Berdansa lah bersamaku

384 25 5
                                    

Memasuki bulan maret udara menjadi lebih kering, tetapi angin jahat menguliti tangan dan wajah setiap kali keluar ke halaman. Sesudah pelajaran rune kuno, aku berkumpul bersama Lavender dan Si kembar Patil di lorong sambil mengobrol tentang pelajaran yang di bawakan tadi.  Aku sengaja mengambil pelajaran yang berbeda dengan Harry dan lainnya. Aku mengambil pelajaran itu bersama Lavender dan Si kembar Patil minggu lalu.

"Kalian paham gak si pelajaran tadi?" Kata Lavender. "Agak membingungkan juga Rune Kuno ini."

"Iya, mana di bagi 4 step lagi." Kataku. "Setiap versi memiliki nama, bentuk, arti, dan makna esoterik dan kekuatan magis. Mana bentuknya susah di apalin."

"Pindah pelajaran yuk?" Saran Padma.

"Baru juga sehari." Kata Lavender. "Mending ini daripada Arithmancy."

"Bulan lalu ambil pelajaran Arithmancy si, tapi aku gak kuat akhirnya aku keluar." Kataku lesu.

"Salah siapa ambil mata pelajaran segitu banyaknya." Kata Lavender.

"Buat gabut aja." Kataku.

Tiba tiba ada yang menepuk pundak ku. Aku pun berbalik untuk melihatnya, dan ternyata itu Fin. "Eh?" Kataku.

"Boleh ngomong sebentar? Sebentar aja Nat. Kasih kesempatan buat ngomong." Kata Fin (Thomas).

"Dia siapa?" Tanya Parvati.

"Dia cowok Durmstrang." Bisik Padma.

"Boleh ya Nat?" Kata Fin lesu.

"Ya, baiklah." Kataku. "Guys, nanti ketemu di perpustakaan ya!"

"Okee." Kata mereka bertiga serempak kemudian berjalan pergi.

"Apa maumu?" Tanyaku setelah mereka bertiga pergi.

"Bisa kita berbicara dengan duduk?" Tanya Fin. "Jika bisa menunggu sepi."

"Gak mau aku kalau di tempat sepi. Di sini aja." Kataku sambil duduk di bangku yang di sediakan di lorong. (Aku gk tau namanya apa. Biasanya kek batu bata yang di semen itu loh yang gandeng sama dinding lorong).

"Baiklah." Kata Fin duduk di sebelah ku. "Aku hanya ingin minta maaf atas yang ku katakan kemarin. Aku tak tau kalau Potter dan Weasley adalah keluarga mu. Aku hanya ingin merebut perhatian mu kembali."

Aku hanya diam sejenak, memikirkan apa yang telah dia katakan padaku kemarin. Perkataan nya membuatku sakit hati, benar kata Sirius, sebisa mungkin jauhi anak Durmstrang. "Fin, memaafkan mudah, tapi melupakan itu yang sulit. Sesyulit melupakan Rehan." Kataku. "Tapi, tak apa. Aku syudah memaafkan mu. Lupakan saja masalah itu. Ku harap kau menjadi pribadi yang lebih baik lagi."

"Nat, kau memang gadis yang baik. Sekali lagi aku minta maaf, ku harap aku bisa berteman denganmu lagi secara normal." Kata Fin tersenyum simpul.

"Kalau tentang itu aku tak tau Fin. Harry dan lainnya menyuruhku untuk menjauhimu. Apalagi kau mengejek kami waktu itu." Kataku. "Kau juga harus minta maaf kepada gadis yang kau cium waktu itu."

Fin hanya menunduk, tiba-tiba Cedric datang dengan muka tak suka. "Apa yang kau lakukan disini bersama Nathalie?" Kata Cedric sambil jalan mendekat. "Jangan sampai kau seperti kemarin ya, ku tonjok rontok semua gigimu!"

"Cedric, kami hanya-"

"Sttt!!!" Kata Cedric sambil menutup mulutku. "Kita pergi saja dari sini.

"Ced!" Kataku.

Cedric menarikku pergi meninggalkan Fin yang terdiam.

***

"Kenapa kau dengannya? Berdua lagi? Tadi ku lihat kau bersama Lavender dan gengnya." Kata Cedric marah.

Future Girl (Harry Potter's Little Sister)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang