Part 15

2.7K 284 17
                                    

Kita udah selesai mas.

Kita perlu ketemu.

Aku gabisa.

Saya yang temui kamu.

Ngga. Ga usah gila.

Saya akan tetap temui kamu, kita harus ketemu. Saya harus lurusin semuanya.

Aku ga mau ketemu sama kamu.

Besok saya ke sana.

Oke aku percaya kamu ga ada hubungan apa-apa sama wanita itu dan cuma manfaatin dia aja.

Ngga, hati kamu ga bilang gitu, kamu masih ga percaya sama saya. Kamu bilang gitu cuma biar saya ga ke sana.

Jangan bikin masalah ya, mas.

Saya yang ke sana atau kamu yang temui saya?

Aku gamau.

Pilih.

Mas, jangan maksa.

Andin, pilih.

Aldebaran! Aku benci sama kamu!

Oke, saya yang kesana.

Ngga, jangan. Aku yang bakal temuin kamu.

Oke, saya akan atur semuanya biar kamu tetap aman.

Biar aku, aku bisa sendiri.

Kita diskusi.

Oke.

Setelah perdebatan yang lumayan alot, akhirnya Andin setuju untuk bertemu dengan Aldebaran. Sangat beresiko tapi mereka akan mendiskusikan bagaimana strategi yang paling aman yang bisa mereka lakukan. Andin kali ini mengunci pintu kamarnya dan masuk ke kamar mandi untuk berbicara melalui telepon dengan Aldebaran. Al memaksa untuk bertemu Andin bukan karena tidak mengerti posisi Andin saat ini, tapi ia sangat mencintai Andin jadi tidak ingin sama sekali membuat Andin salah paham dan melukai hati Andin, Al khawatir masalah di antara mereka juga akan mempengaruhi konsentrasi Andin jika tidak segera diluruskan. Al juga pastinya akan menyusun rencana paling tepat untuk tetap membuat Andin aman.

Andin belum sepenuhnya baik pada Aldebaran karena baginya kini Al sudah bukan lagi kekasihnya, mereka berbicara banyak hanya untuk sebuah rencana besok, agar mereka berdua sama-sama aman. Setelah selesai, mereka sepakat kalau Al yang akan urus semuanya, dibantu Rendy pastinya.

"Ya udah, aku mau tidur."

"Good night, Ndin. Saya sayang kamu."

Tanpa menjawab apapun, Andin langsung mematikan teleponnya. Al di seberang sana menghela nafas panjang, ia berharap rencananya besok berjalan lancar dan setelah itu hubungannya dengan Andin kembali baik.

..

Pagi ini berjalan seperti biasa, tapi karena Andin akan meninggalkan rumah untuk bertemu Aldebaran ia mengamankan semua barang-barangnya yang bisa menimbulkan kecurigaan. Setelah semuanya rapi, Andin turun ke bawah untuk beraktifitas seperti biasa.

"Ella, obat mama di mana?" Panggil Gerry dengan panik sambil berlari ke arah Andin yang sedang menyiram tanaman.

"Kenapa mas?" Andin langsung menaruh alat penyiram dan berlari ke kamar Maria melewati Gerry. Kemudian Gerry mengikuti di belakangnya. Pasalnya ini belum waktunya Maria minum obat, berarti Maria baru saja mendapatkan rasa sakit lagi.

MAFIA (Aldebaran & Andin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang