Aku keluar dari aula, Ron memang sudah sedikit gila. Aku tau, Ron hanya jealous karna tak bisa pergi dengan Hermione. Aku pergi, mencari Cedric yang sudah bersembunyi entah di mana. Menelusuri lorong yang panjangnya gak kira kira, Cedric juga tak memberitahu ku di lantai berapa dia bersembunyi.
Tepat di lorong lantai 2, aku mendengar suara perempuan dan laki-laki yang seperti sedang berciuman. Tak heran bagiku, karena itu sudah ku lihat beberapa kali untuk malam ini. Banyak pasangan yang berpacaran dan bercumbu rayu karena pesta ini. Suara itu semakin kencang saja, bukan diriku jika tidak kepo dengan orang.
Aku mulai mengintip, dan ternyata itu Fin dan gadis Beauxbatond. Mereka sedang berciuman, dan Fin terlihat ganas.
"Iuu." Kataku dalam hati.
Saat itu juga, Fin melihatku. Ia pun tersenyum dan melepaskan ciumannya. "Wah, gadis kecil sedang mengintip." Katanya sambil tertawa kecil melihat ku.
"Eh, maaf. Gak bermaksud menganggu kalian." Kataku. "Mau tanya, liat Cedric Diggory gak? Si pejuang Turnamen Triwizard ke 3."
Fin pun berjalan mendekati ku dengan wajah menghina, "Kadi cewek kok murahan." Hina Fin.
"Hah? Maksudmu?" Kataku terkejut.
"Lu tu jadi cewek sasimo banget. Mau sana, mau sini." Hinanya lagi. "Sama Potter lah, sama Weasley lah, sama Diggory. Jadi cewek mahal sedikit. Nyesel dulu gua suka ama lu."
"Urusan lu apaan ngatur hidup gua? " Kataku murka. "Pake segala ngatain sasimo lagi."
"Lu tu harus tau, jadi cewek itu harus mahal! Mau sana mau sini, mirip lont* tau gak?!" Kata Fin yang membuatku sakit hati.
Dan terlihat, gadis Beauxbatond itu hanya bingung mendengarkannya perdebatan kami. "Ya terserah gua lah, anjir. Siapa lu? Bapak gua lu? Ngurus ngurus." Kataku.
"Dasar yatim." Ejeknya yang kini benar-benar membuatku marah besar.
"Eh, jaga omongan lu ya, jing!" Kataku mengumpat. "Bilang aja lu gamon, terus balas dendam."
"Gua gamon? Gak level." Kata Fin. "Emang siapa sih yang lu sukai dari Potter dan yang lainnya. Gantengan juga gua."
"Heh, asal lu tau ya, Harry saudara gua, dan keluarga Weasley yang mengurus aku dan Harry." Kataku menjelaskan.
"Maksud?" Kata Fin terlihat terkejut. "Kakak?"
"Iya bego, Harry saudara gua. Gobluok!" Umpatku.
"Maaf Natalie, ku pikir Potter pac-"
"Apa? Pacarku?" Kataku memotong pembicaraan. "Mau aja gua pacaran ama Harry, siapa yang kagak mau pacaran ama anak tunggal kaya raya, sayangnya itu saudara gua."
"Maaf, Nat." Kata Fin menggenggam tanganku. "Aku hanya ingin membuatmu iri dengan aku berciuman dengannya."
Aku pun menggibaskan tanganku, dan gadis Beauxbatond itu marah menampar pipi Fin. "Dasar brengsek!" Katanya kemudian pergi.
"Maaf Natalie, maafkan gua." Katanya memohon.
"Ada apa nih?" Kata Cedric yang tiba-tiba ada di sebelahku sambil mengusap rambutku. "Kenapa teriak teriak tadi? Matamu agak ber air? Kau menangis?"
"Enggak kok, Ced." Kataku.
"Apa yang kau lakukan padanya?" Tanya Cedric ke Fin.
"Engga kok, Ced." Kataku sambil tersenyum.
"Kita pergi aja yuk!"
Aku pun menggandeng tangan Cedric dan berjalan pergi meninggalkan Fin dengan penuh penyesalan. "Nat, jelasin apa yang terjadi!" Kata Cedric. "Jika kau kenapa napa saat bersamaku, Saudaramu akan melarang kita bertemu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Future Girl (Harry Potter's Little Sister)
FantasyGadis dari masa depan tahun 2021 yang jiwanya masuk kedalam tubuh gadis Half Blood ditahun 1993. Ia menjadi adik perempuan Harry Potter, anak laki laki terkenal yang mendapat julukan 'anak yang bertahan hidup'. Kenapa ini bisa terjadi padanya? Dan i...