chapt 22

11.5K 1.2K 301
                                    

JANGAN LUPA PENCET 🌟 DAN KOMEN SEBANYAK-BANYAKNYA WAJIBBBBB HAHAHA

KOMEN YAAAA WAJIBB

Charlie puth ( attention ) cocok lagunya sambil kalian baca!
--------

"Aku pikir Taeyong akan mengincar nona Jennie dan akan berbuat sesuatu kepada nona Jennie terlebih lagi Taeyong mengetahui asetmu sebagian atas nama nona Jennie" celetuk Somi tiba-tiba membuat Lisa dan Seulgi menatapnya

"Aku akan melindungi Jennie dengan cara apapun itu, aku tidak akan membiarkan siapapun yang melukainya" seru Lisa dengan tegas

Lisa bersumpah didalam hatinya jika Jennie tersentuh sedikitpun dari Taeyong ataupun orang yang ingin berusaha melukai wanitanya itu. Lisa akan membunuhnya, ingat! akan membunuhnya.
_____

Sudah hampir lima Bulan Lisa berada di Los Angeles, California. Untuk mengurusi pekerjaan kantornya terlebih lagi ia mengincar Taeyong yang sudah berani bermain-main dengannya

Lisa selalu merindukan Jennie bahkan setiap malam ia selalu mengirimi Jennie pesan dan meneleponnya, tetapi Jennie sama sekali tidak mengangkat atau membalasnya.

Hah, brengsek! Memangnya dia pikir dia bisa melakukan semaunya. Sedangkan Lisa sedang bersama wanita jalangnya, Jennie benar-benar sangat marah sekarang pada Lisa

"Sialan, jangan dia pikir dia berkuasa dan mempunyai segalanya dia bisa melakukan semaunya padaku, sudah lima bulan ini ia bahkan tidak menemuiku dan ku pastikan Lisa pasti sedang asik bersama perempuan jalangnya itu," ucap Jennie entah pada siapapun itu ia merasakan kesal dan memukuli bantal sofanya

Ia sangat ingin bertemu Lisa, bertemu karena ingin menjambaknya sekarang.

Bel penthouse Jennie berbunyi, Jennie melihat dari kamera pengawasnya dan ternyata yang datang adalah Jisoo Dan Rose. Jennie membangkitkan dirinya lalu membuka pintu penthousenya

Jisoo dan Rose kompak memeluk Jennie, lalu mereka duduk disofa panjang.

"Hei Mrs. Manoban, bagaimana keadaanmu dan calon ponakanku?" ucap Rose dengan nada menggoda, Jisoo tertawa kecil sedangkan Jennie menghela nafas kasar

"Aku baik, oh- tapi sepertinya anak ini sangat merindukan daddynya yang tak kunjung menemuinya dan bahkan mengabaikannya" ucap Jennie dengan dingin, Jisoo dan Rose mengerutkan dahinya seolah berkata 'are you serious'

"Apakah kau tidak sempat menemukan Lisa? Bukankah kau bilang jika kau ingin mengatakan semuanya kepada Lisa?" tanya Jisoo dengan sangat serius, Jennie menghela nafasnya

"Aku belum sempat mengatakannya, aku tidak sengaja bertemu dirinya diRestaurant, dan brengsek sekali dia dijodohkan oleh appanya aku sangat marah padanya" ucap Jennie kesal, Jisoo dan Rose membuka mulutnya lebar dan membulatkan matanya mendengar ucapan Jennie tak percaya

"Aku rasa Lisa tidak akan menerima perjodohan itu, aku tau bagaimana hubungan Lisa dengan appanya. Terlebih lagi Lisa adalah type orang yang sangat keras" seru Rose menjelaskan, Jennie menghela nafas kasar.

'i hope so' batin Jennie

Jennie tidak bisa membayangkannya jika Lisa menerima perjodohan itu, ia bersumpah akan memasang bom di pernikahannya jika Lisa akan menikah dengan wanita bernama jihyo itu.

"Entahlah, untuk saat ini aku ingin bertemunya dan ingin sekali aku menonjok wajah tampannya itu" ucap Jennie dingin dengan berusaha menahan emosinya

Jisoo dan Rose menahan tawanya mendengar ucapan Jennie

"Kau merindukannya bukan?" goda Jisoo, sial! Wajah Jennie memerah ia tidak dapat menyembunyikannya jika ia memang rindu juga kepada Lisa

Rose menatap Jennie dengan tatapan mencurigai, Jennie berdehem sedikit lalu berkata

MY FEELINGS ( JENLISA )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang