Eps 18

1.9K 214 32
                                    

Happy reading
=========================

Hikari Pov

Dan pada akhirnya, semuanya sia sia.. Perjuangannya, semangatnya dan semua yg ia lakukan sia sia.. Yaa, dia tidak selamat dan Pergi ditempat kejadian.. Haha, dia akan pergi selamanya.

Dan karena kepergiannya, senyum gadis itu hilang.. Tak ada Tawa imutnya lagi, tak ada tampang polosnya lagi.. Semuanya telah berubah, dia kini diselimuti Kesedihan..

Seolah olah menyesal karena kepergiannya, dan terus menyalahkan dirinya sendiri atas kepergiannya..

Aku sampai menatapnya Iba, kau tau? Bukan hanya dia yg bersedih.. Aku, Kak Elgar, Adiknya, dan semua Rakyat dan Ras kecuali Ras Vampire sialan itu turut sedih atas kepergian sang Ratu..

Tapi aku sadar, akankah Dia tenang disana jika aku dan semua yg ia sayangi menangisi dia? Tentu tidak.. Itulah yg ia katakan beberapa menit sebelum pergi untuk selamanya.

Tidak ada lagi senyum palsu yg sangat manis itu, semua hilang! Hilang.. Dan tak akan kembali, aku tak harus berekspresi apa saat ini..

Sedih memang wajar, tpi.. Sepertinya dia selalu melarangku untuk menangis. Walaupun aku ingin menangis, tetapi ketika cairan bening yg keluar dari mataku langsung terbawa angin.

Sudah! Aku tidak boleh larut dalam kesedihan, dia ahh- atau bisa kusebut Kakak ku pasti tidak akan tenang.

Aku harus cek keadaan gadis itu -Ralat Maksudku [Y/n] anak dari Kakakku yg kini tengah menyendiri di kamarnya.

Ku berjalan di Lorong Kerajaan menuju kamar gadis Polos yg tidak polos lgi itu, diperjalanan aku melihat Ara adik dari [Y/n]. Ia berjalan sambil menunduk sambil membawa Alva digendongannya.

Ahh iyaa aku lupa! Karena aku masih tak menyangka dengan kejadian beberapa hari yg lalu sampai sampai tak memperhatikan Alva.

Aku berjalan ke arah Ara yg terlihat murung, memegang pundaknya tiba tiba hingga membuatnya tersentak kaget.

"Astaga!"

"Maaf aku mengejutkanmu" Kataku merasa bersalah.

"Tak apa Kak Ari, aku saja yg melamun sambil berjalan sampai sampai tak melihat kakak berada di sini" Kata Ara dengan Lesu, oh ayolah dia bahkan sama seperti [Y/n].. Walau sepertinya [Y/n] lebih parah..

"Kau... Abis dari mana?" Tanya ku berbasa basi, ku lihat Alva membuang muka.

Sepertinya dia marah padaku.. Rasanya sesak..

"Aku habis mengajak [Y/n] -san makan karena sesudah pulang waktu itu ia belum makan.. tapi aku tak mendengar suaranya, mungkin dia tidur" Jelas nya, ia mengusap usap pucuk kepala Alva dengan Lembut membuat Alva nyaman.

"Ahh baiklah, kau sudah makan?"

"Belum, aku menunggu [Y/n] -san.. Aku ingin makan bersama dengannya" Jawab Ara tersenyum pelan.

"Kau makan duluan saja, nanti kakak akan membujuk [Y/n] -san agar dia makan.. Kau jangan khawatir dan percayakan ini pada kakak" Kataku membuat Gadis polos itu bersemangat kembali, ia melakukan Hormat lalu pergi ke ruang makan bersama Alva.

Aku hanya bisa terkekeh pelan melihat nya, setelah itu aku pun melanjutkan perjalananku menuju Kamar [Y/n]. Hingga Kepala ku tiba tiba berdenyut membuatku menghentikan Langkah dan memegang dinding agar tak Jatuh.

Sshh, ini sangat sakit..

-

Setelah sampai di depan pintu kamar [Y/n], ku ketuk pintu beberapa kali. Tak ada yg menyahut dari dalam, dan karena aku tidak suka dicuekin aku pun mendobrak pintu itu sampai Rusak.

Boboiboy And Reader The Series [BbbyXReader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang