10 menit sebelumnya
Di sisi lain, Junghwan yang sedang duduk di sekitar Mashiho mulai memperhatikan sekitar,
Sampai akhirnya sudut matanya menangkap seorang pria yang melamun sendirian di sudut ruangan.
"Bang.. sebenernya gua agak kasian sama dia.." Ujar Junghwan pada Mashiho yang sedang tidak sadarkan diri.
"Oh iya lupa lo lagi semaput.." Dumel Junghwan memperhatikan Mashiho.
"Tapi emang pantes sih ya bang di dipecat gitu, akhlaknya kayanya keselip dipantat" Lanjut Junghwan.
Tapi semakin lama..
Mino terlihat semakin mendekati pintu gudang.
"Eh dia mau ngapain..
Bang.. Bang.. ALAH LU MAH LAGI PINGSAN,
BANG JIHOON TAHAN DIA!!"MINO's POV
Mino menatap lantai lemas, seraya mengacak-acak rambutnya. Ia sudah berusaha mati-matian agar mendapat jabatan tinggi di perusahaanya, dan sekarang ia dipecat begitu saja karena kesalahan yang sepele. Ia bahkan juga meninggalkan istri, anak dan calon anaknya di ibukota demi menafkahi mereka.
"Seungyoon-a maafkan ayah.." Gumamnya pelan, lalu perlahan ia berdiri gontai ke arah pintu gudang.
Pintu yang memisahkan mereka yang selamat dengan ratusan zombie di luar.
"BANG JIHOON TAHAN DIA!!"
Raungan Junghwan bergema di seluruh ruangan.l dan membuat seluruh atensi seperti dialihkan kearah Mino.
Mino sudah siap dengan selot pintu digenggamannya ikut terkejut mendengar suara Junghwan, ia spontan menghentikan pergerakannya.
"Sialan.." Dengan cepat Jihoon melayangkan kakinya kearah Mino.
"LO DIEM DISANA ATAU GUE BUKA PINTU INI SEKARANG?!" Teriak Mino keras, ada keputusasaan terdengar dibalik kalimatnya.
"Pakde.. saya tahu pakde stress karena abis di pecat, tapi kalau mau mati jangan bawa-bawa kita dong.." Pinta Junghwan.
"Saya kehilangan pekerjaan saya.. Tidak ada jaminan saya akan selamat dan bertemu kembali dengan Istri dan anak saya, apa salahnya saya ingin mempercepat kematian saya?" Mino akhirnya menumpahkan air matanya,
Perkataan yang sedikit membuat hati seorang Park Jihoon tersentuh.
"Ya tapi jangan ngajak-ngajak juga.. di tempat ini ada banyak nyawa lo, jadi kalo mau mati cari tempat sendiri aja ya.. kan yang mau mati cuma pakde doang" Celoteh Jihoon.
"Kalian kira saya mau mati sendiri? Terutama kamu.. Bang Yedam! adik semata wayang dari Bang Chan" Tegas Mino menunjuk Yedam, Lalu melirik Jihoon sinis. "Dan kamu bocah sombong"
"Alhamdulillah Wawan engga.."
"Lo gue bunuh ya Wan?" Tanya Yedam emosi.
"Iya maap bang, galak bener"
"KALIAN SEMUA HARUS MATI!" Mino membuka pintu itu secara cepat dan tiba-tiba.
"Hoon.. hoon.. HOONNN KEJAR!!" Teriak Yoshi.
BRAK!
"WAN DAM ANGKAT MASHI!!" Yoshi segera berlari untuk membantu Jihoon.
"WAN KEPOJOK, TERUS BIKIN RUANGAN DARI LEMARI" Perintah Yedam juga sambil merangkul tangan Mashiho di pundaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teu VS Zombie
FanfictionIni kisah dari 12 remaja laki-laki yang selalu berusaha untuk bersatu kembali walau diambang kehancuran dunia. "Minggir lo zombie jelek!" 12-1=0