Bandung, 2019.
"Selamat ulang tahun tetangga sebelah..."
Hari ini wanita itu ulang tahun. Aku mendatangi kediaman Charlotte, wanita yang hanya hidup dengan anaknya. Charlotte terlalu sering membuatkanku sarapan. Aku berterima kasih untuk itu. Dan hari ini tidak ada salahnya jika aku juga turut merayakan hari bahagia Charlotte. Aku membawa kue dan sebuket bunga. Tidak ada yang istimewa yang bisa aku berikan untuk tetanggaku itu.
"Semoga kebahagiaan selalu mengikutimu." Ucapku dengan senyum menghias wajahku.
...
Dengan kedua tangan masuk ke dalam jaketku, Aku berjalan menuju rumahku. Sejam yang lalu aku merayakan ulang tahun Charlotte di Caffe miliknya. Aku pulang setelah mampir membeli beberapa minuman kaleng dan menghirup sebentar udara Bandung yang segar di malam hari.
Aku mengerutkan kening melihat paper bag menggatung di handle pintu dengan selembar note di dalamnya. Aku memutar badan, melihat sekeliling halaman rumah. Tidak ada siapa-siapa. Sepi.
"Makanan itu simbol dari cinta ketika kata-kata tidak cukup untuk mengungkapkan. Maka dari itu, saya kirimkan anda ini. Selamat bersantai"
Aku kembali mengintip isi di dalamnya, memastikan dengan benar isinya. Sebungkus pocky coklat dan sebotol mogu mogu rasa mangga kesukaanku. Aku tersenyum seraya mengangkat bahuku dan masuk ke dalam rumah.
───⋅
KAMU SEDANG MEMBACA
Diksi Rumpang (freenbecky)
Fanfiction"Kita adalah diksi rumpang pada barisan kalimat yang tak pernah rampung kemudian terbengkalai." ─ Freen to Rebecca. .... Berisi catatan singkat masa lalu Freen Sarocha, dosen muda di salah satu universitas kota kembang.