Future Girl (Harry Potter's Little Sister)

• A Letter From Sirius Black!

Hogwarts Express meninggalkan stasiun paginya, Hermione memberi berita mengejutkan kepada kami.

"Aku menemui Profesor McGonagall pagi ini, sebelum sarapan. Aku sudah memutuskan untuk melepas Telaah Muggle." Kata Hermione.

"Tapi kau lulus dengan nilai tiga ratus dua puluh persen!" kata Ron.

"Aku tahu," Hermione menghela napas. "Tapi aku tak tahan lagi menjalani tahun seperti ini. Pembalik Waktu itu membuatku gila. Sudah kukembalikan. Tanpa Telaah Muggle dan Ramalan, aku akan bisa punya daftar pelajaran normal lagi."

"Aku masih tak percaya kau tidak menceritakan kepada kami soal Pembalik Waktu itu." kata Ron menggerutu. "Kami ini kan sahabatmu."

"Aku sudah berjanji tidak akan memberitahu siapa pun!" Kata Hermione keras. Dia menoleh memandang Harry, yang sedang mengawasi Hogwarts menghilang dari pandangan di balik gunung.

"Oh, bergembiralah, Harry!" kata Hermione sedih.

"Aku tak apa-apa." kata Harry. "Cuma memikirkan liburan."

"Yaa, liburan bersama keluarga Dursley! Hahahaaa..." kataku mengejek.

"Aku juga memikirkan tentang liburan." kata Ron. "Harry, kau dan Nathalie harus datang dan menginap di rumah kami. Aku akan bilang ayah dan ibu kemudian menghubungimu. Aku sudah bisa pakai fellyton sekarang."

"Telepon, Ron." Sahut Hermione. "Buset, kau seharusnya mengambil Telaah Muggle tahun depan"

Ron tak memperdulikan Hermione, "Musim panas ini ada Piala Dunia Quidditch. Bagaimana, Harry, Nathalie? Datang dan menginaplah, dan kita nonton bersama sama! Ayah biasanya bisa dapat karcis dari kantor."

"Kurasa keluarga Dursley akan senang melepasku pergi. Terutama sesudah apa yang kulakukan terhadap Bibi Marge tahun lalu." Kata Harry.

"Harry!" Panggil Hermione tiba-tiba, memandang jendela di sebelah Harry. "Apa itu di luar jendelamu?"

Kami menoleh untuk melihat ke luar. Sesuatu yang sangat kecil berwarna abu abu naik turun hilang timbul di balik kaca jendela. Ternyata itu burung hantu kecil mungil, membawa surat yang terlalu besar untuknya. Burung hantu itu kecil sekali, sehingga dia berkali kali terjatuh di udara, terombang ambing ke sana kemari dalam desingan udara kereta api. Harry cepat-cepat menurunkan jendelanya, menjulurkan tangannya, dan menangkapnya. Dengan hati-hati dibawanya burung itu ke dalam. Burung hantu itu menjatuhkan suratnya di tempat duduk Harry dan mulai terbang berputar putar dalam kompartemen, rupanya ia sangat puas dan senang telah berhasil menjalankan tugasnya. Hedwig mengatupkan paruhnya dengan anggun, seakan mencela. Crookshanks duduk tegak di tempatnya, mengikuti si burung hantu dengan matanya yang kuning besar. Ron, memperhatikan pandangan Crookshanks, menangkap si burung hantu untuk menyelamatkannya.

"Aku jadi ingin memeliharanya." Kataku menyukai burung kecil abu abu yang imut itu. "Harry, belikan aku seekor hewan untuk ku bawa ke Hogwarts."

"Tahun depan ketika kita ke Diagon Alley." Jawab Harry sambil membuka amplop yang di bawa burung itu.

Dirobeknya amplopnya dan Harry tiba tiba berteriak, "Dari Sirius!"

"Apa?" kata Ron bersemangat. "Baca keras keras!"

Dear Harry dan Nathalie

Kuharap surat ini kau terima sebelum kau tiba di rumah paman dan bibimu. Aku tak tahu apakah mereka terbiasa dengan pos burung hantu. Buckbeak dan aku dalam persembunyian. Aku tak akan memberitahumu di mana,  siapa tahu surat ini jatuh ke tangan orang yang salah. Aku agak meragukan kemampuan si burung hantu, tetapi dia yang terbaik yang bisa kutemukan, dan dia kelihatannya bersemangat sekali mendapat tugas ini. Kurasa para Dementor masih mencariku, tapi jangan harap mereka bisa menemukanku di sini. Aku merencanakan akan membiarkan beberapa Muggle melihatku tak lama lagi, jauh dari Hogwarts, supaya pengamanan di kastil bisa ditiadakan. Ada yang kusampaikan kepadamu dalam pertemuan singkat kita. Akulah yang mengirim Firebolt kepadamu, dan satu lagi seekor burung hantu dan anak kucing untuk adikmu. Ku harap ia menyukainya. Hewan-hewan itu sudah langsung ku kirimkan ke rumah pamanmu.