XVIII

1.6K 313 8
                                    

"Pffth, Bajingan tua itu akan mati sekarang" Ujar Jihoon sambil membalut luka Mashiho menggunakan perban,

"Kenapa sih bang?" Tanya Yedam.

Jihoon memberi isyarat agar Yedam mendekat, "Telpon Chan Hyung" Bisik Jihoon.

"Ngapain?" Tumben Yedam agak lemot.

"Telpon aja dulu ya ganteng.. nanti gue jelasin"

Yedam hanya manggut-manggut menuruti perintah Jihoon.

"Eh bentar dam bentar" -Jihoon

"Permisi pak. Iya betul.. Begini pak, Karena keadaannya sedang seperti ini sepertinya memang sedikit sulit pak" Ujar Mino berbicara dengan lawan bicaranya di telpon.

"Dam! Dam! Sekarang dam sekarang" Perintah Jihoon.

"Baik pak nanti akan saya periksa.. Kalau untuk– Iya pak ada apa?"

"Ah.. baik pak, nanti akan saya hubungi satu jam lagi" Mino kini mematikan ponselnya dan mulai mengacak-acak rambutnya.

Disisi lain, Ponsel Yedam sudah terhubung oleh panggilan Bangchan,

"Halo hyung" Sapa Yedam ke orang yang berbicara dengannya di ponsel,

"Damie.. kamu gapapa kan? kenapa nelpon?" Tanya Bangchan khawatir

"Aku gapapa hyung"

"Bagaimana kau tidak apa-apa dengan keadaan seperti itu disana, Sebenarnya hyung sangat ingin menjemput kalian sekarang.. Disini jauh lebih aman, tapi ibukota ditutup.."

"Terimakasih atas kepeduliannya hyung, tapi kurasa ada yang lebih penting sekarang"

"Ada apa? Apa damie kecilku ini membutuhkan sesuatu?"
Tanya Bangchan,

"Jangan memanggilku seperti itu hyung" Ujar Yedam sedikit malu karena Jihoon juga mendengarkan,

"Kau tetap adik kecilku asal kau tahu! Ada apa? apa yang kau inginkan?"

Yedam menoleh ke arah Jihoon dan memberikan ponselnya.

"Halo Chan hyung, ini Jihoon.. Apa hyung mempunyai karyawan bernama song mino?"

"Hai Jihoon! Ya, dia adalah salah satu direktur cabang perusahaan BY, Bagaimana kau tahu?"

Jihoon menyunggingkan senyumnya,

"Dia sangat kejam hyung.." Lirih Jihoon, Lalu ia mengisyaratkan Yedam untuk berbicara.

"Ah! Iya, Dia hampir membunuhku" Tukas Yedam.

"Apa?! Apa maksudmu?" 
Tanya Bangchan terdengar terkejut,

"Tolong jelaskan apa maksud kalian tadi!" Lanjut Bangchan terdengar khawatir.

"Hyung pasti tau bagaimana keadaan disini sekarang kan? aku terjebak di ruang penyimpanan supermatket. Yedam, Mashi, Junghwan dan Yoshi dikejar zombie dan menggedor pintu agar bisa memasuki gudang agar bisa selamat, tapi bahkan pria tua itu tak bersedia membukakan pintunya untuk mereka masuk" Ketus Jihoon menatap sinis Mino,

Teu VS ZombieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang