"Kita adalah diksi rumpang pada barisan kalimat yang tak pernah rampung kemudian terbengkalai." ─ Freen to Rebecca.
....
Berisi catatan singkat masa lalu Freen Sarocha, dosen muda di salah satu universitas kota kembang.
Aku mendelik kaget membaca sederet kalimat yang terpampang pada layar ponselku. Bola mataku memutar, mengingat-ingat tanggal hari ini dan kemarin.
"Ah benar, aku lupa!"
Pekikku pelan, sembari mengumpat pada diriku sendiri. Dengan cepat aku menekan keywords ponselku. Mengetik beberapa kalimat untuk membalas pesan dari temanku. Teman masa kecilku dari Jakarta.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku terkekeh membaca balasan pesan dari Nam. Aku berpikir sejenak lalu mengirimkan kembali balasan pesan tersebut.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Diseberang sana, aku tidak tahu kalau ternyata Nam mendengus kesal membaca balasan pesan dariku. Sedangkan aku terus terkekeh membaca kembali barisan kalimat balasannya.