• Dementor Repellent!

602 76 2
                                    

Hari Senin datang, Harry akhirnya bisa bergabung kembali dengan kami semua. Ia tak mau memikirkan hal-hal lain, walaupun Harry paksa mendengar ejekan Draco Malfoy. Malfoy senang sekali Gryffindor kalah. Dia akhirnya membuka perbannya dan merayakan kesembuhannya dengan menirukan cara Harry terjatuh dari sapunya dengan amat bersemangat. Malfoy melewatkan banyak waktu dalam pelajaran Ramuan berikutnya dengan berpura pura jadi Dementor dari seberang ruangan.

"Astaga, aku ingin melempar sesuatu kemukanya." Kata Ron.

"Uwuwuwuwww!" Kata Malfoy yang terus menerus menirukan gaya Dementor.

Ron sudah tak tahan lagi, Dia melemparkan hati buaya yang besar dan licin ke arah Malfoy, tepat mengenai mukanya,

"Ronald Billius Weasley." Kata Snape menghampiri meja kami. "50 angka dari Gryffindor."

"Apa?!" Teriakku. "Oh, anda tidak bisa begitu.., jangan mentang-mentang anak murid kesayangan-"

"Kita lanjutkan!" Kata Snape tak memotong pembicaraanku.

"Shit, aku ingin melempar mukanya dengan Scabbers!" Umpatku.

"Hei, jangan bawa bawa Scabbers." Kata Ron.

Aku hanya mengutuk'ki Snape selama pelajaran berlangsung. Sampai akhirnya pelajaran ramuan selesai dan ganti pelajaran ilmu hitam setelah makan siang selesai.

"Kalau Snape mengajar Pertahanan terhadap Ilmu Hitam lagi, aku tidak masuk karena sakit," kata Ron.

"Aku setuju denganmu." Kataku sambil menjentikkan jari. "Aku akan beralasan perutku pusing."

Kita akhirnya sampai di depan kelas, "Cek dulu siapa yang di dalam, Hermione!" Kataku.

Hermione mengintip dari pintu. "Oke!" Kata Hermione sambil mengacungkan jempolnya.

Profesor Lupin sudah mengajar lagi. Kelihatannya memang dia baru sakit. Jubah usangnya tampak gedombrongan dan ada lingkaran lingkaran hitam di bawah matanya.

Meskipun demikian, dia tersenyum kepada murid muridnya ketika mereka duduk dan langsung ramai berkeluh kesah tentang sikap Snape selama Lupin sakit.

"Sungguh tidak adil, dia kan cuma guru pengganti, kenapa dia memberi PR?" Kata Seamus.

"Kami sama sekali tidak tau tentang manusia serigala..." Sahut Padma.

"Dua gulung perkamen, sedangkan Harry dan Nathalie hanya 1 gulung perkamen." Kata Neville.

"Apakah kalian memberitahu Profesor Snape bahwa kita belum mempelajarinya?" Tanya Lupin, dahinya mengernyit.

Celoteh ramai terdengar lagi. "Ya, tapi dia bilang kami ketinggalan." Sahut Dean Thomas.

"Dia tak mau dengarkan!" Sahut Ron.

Profesor Lupin tersenyum melihat kemarahan di wajah semua muridnya. "Jangan khawatir. Aku akan bicara dengan Profesor Snape. Kalian tidak perlu membuat karangan itu."

"Yaaah..." kata Hermione kecewa. "Aku sudah selesai mengerjakannya!"

Pelajaran berlangsung amat menyenangkan. Profesor Lupin membawa kotak kaca berisi Hinkypunk, makhluk berkaki satu yang kelihatannya terbuat dari kepulan asap, tampaknya rapuh dan tak berbahaya.

"Memikat pengelana ke tanah berlumpur." Kata Profesor Lupin sementara kami semua mencatat. "Kalian perhatikan lentera yang tergantung di tangannya? Berayun naik turun di depan orang orang akan mengikuti cahayanya kemudian..."

Si Hinkypunk mengeluarkan bunyi decap mengerikan pada dinding kacanya.

Ketika bel berdering anak anak mengumpulkan barang barang mereka dan berjalan ke pintu, termasuk Aku dan Harry, tetapi, "Tunggu, Potter twins!" Kata Lupin.

Future Girl (Harry Potter's Little Sister)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang