku merayap ke atas berbaring di sampingnya dengan jari tangan yang mengoyak kepemilikannya.
Dia mencengkram lenganku sangat kuat. Mungkin kuku-kukunya membekas di sana. Aku terus memainkan jariku sambil menciumi bibir ranumnya penuh napsu.
"Aahh kamu membuatku frustasi!" Katanya, nafasnya sangat berat, sepertinya akan sampai puncak. Tapi dua detik kemudian suara tangisan Sun dari kamar sebelah terdengar. Aku dan dia mendelik kaget saling berpandangan.
"To-long per-cepat!" Dia menarik leherku, ekspresinya setengah mengancam. Aku tertawa dalam hati melihat ekspresi frutasinya yang setengah mati.
...
"Jika cinta itu lukisan, kau dan aku adalah kanvasnya. Meski akhirnya menjadi lukisan tua, berdebu dan usang. Berharap masih ada cinta dan rindu yang berkepanjangan. Agar kita tidak rumpang."
Inggris, 2022 oleh Freen Sarocha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diksi Rumpang (freenbecky)
Fanfiction"Kita adalah diksi rumpang pada barisan kalimat yang tak pernah rampung kemudian terbengkalai." ─ Freen to Rebecca. .... Berisi catatan singkat masa lalu Freen Sarocha, dosen muda di salah satu universitas kota kembang.