• What Happened to Nathalie Potter!

386 32 0
                                    

Pagi tiba, kali ini aku tak bersama Harry, Ron, dan Hermione. Harry sibuk dengan wawancara barunya, Ron marah marah tak jelas, dan Hermione mengambil kelas Arithmancy, dan diriku berada di perpustakaan dengan nyaman dan tentram. Sampaii...,

"Hei..." Panggil serombongan 3 gadis dari Beauxbatond dengan nada bohay.

"Ya?" Kataku sambil menatapnya. "Ada yang bisa ku bantu?"

"Tentu. Bisakah kau tunjukkan jalan ke arah kamar mandi kepada kami?" Tanyanya. "Kami takut jika tersesat, kau pasti sudah hafal dengan kastil Hogwarts."

"Oke, akan ku antar." Kataku sambil menutup buku dan mengarah ke kamar mandi.

Sesampainya di kamar mandi, "ini kamar mandinya." Kataku.

"Terima kasih, dan kami sangat berterima kasih jika kau mau masuk bersama kami!" Katanya sambil mencengkram baju belakangku dan mendorongku masuk ke dalam kamar mandi.

"Apa apaan ini!?" Umpatku.

"Well, gadis dari Hogwarts." Katanya dan di susul oleh teman temannya.

"Ouh..., Kau begitu cantik." Kata gadis berambut cokelat.

"Diam lah, Jesica!" Kata gadis berbadan tinggi berambut hitam. "Aku ingin berbicara dengan gadis penggoda satu ini."

"Apa maksudmu? Aku bukan gadis penggoda!" Kataku kesal dan hendak keluar dari kamar mandi, tapi di hadang oleh seorang gadis gemuk.

"Terima kasih, Anjelin." Kata gadis tinggi itu.

"Tak masalah, Daisy." Sahut gadis gemuk bernama Anjelin.

"Apa masalahmu denganku?" Kataku sambil berbalik menatapnya.

"Ini soal Harry Potter.." katanya berlagak sok.

"Harry? Hubungannya dengan Harry apaan?" Tanyaku heran.

"Sedekat apa kau sama Harry Potter? Ku lihat sampai sampai memukul temanmu karna mendukung Harry." Kata Daisy.

"Harry adalah-"

"Stt..., Apa? Pacarmu?" Potongnya. "Harry Potter pacarmu? Yang benar saja.."

Mereka tertawa, "Wahh, mereka kagak tau saya siapa... Kerjain ahh..." Batinku.

"Lah, emang salah?" Kataku sambil melipat kedua tanganku di depan dada. "Sana mama nya atau gimana? Saudara juga bukan. Saudara Harry tu cantik, baik, imut, pinter lagi."

"Harry Potter adalah pacar impianku!" Teriaknya. "Kau sangat sangat tak pantas dengannya!! Keledai berambut merah!"

"Ulu ulu.., kasian..." Kataku sambil memonyongkan bibir. "By the way, rambut ku mirip sekali dengan ibuku. Berarti, kau juga mengejek ibu. Ibuku, sama dengan ibu Harry. Jadi, kau menghina ibu Harry. Harry akan sangat marah jika mendengar ini, profesor Snape saja di banting kalau dia mau."

"Hah? Bentar? Apa?" Katanya terkejut. "Ka-kau, Nathalie Potter?"

"Yup, Nilai Oustanding untuk anda!" Kataku sambil bertepuk tangan. "Hei, tepuk tangan dong."

"Eh, maaf. Aku gak tau kalau kau adiknya Harry Potter." Kata Daisy. "Aku benar-benar tak tau. Ku pikir kau hanyalah- maafkan aku."

"Tak masalah." Kataku. "Karna aku baik hati, dan cantik aku maafkan, tapi, jika kau dan teman temanmu melakukan hal seperti ini lagi, lihat aja! Dan, terserah siapapun mau mendekati Harry, Harry kan terkenal. Jadi, jangan coba-coba untuk melakukan hal ini kepada siapapun yang menyukai Harry! Bersainglah dengan murni. Dan, Aku aja gak suka ama kalian, apalagi Harry!"

Aku keluar dari kamar mandi dengan perasaan senang karna dapat memarahi anak anak Beauxbatond yang sok iye.

***

Future Girl (Harry Potter's Little Sister)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang