Catatan kedelapan belas

368 59 37
                                    

Bandung, 2021.

Jam istirahat.

Aku membaca sederet kalimat yang muncul pada kotak pesan aplikasi lineku sembari membuka sebuah kota makanan dengan isi komplit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku membaca sederet kalimat yang muncul pada kotak pesan aplikasi lineku sembari membuka sebuah kota makanan dengan isi komplit. Siapapun yang melihat pasti akan menelan ludah banyak-banyak. Menggugah selera.

Aku beranjak ke pintu ruanganku, menoleh ke luar sebentar memastikan dosen lain tidak terganggu dengan bekal yang aku bawa sebelum menutup pintu tersebut dengan rapat.

Aku beranjak ke pintu ruanganku, menoleh ke luar sebentar memastikan dosen lain tidak terganggu dengan bekal yang aku bawa sebelum menutup pintu tersebut dengan rapat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku bersiap menyantap bekal makan siang dari Becca dengan jus mangga kesukaanku. Tahun-tahun sebelumnya meski di bulan puasa terkadang teman sekantor atau mahasiswanya tak segan membawakanku makanan. OB di kampus juga selalu menaruh secangkir teh atau jus mangga di meja kerjaku, padahal aku bersikeras menolaknya karena ingin menghormati mereka yang tengah menjalankan ibadah puasa. Bahkan sampai sekarang pun mereka masih melakukan hal yang sama. Sekali lagi mereka terlalu baik untukku yang non muslim.

Dan Becca, sedang berada di Bandung, di rumahku tentu saja bersama Sun yang tahun ini sudah genap empat tahun. Anak kecil itu semakin mirip denganku, tentu saja karena dia anakku dengan Becca.

────⋅

Diksi Rumpang (freenbecky)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang