XVI

1.6K 301 5
                                    

Jihoon's POV
2 jam sebelumnya

Jihoon menghela nafasnya pelan, Ia termenung menyendiri di pojok ruangan. Jujur saja, kini Jihoon masih belum bisa mengerti situasi yang sedang menimpanya.

Pikirannya tiba-tiba kembali ketika seorang nenek berambut putih menyodorkan sebuah roti kepadanya,

nenek itu tersenyum lembut seakan mengatakan kepada Jihoon bahwa semuanya akan baik-baik saja.

"Ini nak dimakan dulu" Ujar sang nenek.

Jihoon menyambut roti itu dan tersenyum sebagai balasan, "Terimakasih nek"

Nenek itu mengangguk tulus dan berjalan ke arah suaminya, lalu menyuapi pria yang juga berambut putih itu dengan roti yang ia pegang,

Yang diuntungkan adalah Jihoon terkurung digudang penyimpanan makanan, jadi untuk makanan setidaknya terjamin.

"Gimana ya kabar yang lainnya.." Gumam Jihoon pelan, Lalu ia memijat pelipisnya perlahan.

ting!

Ponsel Jihoon menyala menampilkan notifikasi,

Hyunsuk hyung :
Gimana disana hoon?

Me :
Belom ada perkembangan bang, Yang lain gimana?

Hyunsuk hyung :
Junkyu sama Asahi lagi jemput Doyoung, Yoshi dan yang lain lagi jemput lo..

Jihoon mengerutkan dahinya.

Me :
Wtf..? Lo ngebiarin mereka semua keluar?

Hyunsuk hyung :
Lo pasti akan ngelakuin hal yang sama, kalau lo jadi gue.

"Gatau ah anjing.."  Jihoon menaruh ponselnya dan mulai mengacak-acak rambut.

Tak lama kemudian ia mendapat telpon dari Yedam. Yedam tak banyak berbacot ria, ia hanya mengabari bahwa ia susah masuk supermarket karena banyak zombie didepan.

Lalu Yedam menutup ponsel sepihak karena katanya ingin mengabari Hyunsuk.

"KALIAN ORANG-ORANG MISKIN KELUAR!" suara bentakan seorang pria bergema bebas didalam ruangan.

Jihoon yang terkejut mencari keberadaan sumber suara.

Di depan pintu, Terlihat ada seorang pria berpakaian rapih sedang meneriaki orang-orang.

"Maafkan anak saya pak, tolong kasihani kami" Seorang ibu yang menggendong anaknya sedang berlutut dan menangis memohon pengampunan,

"ck, Gausah sok berlagak korban!" Bapak tersebut menendang lutut si ibu.

Jihoon dengan cepat berlari menuju sang ibu. "Ayo bangun bu.." Lalu jihoon menepuk-nepuk debu di bagian lutut yang tadi ditendang.

Jihoon menatap tajam pria berpakaian rapih tersebut, tatapan yang juga meminta penjelasan.

"Apa-apaan kamu? Nantang saya?!" Teriak si bapak membalas tatapan Jihoon.

Teu VS ZombieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang