"Kita adalah diksi rumpang pada barisan kalimat yang tak pernah rampung kemudian terbengkalai." ─ Freen to Rebecca.
....
Berisi catatan singkat masa lalu Freen Sarocha, dosen muda di salah satu universitas kota kembang.
Ini potret ketika Sun berusia empat tahun kurang tiga bulan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mau ngambil stiker strawberry yang menempel pada kusen pintu. Lucu sekali dia sampai merengek karena stikernya ga kena-kena meski kakinya sudah berusaha berjinjit.
Aku tertawa geli.
"Ma-maaahh...!" Teriaknya berusaha meminta tolong pada mamahnya yang sedang melipat baju.
Sebelumnya dia memanggil namaku berkali-kali tapi aku menyuruhnya untuk mengambil sendiri.
"Tidak, jangan." Cegahku ketika Becca meletakan lipatan baju untuk menolongnya.
"Anakmu kesusahan, kenapa kamu malah tertawa..." Becca mendengus kesal.
"Biarkan dia berusaha sendiri, agar dia percaya diri bisa melakukannya, kelak dia tidak menunggu bantuan orang lain." Terangku membuat Becca pasrah.
"Yeay! Bicaaaa! Cun bica ambil." Teriak anak itu semenit kemudian. Dia berlari ke arahku memamerkan stiker strawberry yang bisa dia ambil. Senyum sumringah tergurat di wajah mungilnya.
...
Siapapun kamu, untuk yang tengah berjuang, dimanapun, terima kasih sudah mau berjuang. Tapi jika lelah, istirahat sejenak tak apa, nanti bisa dicoba lagi ya!"
