• First Task!

336 48 11
                                    

Pagi tiba, setelah memakan bubur bersama Ginny dan Hermione, aku memutuskan untuk memakai baju hangat dan tak mandi. Karena hari sangat dingin. Dan hari ini, hari di mana Harry akan melawan naga.

Aku memakai mantel berbulu, dengan sal yang melingkar di leher ku. Berjalan keluar asrama hendak menuju lapangan Quidditch yang mungkin sudah berubah menjadi seperti stadion. Di jalan, aku bertemu dengan Cedric yang memakai jaket bertuliskan HUFFLEPUFF.

"Hei, Cedric!" Sapaku sambil melambaikan tanganku.

"Hei!" Sapa balik dari Cedric dan berjalan menuju padaku. "Mau menonton pertandingan kan?"

Aku pun mengangguk, "maukah kau menjadi pasangan ku menuju lapangan?" Kata Cedric sambil mengulurkan tangannya.

Aku terkekeh, sambil meraih tangan Cedric dan mulai berjalan. "Baiklah, tapi jangan jadikan aku umpan untuk nagamu nanti."

"Tidak mungkin. Naga tak menyukai mu." Kata Cedric sambil tersenyum manis. "Hanya aku yang menyukaimu."

Aku pun menjadi salting dan mengalihkan pembicaraan, "Emm.., apa rencanamu untuk nanti?" Tanyaku.

"Ya, aku sudah memikirkan beberapa cara untuk mengecoh naga yang akan ku dapatkan nanti." Kata Cedric. "Aku akan mentransfigurasi sebuah batu menjadi anjing untuk mengecoh sang naga. Semoga itu berhasil."

"Rencana yang bagus, Mr Diggory." Kataku sambil tersenyum.

***

Aku berada di tenda persiapan pemain bersama Cedric, aku melihat Harry datang dan aku pun menghampirinya. "Harry!" Panggilku.

"Thalie? Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Harry.

"Emm, tak ada hanya mau melihat apa yang terjadi di sini." Kataku sambil menatap Cedric yang ada di belakang yang terlihat gelisah. "Kunci untuk menang adalah, jangan panik. Dan yang kedua, jangan terburu buru, paham?"

Harry mengangguk dan berjalan mondar-mandir kembali. Ku pikir itu normal untuk Harry dan yang lainnya. Kecuali Krum, ia terlihat santai.

"Nathalie." Panggil Cedric bisik bisik.

"Ya?" Jawabku ikut berbisik.

Cedric pun mendekatkan bibirnya di telingaku, "Apa kau membongkar rencanaku ke Harry?" Tanya Cedric.

"Engga, kenapa? Itu rencanamu." Bisikku lagi.

"Ku pikir-"

CEKREKKKK!!!! Cahaya menyilaukan mata memasuki tenda, itu Rita Sekeeter yang mengambil foto Harry dan Hermione yang terlihat berpelukan.

"Cinta muda." Kata Rita. "Sungguh mengharukan."

Sebuah pena dan buku melayang di sebelahnya yang terlihat sibuk menulis sesuatu di sana. "Jika semua ini berjalan buruk hari ini kalian ber empat bahkan bisa di muat ke halaman depan." Kata Rita Sekeeter.

"Berempat?" Tanyaku.

"Ya, termasuk kau dan-" ia menatap Cedric. "Dan anak tampan nan gagah ini."

"Kau tak punya urusan di sini!" Sahut Krum yang terlihat kesal dengan sikap Si pembawa berita. "Tenda ini untuk para pejuang dan teman teman kami."

Rita Sekeeter berbalik dan melihat Krum yang kesal. "Tak masalah, kami sudah mendapatkan yang kami inginkan." Setelah mengatakan itu, ia pergi bersama pena bulu terbangnya.

"Selamat siang, para pejuang. Tolong berkumpul." Muncul Dumbledore dari balik kain tenda. "Kalian telah menunggu, kalian telah bertanya tanya, dan akhirnya momen ini tiba. Momen yang hanya bisa sungguh di hargai oleh kalian berempat."

Future Girl (Harry Potter's Little Sister)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang