Part 11

2.3K 300 29
                                    

Peperangan di depan rumah Rama sudah selesai, menjatuhkan beberapa korban jiwa dari pihak sana dan pihak Rama. Beberapa menit kemudian semua kembali terlihat biasa, tidak ada lagi mayat dan tidak ada lagi bekas darah di sana. Semua bergerak sangat cepat, seperti sudah terbiasa dengan hal begitu.

Semakin lama Andin semakin paham bagaimana cara kerja mereka, bagaimana cara kerja Rama, bagaimana licik dan kejinya Rama, membuatnya bisa menyusun strategi dengan lebih matang dan aman. Andin mengangguk sendiri pertanda paham dengan semuanya sambil memperhatikan bagian depan rumah dari balik kaca lantai 3.

..

Malam ini yang pertama dihubungi Andin adalah Pram, ia ingin tau keadaan di luar sana termasuk tentang seorang wanita yang ia lihat gambarnya tadi siang di meja kerja Rama.

Pram, siapa lagi yang telah dibunuh Rama?

Istrinya tuan Lesmana, nona. Ia diculik dulu sebelum ditemukan dalam keadaan tergantung dan penuh darah di sebuah gudang kosong.

Persediaan barang di gudang kita bagaimana? Keadaan semua aman?

Persediaan barang hampir habis, saya sudah minta dikirimkan lagi pada pemasok, mungkin tengah malam nanti sampai. Keadaan semua aman, nona.

Baik, terima kasih. Pastikan semua aman, tambah orang kalau perlu.

Baik, nona.

..

Rama benar-benar melenyapkan semua anggota keluarga dari para lawannya terlebih dahulu baru melenyapkan lawannya. Mungkin maksudnya agar mereka tersiksa secara mental dulu. Aku akan membuat kamu merasakan hal yang sama, Rama.

Setelah itu baru Andin mengirimkan pesan kepada kekasihnya.

Mas Al, lagi ngapain kamuuuu?

Nungguin kamu, Ndin. Malem banget baru SMS saya, saya khawatir.

Hehe tadi nyonya Maria baru pulang malam, jadi aku harus urus dia dulu deh.

Oh, terus tadi gimana? Kamu gapapa kan?

Aku gapapa, mereka di luar, ga ada yang bisa masuk. Kamu tenang, sehat-sehat di sana. Aku di sini baik-baik aja. Fokus sama kerjaan kamu.

Kamu ga mau ketemu saya, Ndin? Kita udah sebulan ga ketemu, saya kangen sekali sama kamu Andin.

Mau mas, aku juga mau banget, aku juga kangen banget, mau liat kamu, pasti sekarang kumis sama jenggot kamu udah panjang kan, ga ada aku yang komentarin terus bilang kamu kayak om-om

Andin, kok itu sih yang dibahas.

Terus bahas apa dong? Hm?

Ya bilang kek mau dipeluk saya, dicium, atau apa gitu yang manis-manis.

Kamu mau yang manis? Kamu ngaca aja, sayang.

Tanpa Andin tau, Aldebaran tersenyum di seberang sana. Al sangat rindu dengan godaan dan manjanya Andin setiap hari. Al tidak pernah mau Andin melakukan semua yang sedang ia rencanakan, tapi Al sama sekali tidak bisa melarangnya, Andin tidak bisa dihentikan dan dilarang. Al juga tidak sampai hati jika harus meninggalkan Andin sendirian, Al lebih memilih menanggung semuanya bersama dan mendampingi Andin apapun keputusannya. Al belum pernah membunuh orang secara sengaja dan dengan tangannya sendiri, tapi Andin? Bahkan dia ada di rumah Rama sendirian dengan segudang rencananya untuk menghabisi satu keluarga itu dengan tangannya sendiri.

MAFIA (Aldebaran & Andin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang