Future Girl (Harry Potter's Little Sister)

• A Soul That Returns To The Past!

Nathalie Rich gadis berumur 13 tahun. Ia gadis anggun, berambut merah terang berombak, berkulit pucat, dan bibir semerah leci sedang berdiri di depan foto kedua orang tuanya yang sedang menggendongnya saat ia masih bayi. Richard dan Regina Rich nama kedua orang tuanya yang akan selalu ia ingat selamanya. Foto besar yang berada diruangan lukisan dengan ukiran kayu sebagai Pigora yang membungkus foto tersebut. Kedua orang tuanya meninggal dunia ketika ia masih bayi. Mereka meninggal karena kecelakaan pesawat pribadi ketika terbang menuju Jepang untuk perkerjaan. Nathalie ingin sekali bertemu dengan kedua orang tuanya. Ia rela menjual nyawanya agar bisa bertemu dengan kedua orang tuanya. Ia memang gadis terkaya dan tercantik di sekolahnya, namun ia kurang merasakan kasih sayang seorang orang tua. Sejak kecil, hanya Albert dan Cea (semacam asisten pribadi) yang mengurusnya,

"Mom, Dad." Kataku sambil memandangi foto kedua orang tuaku. "Besok ada pertemuan para anggota orang tua di sekolahku. Aku ingin sekali kalian datang, aku bosan jika Albert yang harus datang ke sekolah besok."

Tiba-tiba, pintu ruangan terbuka. Memperlihatkan seorang laki-laki yang memakai baju jas hitam, "Pagi, Nyonya." Katanya sambil sedikit membungkuk.

"Pagi, Albert." Sapaku balik.

"Jadwal Nyonya hari ini adalah berangkat ke sekolah jam 8 dan akan ada pertemuan para anggota orang tua." Jelas Albert. "Nyonya ingin saya atau Miss Cea yang akan menghadiri acara tersebut?"

"Tak perlu, Albert." Tolakku. "Tak akan ada yang datang ke sekolahku pada bulan ini."

"Baik kalau begitu, Nyonya." Kata Albert yang sedikit membungkuk dan berjalan pergi tapi ia kembali lagi. "Sebaiknya anda mandi sekarang Nyonya, Miss Cang sudah menyiapkan air hangat untuk Nyonya."

Aku memutar bola mataku kesal, "Ya, Albert." Kataku sambil berjalan pergi meninggalkan ruangan.

***

"Mau di model apa rambut Nyonya hari ini?" Tanya Rina sambil menyisir rambutku.

"Tak usah dikuncir." Kataku. "Hari ini rambutku biarkan ter urai saja."

"Nyonya hari ini tidak semangat." Kata Rina. "Apa yang Nyonya pikirkan?"

"Tak ada." Jawabanku cepat dan langsung berdiri. "Aku harus cepat kesekolahan atau tdk si peyot memarahiku."

"Ini tas Nyonya." Kata Rina sambil mengulurkan tasku.

"Bye, Rina!" Kataku sambil berlari keluar kamar dan keluar menuju mobil berangkat sekolah.

***

"Si Rich yang kaya sudah datang." Ejek Geun, gadis berparas cantik seperti orang Cina, berambut hitam lurus panjang dan bermata kecil namun memiliki sifat yang buruk.

"Apa mau mu?" Kataku saat ia menghadang jalanku.

"Apa kau menyuruh si Albert untuk menghadiri acara pertemuan para orang tua hari ini?" Ejek Geun.

"Bukan urusanmu." Kataku sambil berjalan pergi. Tapi dengan cepat, tangan Geun langsung mendorong tubuhku dan membuatku hampir terjatuh, untung saja ada Thomas, Ken, dan Vic yang menahan tubuhku.

"Lee Geun." Kata Thomas sambil berjalan mendekati Geun.

"Apa?!" Bentak Geun yang gemetar. "Apa urusanmu?"

Geun memang takut dengan geng trio ambisi ini, sudah beberapa kali ia si hukum karena ulah mereka. Thomas Brod memiliki penampilan cool, berambut hitam, pemberani, suka mengambil resiko dan laku laki paling tampan di sekolahku. Thomas dan diriku mendapatkan julukan 'the King and Queen of perfection'. Ada beberapa anak yang menjodohkan kami. Tapi kami hanya sekedar teman. Dan sebenarnya Aku menyukai Thomas sejak pertama ia berkenalan denganku, tapi aku hanya bisa diam. Ken Plac adalah laki laki tampan, berambut blonde coklat pirang, incaran para perempuan di sekolah, namun Ken menyukai gadis pendiam dan pemalu dari kelas sebelah, cocok dengannya karena ia sebenarnya juga pemalu. Sedangkan Vic Chou, anak pindahan yang mendapat biaya siswa dari sekolah. Ia mempunyai satu pacar yang satu kelas dengannya, tak ada yang rau tentang ia berpacaran dengan gadis itu kecuali aku, Ken dan Thomas. Vic memiliki wajah oval, berambut pirang, bermata sipit, dan humoris. Hanya Thomas yang masih jomblo sampai sekarang.