♥︎ ᕼOᑌᔕᗴᗰᗩTᗴ ♥︎
***Jungkook menoleh saat namanya disebut seseorang. Sebenarnya dengan mendengar suaranya saja saat masih berada di balik pintu, Jungkook sudah terdengar malas. Suara yang pernah dan akan selamanya membuatnya menulikan pendengarannya. Taehyung yang mengikuti sosok itu masuk, langsung menghampiri Jungkook, dia pun tahu siapa sosok itu.
Pria manis itu berdiri di samping Taehyung, dan meminta sosok yang baru datang itu duduk di kursi samping ranjang ayah Taehyung. Dan Taehyung, dia tampak memeluk pinggang ramping Jungkook dan menyandarkan kepalanya pada bahu pria manisnya. Ah, ternyata benar sang dominan masih ingin bermanja dengan submisifnya.
"Bagaimana keadaanmu, tuan? Maaf, aku terlalu sibuk di kantor. Karena beberapa minggu yang lalu staffku mengundurkan diri," ucapnya melirik ke arah Jungkook.
"Seperti yang kau lihat, aku baik-baik saja. Aku beruntung seseorang bersedia menolongku, meskipun aku membencinya dan segala ucapanku yang menyakiti hatinya," ucap tuan Kim.
"Benarkah? Siapa orang yang berhati mulia itu, tuan?
Jungkook dan Taehyung paham siapa orang yang dimaksud sang appa. Pria pemilik suara husky itu, mengeratkan pelukannya di pinggang Jungkook dan memberinya kecupan singkat di pipinya. Dan itu tak lepas dari pandangan sosok pria yang tengah duduk di kursi itu.
"Ah, sepertinya aku tahu siapa orang yang tuan maksud," ucapnya sejenak menatap Jungkook, lalu ke arah tuan Kim.
"Hm, kau benar, dia berhati mulia. Sepertinya puteraku tidak salah memilihnya dan tentu saja aku beruntung memiliki menantu sepertinya," ucapnya. "Oh, aku sampai lupa menanyakan tujuanmu datang kesini. Kau tidak hanya menjengukku 'kan?" lanjut tuan Kim.
"Tak kusangka tuan sangat pandai menebak isi hati seseorang. Uhm, aku ingin meminta bantuanmu, tuan." Sosok itu menatap Jungkook sekilas, namun Jungkook mengakihkan pandangannya pada Taehyung, dimana dia masih menyandarkan kepalanya pada bahunya.
"Katakan!"
"Aku ingin dia kembali ke perusahaanku, tuan. Bisakah kau membujuknya? Maaf, sejak dia meninggalkan perusahaan itu, seseorang yang menggantikan tugasnya tidak bisa bekerja dengan baik, dan selalu salah dalam mengerjakan laporan keuangan," ucapnya menatap Jungkook.
"Tch! Sepertinya mau siapapun akan selalu salah di matamu," decih Jungkook pelan.
Seolah malas mendengar permintaan sosok itu, Taehyung membawa Jungkook ke sebuah sofa tak jauh dari jangkauannya. Jungkook hanya mengikuti saja kemana Taehyung menuntun tubuhnya. Hingga setelah sampai di sofa, Taehyung kembali menyandarkan kepalanya pada bahu Jungkook dan memeluk perut pria manisnya itu.
"Kenapa hari ini kau manja sekali, hm? Apa ada masalah?" tanya Jungkook pelan, tak ingin entitas lainnya mendengar ucapannya.
"Tidak, sayang... aku hanya ingin memelukmu. Aku sangat menyukai aroma tubuhmu, dan itu membuatku mabuk," bisiknya.
Kemudian terdengar tuan Kim dan juga orang itu berbincang, namun Taehyung dan Jungkook hanya mendengarnya saja. Sungguh malas bagi Jungkook bertemu dan berhadapan lagi dengan sosok pria itu.
"Kalau soal dia mau kembali atau tidak, kau harus menanyakannya sendiri padanya karena aku tidak ingin memaksanya. Lagipula, apa yang membuat dia keluar dari perusahaan?" tanya appa Taehyung. Dan tentu saja, Taehyung dan Jungkook pun mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HOUSEMATE
Fanfiction[Eɴᴅ] Seorang asing datang tiba-tiba ke rumahku. Lalu meminta agar mengijinkannya tinggal bersamaku. Dia bilang sudah tidak memiliki tempat tinggal dan uangnya pun telah ludes di bawa pergi teman sekaligus tunangannya. Dan tunangannya itu ternyata...